New Day New Hope

17.1K 1.2K 9
                                    


Thanks buat readers yang sudah memberikan vomentnya...

Mari kita lanjut senam mata...😁
.
.
.
.
.

Suara dentang pekerja proyek disamping apartemenku membuatku membuka mata. Kepalaku sedikit pusing serasa habis kejedok pintu. Aku menoleh dan kutajamkan penglihatanku. Aku menaikkan alisku dan berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Kenapa Isabel disini???

Aku hendak membangunkannya tapi ku urungkan niatku itu. Dengan perlahan aku turun dari tempat tidur supaya Isabel tidak terbangun dengan gerakanku. Aku berjalan mencari-cari dimana handphoneku berada dan setelah kutemukan segera kupencet-pencet nama Doni.

Aku keluar kamar dan berjalan kedapur menuang air hangat dari dispencer dan membuat kopi untuk menghilangkan rasa pusing yang menghantam kepalaku.

"Arrgghhh...kemana sih nih anak?" tanyaku kesal.

Aku berjalan kejendela disamping ruang tamu. Melakukan ritual sehari-hariku.

Melihat matahari terbit adalah kesenanganku dan itu adalah alasan kenapa aku memilih apartement ini. Tidak ada hal yang menyenangkan selain menikmati matahari ditemani secangkir kopi.

Aku membuka kelambu dan menatap jalan yang masih agak sepi. Waktu menunjukkan pukul lima lewat beberapa menit. Kuletakkan gelas kopiku kemudian kuraih handphoneku dikantong kemeja putih ini dan berfokus pada telfon dan matahari. Aku tahu pasti semalam sangat kacau sampai Ines panik dan memakaikanku kemeja putih milik Doni.

Aku menggerakkan kepalaku kekiri kanan yang terasa pegal. Kuambil Sweeter rajutku yang teronggok dimeja dan kupakai asal-asalan saja.

Pada dering entah keberapa Doni mengangkat telfon dengan sumpah serapah yang sudah kuhafal diluar kepala. Aku dan Doni lebih dekat daripada dengan Bayu well mungkin karena Doni teman sejak kuliah.

"Hei..bad boy..wake up..." candaku seraya terkikik.

"Gue baru 10 menit tidur Nes..." gerutunya diseberang.

"Kepala lu udah lu jedok tembok?" tanya Doni seraya melempar entah apa yang dilempar yang pasti mengenai seseorang yang protes dan mengumpat kesal.

"Lo udah ganti aliran Don?! hahahha" aku tertawa lepas seraya membayangkan wajah Doni yang mengantuk langsung tersadar.

"Apa maksud lu?" tanya Doni yang terpancing dengan kata-kataku.

"Lu sekarang nafsuan sama Yoga??!!" kataku yang tertawa semakin kencang.

"What?!!" aku yakin 100 persen Doni tersadar.

"Lu gila Nes!!" protes Doni.

"Otak lu bener-bener harus direparasi!! gue masih doyan cewek asli!!" protes Doni bersungut-sungut.

"Emang lo yang dah ga doyan cowok?!!"

"siapa bilang gue ga doyan cowok?! gue doyan banget!! masalahnya itu..."aku terdiam sesaat.

Apa masalahnya?!

"Lu ga doyan cowok selain Brad!!" seru Doni keceplosan.

Satu nama itu bisa membuatku terdiam seketika. Tenggorokanku terasa tercekat dan seakan oksigen diruangan ini habis.

"Nes..." panggil Doni yang merasa bersalah menyebut nama sialan itu.

"Are you ok?" tanyanya karena aku hanya mengangguk.

"I'm fine..."gumamku tidak yakin.

"

are you sure?"

"Hhh... apa semalam gue sakau lagi??" tanyaku yang terdengar aneh ditelingaku sendiri menyebut diriku sakau.

Well aku memang sakau.

Kecanduan Brad!

"Hahahhahha...parah gue nih. Kecanduan Brad.... kalau ada tempat rehabilitasi anti Brad..." gumamku.

Aku menarik nafas dan menatap kesekelilingku. Mataku terpaku pada seseorang yang terbaring sofa. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali namun itu bukan bayangan.

"Kenapa dia disini??" tanyaku heran.

"Siapa?Keynan ya..." kata Doni yang menanyakan siapa yang kumaksud.

"Keynan? siapa?" tanyaku balik.

Aku memang tahu dia tapi aku tidak tahu namanya.

"Mungkin...heheheh..gue..."

"jangan bilang lo ga tahu namanya!!" protes Doni.

Aku nyengir dan terkikik.

"Jadi namanya Keynan?? hhhh... gue suka namanya..." gumamku sambil masih terus mengamatinya.

"Orangnya gimana?" desak Doni.

"Maksud lo??? Hhh...dia gebetan Isabel tahu!!! lagian... gue masih bosen menu cowok!!hahhahh...."

"Awas kena karma omongan lu!!" protes Doni.

"Doni...gue ga makan gebetan temen!! cukup Brad aja udah buat gue sakau... gue ga mau kecanduan cowok lagi... apalagi..." aku terdiam.

Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba jantungku berdebar saat melihat Keynan yang tidur pulas di sofa.

"INESSSS LU GA KAPOK YAA???!!!" umpatku dalam hati.

"Apalagi...???" kata Doni menunggu lanjutan kata-kataku.

"Apalagi kecanduan Keynan. Ga akan!! Gue.." aku terdiam seketika begitu melihay Keynan bergerak dan duduk.

"Oh.shitt!!" umpatku seraya buru buru berbalik dan spontan jidatku terbentur jendela kaca yang belum ku buka.

"Oh...Jesus!!" pekikku seraya mengaduh, meringis dan mengumpat secara bergantian.

"Are you ok??"

Entah itu suara Doni atau Keynan aku tidak tahu mana yang duluan bersuara.

"I'm ok... i'm ok..."sahutku cepat.

Aku mundur dan kakiku nyangkut dimeja dan entahlah apapun itu yang membuat kakiku tersangkut akan aku singkirkan segera. Aku mendengar debum orang jatuh diikuti dengan erangan menahan sakit. Aku membuka mataku dan kusadari sesuatu.

Aku diatas tubuh Keynan.

"Oh Shit!!" makiku lagi dan buru-buru berdiri namun sialnya sweeter rajutku nyangkut disalah satu kancing kemeja Keynan sehingga aku terjatuh untuk kedua kalinya diatas tubuhnya dan ini peristiwa paling parah, konyol dan memalukan.

Dan karena kejadian ini aku akan membuang semua sweeter yang kupunya meskipun itu lebih nyaman dibandingkan jaket.

Pagi ini sesuatu sekali

Great morning!!

Mr. And Mrs. (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang