Chapter 45 (short ver)

4.4K 339 16
                                    

**
"Kau jadi merayakan Natal dengan Dara nuna?"

Jiyong merebahkan dirinya di sofa yang ada di studio di YG building. Setelah mendengarkan curahan hati Top, dirinya dan Taeyang memutuskan untuk ke YG, sementara Seungri memilih untuk pulang.

"Dara nuna benar-benar membatalkannya?"

"Kami belum membicarakan masalah ini lagi." jawab Jiyong dengan ponsel di tangannya. Dara masih belum bisa dihubungi.

"Tenang saja, Dara nuna tidak akan membatalkannya." kata Taeyang yakin.

"Aku harap begitu." Jiyong meringis. "Ponselnya mati, aku belum bisa menghubunginya."

"Sudah coba hubungi Bom nuna?"

"Kau benar." Jiyong lalu mengeluarkan ponsel dan mencari nomor telfon Bom. Setelah beberapa saat nada telfon tersambung, Bom mengangkat telfonnya.

"Nuna, apa Dara bersamamu?" tanya Jiyong langsung, tidak ingin berbasa-basi.

Bom berdecak. "Ini masih sangat pagi Jiyong-ah."

"Mian nuna, tapi aku tidak bisa menghubungi Dara dari tadi pagi. Apa dia bersamamu?"

"Ne, dia masih tertidur."

"Oh dia menginap?"

"Ya."

"Apa kalian akan pergi siang nanti?"

"Tidak sepertinya. Ada apa?"

"Aku akan ke sana."

"Apa kau sudah tidak marah lagi padanya?"

Jiyong tersenyum miris, tapi ia memilih tidak langsung menjawabnya.

"Dara memikirkanmu semalaman Ji."

Jiyong melirik ke arah Taeyang yang sudah sibuk dengan laptopnya, sambil mendengarkan apa yang Bom katakan.

"Dia merasa bersalah, walau sebenarnya dia bingung juga mengapa dia harus menceritakan hal itu kepadamu. Karena menurutnya, dia hanya akan merayakan tahun baru bersama teman-teman terdekatnya, apa dia salah?"

Jiyong meringis. "Ne, aku tahu." 

"Baru menyadarinya?"

"Aku hanya tidak suka dengan kedekatan dia dan Jang Kiyong. Mereka terlihat sangat dekat dan siapa pria yang tidak menyukai Dara?"

"Mereka hanya berteman Ji. Tidak lebih."

"Tapi bisa saja pria itu menyukai Dara, nuna."

"Jika memang begitu, itu bukan salah Dara kan? Yang penting di sini adalah apakah Dara menyukainya juga atau tidak."

Jiyong terdiam sebentar, sebelum bertanya dengan suara lirih. "Apakah Dara menyukainya?"

"Astaga Ji." Bom terkejut mendengar pertanyaan Jiyong. "Kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Apa salah aku bertanya? Aku hanya ingin tahu bagaimana perasaannya."

"Beberapa hari ini kau menghabiskan waktu dengannya, apa kau tidak bisa membaca isi hatinya?"

Jiyong berdecak. "Jika aku tahu aku tidak akan menanyakannya padamu nuna."

"Walaupun kau tahu kau pasti juga membutuhkan kepastian dari aku atau dia kan?" balas Bom cepat, membuat Jiyong tertawa kecil.

"Jika dia menyukai Kiyong, dia tidak akan ikut denganmu ke Jepang, bergaul dengan teman-temanmu, dan menghabiskan waktu bersama mereka saat kau konser." Bom mulai berbicara lagi. "Dan dia tidak akan mau merayakan Natal bersamamu Ji."

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang