Secret!

15.7K 1K 8
                                    


Hmmmmmm......

Kalian sedang apa?

Author lagi morning sick...

OMG! 😨

Sudah hampir satu jam Keynan berbaring disofa. Alamat badannya akan kaku semua begitu dia bangun besok. Dia memutuskan tidak akan tidur disatu tempat tidur, itu berbahaya.

Cling!

Keynan meraih handphonenya dan muncul sms Isabel.

From : Isabel

Lu dah sampai rumah dengan selamat kan? gue lihat berita ada kecelakaan..

Keynan tersenyum membaca sms itu namun dia tak membalasnya. Keynan bangkit dari sofa hendak kekamar mandi. Pandangannya terarah pada tempat tidur luas yang hanya ditempati satu orang. Sesaat bunyi handphone membuat orang yang tidur itu bangun dan mengangkat telfon. Keynan mengamati ternyata diriku tak membuka mata. Dia geleng kepala dan tersenyum.

"Doni.... kenapa sih lu selalu ganggu tidur gue?!!!" protesku kesal sebelum Doni berbicara.

"...."

"Ahhh...urusan Yoga itu. Kalau dia ga gerak cepat ya Keynan yang dapat Isabel.." kataku seraya berbalik tengkurap.

Keynan mengernyitkan dahinya saat namanya disebut-sebut.

"Gue mau tidur.... bangunin gue besok jam 6 ya...gue harus ke Bandung...yaa... hmmm....iya...hmmm..." kataku yang sudah tak bersuara.

"....."

"Doni!!!" pekikku mulai kesal.

"Oh God... lu telfon Bayu sono... gue mau telfon Brad!" protesku kesal.

"....."

"kenapa gue telfon dia!? oh gue mau tanya dia disurga apa di neraka!! puas lo?!" protesku mengomel.

Aku segera duduk tapi mataku masih terpejam.
Hening sesaat dan tiba-tiba air mataku meleleh.

"Hhh... lo merusak kantukku... lo tahukan gue cinta mati ma dia dan gue kangen dia...hhhhh..." aku menghembuskan nafas keras dan berdiri.

Didetik itupun aku melihat sosok seseorang berdiri mengamatiku. Aku tertegun dan aku ingat aku tidak sendirian.

"Sorry Key..." ucapku spontan begitu kesadaranku kembali.

"Eh...sorry Don! Udah dulu gue ngantuk!!" seruku yang segera menutup telfonku.

"So..sorry Key...ganggu ya?" kataku seraya meringis.

"Tidak... aku belum tidur kok..." kata Keynan yang segera masuk kekamar mandi.

Rentang lima menit Keynan keluar dan berjalan ke sofa.

"Kamu ga tidur?" tanyaku yang melihat Keynan berjalan ke sofa.

"Aku..tidur disini saja... a..aku..."

Keynan terdiam karena aku melotot kearahnya.

"kamu fikir aku akan memperkosa kamu ya?! Ckckck" Keynan shock mendengar ucapanku. Kurasa dia takut aku apa-apakan.

Well, apa aku terlihat sangat bitch??

Aku berjalan mendekatinya dan entah karena kebiasaan atau apa kakiku tersandung dan spontan tanganku menarik kemeja Keynan.

Keynan yang tidak siap pun sama-sama ikut terjatuh. Aku memekik keras karena aku terjatuh ditambah tertindih tubuh Keynan.

Aku mengerang karena benturan kepalaku berlawanan dengan lantai membuat kepalaku terasa pening. Dadaku terasa sesak dan aku membuka mata.

"Key... oh God..badanmu be...rat.." kataku megap-megap.

Pantas saja berat, postur tubuh Keynan lebih besar dari Yoga. Bisa dibayangkan jika Yoga saja hanya dengan satu tangan bisa mengangkatku apalagi Keynan.

Keynan tersadar dan malu. Pandangannya masih tertuju ke mataku yang mengerjap-ngerjap tanpa memindahkan posisinya diatasku. Dia hanya bergeser supaya tidak menindihku dan aku bisa sedikit bernafas.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik
.
.
.
.
.
.
.
.

Entah keberapa detik Keynan masih diam dan menatap mataku tanpa berkedip seolah mencari suatu harta karun.

Wait, apa ada emas atau berlian didalam mataku ya? Benarkah? Seingatku aku tidak pernah memasang atau mengganti organ tubuhku dibagian wajahku.

Jadi apa?

"Keyn..." belum sempat aku bicara tiba-tiba Keynan menciumku.

Deg!

Aku sempat kaget dan shock dengan tindakannya ini.

Tapi.....

Ciuman yang lembut dan dalam ini membuatku ingin merasakannya lebih lama lagi. Aku memejamkan mataku dan merasakannya lagi serta membalas ciuman itu. Ciuman ini mengingatkanku akan seseorang, seseorang yang sangat kurindukan meskipun telah menyakitiku. Entah berapa lama itu terjadi dan Keynan menjauhkan wajahnya dariku.

Kami berdua mengambil nafas dengan buru-buru sebelum Keynan kembali menciumku lebih intens dan lebih dalam lagi.

"Brad..." gumamku.

Entah apa yang terjadi aku tidak bisa membedakan Brad dan Keynan.

Wajah mereka berdua datang silih berganti. Otakku sudah beku rasanya dan aku tidak bisa berfikir lagi dan tidak mau berfikir lagi.

Kenangan ini...

Mr. And Mrs. (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang