Konser

14.2K 1K 6
                                    

"Biar aku yang belikan...kau suka apa?" tanyanya saat tiba giliranku.

Kau? Perasaan dia bicara ma yang lain pakai lo gue. Kenapa sekarang jadi aku, kau?

"Itu yang leci...i love it.." aku tersenyum saat Keynan menyerahkan minuman botol itu.

"Thanks..." kataku.

Kamipun berjalan masuk dan berdesak-desakan. Beberapa kali aku hendak masuk namun tergeser kekiri kanan seperti perahu kecil ditengah samudera luas.

"Sini..." ucap Keynan seraya menarikku dalam pelukannya sehingga tubuh besarnya melindungiku dari desakan penonton lain yang hendak masuk.

Deg.

Tubuhnya hangat dan dia membuatku nyaman. Tapi aku tidak ingin merasakan perasaan ini lagi.

"Tiketnya...." kata petugas membuyarkan lamunanku. Aku segera menyerahkan dua free pas dan kamipun masuk dengan lega.

"Thanks..." sahutku setelah masuk.

Keynanpun tersenyum dan melepaskan pelukannya. Tiba tiba ada perasaan tak rela saat Keynan melepaskan pelukannya.

"Kita cari mereka...pasti mereka didepan..." keynan mengangguk setuju.

Aku menjulurkan kepalaku berusaha mencari cari Isabel dan yang lainnya.

"Apa kau lihat?" tanyaku pada Keynan yang ternyata sejak tadi hanya melihatku yang menoleh kesana kemari namun buru-buru dia membuang pandangannya begitu aku bersuara.

Aku mendengus kesal dengan sikapnya.

Keynan menoleh kearahku.

"Apa?" tanya Keynan berteriak.

Suara musik pembuka yang keras dan suara penonton yang ikut bernyanyi membuat suaraku lenyap seketika.

"Apa kau lihat yang lain??!" teriakku keras.

Aku menatap Keynan dan spontan aku meraih lehernya dan meneriakkan pertanyaanku ditelinganya.

Aku berkacak pinggang dan dia tertawa dengan aksiku barusan.

"Aku tidak melihat yang lain...aku.." belum sempat Keynan melanjutkan tubuhku terdorong oleh pengunjung lain dan menubruknya.

"Sepertinya kau hobi menubrukku..."katanya seraya tertawa. Akupun tersenyum dan ikut tertawa.

"Kurasa mereka didepan... kau mau terus mencari?" tanya Keynan.

"Tentu saja...ayo..." teriakku.

"Baiklah..." sahut Keynan yang kemudian meraih tanganku dan menggenggamnya.

Aku menatapnya heran.

"Nanti kau bisa hilang...."katanya acuh dan menggandeng tanganku dengan erat. Aku terkikik melihat perhatiannya. Genggaman tangannya yang hangat membuatku merasa nyaman dan terlindungi.

Perasaan nyaman ini seperti yang kurasakan pada Brad. Dia selalu melindungiku, well setidaknya enam tahun dari tujuh tahun yang kulalui bersamanya dia sangat pengertian dan mencintaiku. Hanya satu tahun yang berbeda dan semuanya berubah yang menimbulkan luka yang dalam.

"Nes!!!" teriak Isabel keras.

"Finaly..." gumamku seraya tersenyum dan segera menarik tanganku yang digenggam Keynan. Aku hanya meliriknya dan tersenyum riang.

Akupun berdiri disamping Isabel dan menikmati konser ini. Sesekali aku dan Isabel mengikuti lagu yang sudah hafal diluar kepala. Beberapa kali pula aku refleks mundur karena orang dibarisan depanku mundur karena histeris, otomatis aku menubruk Keynan yang ada dibelakangku.

"sepertinya ada magnet ditubuhku..." bisik Keynan ketika aku menabraknya entah yang keberapa kali. Spontan aku melotot kearahnya dan tertawa. Dan setiap kali tubuhku bersentuhan dengannya ada aliran aneh yang hangat dan seakan menarikku terus.

-

Malam ini kami puas sekali dan riang. Pukul 11.20 kami sampai dikantor Isabel. Aku, Keynan dan Bryan turun karena mobil kami masih diparkiran. Sementara Yoga diantar Isabel karena rumah mereka searah.

"Great night!!" seru Bryan entah yang keberapa kali. Aku dan Keynan terkikik melihat tingkahnya.

"Ok.. gue duluan yaa..." sahut Bryan yang menemukan mobilnya lebih dulu.

Aku melambai kearahnya dan sekarang giliran kami berdua berpisah.

"Thanks..."ucapku saat aku juga menemukan mobilku.

"U'r wellcome..." balas Keynan dengan senyum yang kurasa bisa membuat wanita mabuk kepayang. Aku berdiri disamping honda jazz kuning yang kusayang dan membalas senyuman Keynan.

Aku merogoh mencari cari kunci dikantong dan seluruh tasku. Aku menepuk jidatku karena lupa. Kunci mobilku dibawa Yoga karena tadi sore dia yang menyetir.

"Ada masalah?" tanya Keynan.

Mr. And Mrs. (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang