Chapter 6

6.3K 517 7
                                    

**
Jiyong menghabiskan hampir seluruh harinya untuk berada di studio rekaman. Teddy, Kush, dan Top yang berada di studio bersamanya kali ini sementara anggota lain mengisi jadwal individu mereka.

"Keluarlah Ji. Kau butuh udara segar." Teddy berujar setelah Jiyong baru saja merampungkan salah satu liriknya.

Jiyong tidak menanggapi Teddy. Ia bangkit dari bangku berodanya kemudian berjalan ke arah sofa, merebahkan tubuhnya di sana.

"Keluarlah Ji."  kali ini gantian Kush yang menyuruhnya.

Dengan masih memejamkan mata, Jiyong menjawab, "Nanti hyung. Aku masih ingin istirahat."

Top melirik ke arah Jiyong dan bangkit berdiri. Ia tepuk paha Jiyong keras, "Ayo makan. Temani aku makan di kafetaria."

"Ah hyung, aku masih ingin istirahat."

"Tidak, ayo temani aku." Top dengan memaksa menarik lengan Jiyong.

Jiyong tidak bergerak.

"Kwon Jiyong."

Mendengar nama lengkapnya disebut dengan suara yang berat, Jiyong membuka matanya dan menatap Top dengan jengkel. "Kau sangat menyebalkan hyung."

"Ayo." Top kemudian memakai jaketnya dan berjalan melewatinya. Jiyong tidak lama menyusul di belakangnya.


-
Setelah mengambil makanan untuk mereka berdua, Top memutuskan untuk mengambil tempat yang tertutup. Ia merasa Jiyong pasti sedang tidak ingin ada sesi sapa-menyapa kepada orang-orang yang ada di sekitar sini.

Ketika Top membuka pintu ruangan makan tertutup itu, ia terkejut karena ada orang di dalamnya. Tak lain dan tak bukan adalah Sandara Park.

Sandara juga terlihat terkejut melihat kehadiran dua orang itu. Ia tidak menyangka melihat mereka di sini walaupun ia tahu BIGBANG sedang ada di gedung YG dari kemarin-kemarin.

"Apa boleh kami menempati meja ini juga nuna?" Top bertanya, "Kau terlihat kesepian berada di meja besar ini sendirian." goda Top sambil terkekeh.

Sandara menjulurkan lidahnya pada Top, kemudian ia mengangguk pelan. Perkataan Top tempo hari terngiang-ngiang di kepalanya beberapa hari ini.

'Bisakah memaafkan dan kembali menjadi teman?' dan ia akan mencobanya sekarang.

Top terlihat terkejut mendengar jawaban Dara. Ia pikir Dara akan menolak kehadiran mereka seperti yang Dara biasa lakukan tiga bulan belakangan ini. Tapi kali ini tidak. Ia pun tersenyum tipis.

Top memasuki ruangan disusul oleh Jiyong. Top duduk di hadapan Dara dan Jiyong duduk di samping Top. Mata Jiyong daritadi berusaha untuk tidak menatap Dara sedikitpun. Setelah penolakan Dara selama ini, ia menjadi takut menghadapi Dara.

"Kau darimana nuna?" tanya Top di sela-sela makannya. Dara mengangkat wajah dan memandangnya.

"Kau rapih sekali." balas Top melihat pakaian yang Dara pakai.

"Oh." Dara mengerti pertanyaannya, "Aku baru saja syuting Sugarman."

"Siapa bintang tamunya kali ini?"

"F(x) Amber dan Luna."

"Apakah ada kemungkinan BIGBANG bisa datang ke acara itu?"

Dara meletakkan sendoknya dan menatap Top dengan pandangan memohon. "Aku mohon padamu, jangan."

Top mengerutkan keningnya, "Bukankah akan sangat menyenangkan jika kami datang? Dan apa-apaan reaksi kau ini? Semua acara menginginkan BIGBANG, kau tahu?"

"Ne. Semuanya. Tapi aku tidak. Aku tahu kalian hanya akan menggodaku."

"Kau selalu berpikiran buruk kepada kami." Top menyeringai. "Membuatku malah semakin ingin lagi untuk bisa datang ke acaramu. Aku akan bilang pada Yang-nim nanti."

Dara melotot kepadanya, kemudian secara refleks ia menoleh pada seseorang yang sedari tadi duduk kaku di samping Top. "Yaa Jiyong, kau harus menghentikan hyung-mu ini!"

Jiyong, yang tiba-tiba diajak bicara setelah sekian kali penolakan yang selalu Dara lakukan padanya ini terkejut. Benar-benar terkejut. Ia menatap Dara, melihat apakah perempuan itu benar berbicara padanya dan Dara memang sedang memandangnya, berbicara padanya. Seketika bibirnya kelu. Ia tidak bisa menjawab permintaan Dara itu.

Sementara Dara, melihat reaksi yang diberikan Jiyong menjadi salah tingkah dibuatnya. Ia tahu Jiyong pasti merasa kaget karena ia pun sendiri juga sangat kaget saat mulutnya tanpa bisa dicegah mengatakan sesuatu pada Jiyong. Apa karena pikirannya yang memang sudah berjanji akan mencoba kembali berteman dengan Jiyong?

Top melihat kejadian barusan tertawa dalam hati. Ia tidak habis pikir seorang G-Dragon bisa sekaku dan salah tingkah seperti ini. Top pikir, mungkin ini saatnya mereka untuk berbicara satu sama lain.

Top bangkit berdiri dan menepuk bahu Jiyong, "Sudah saatnya kalian bicara." katanya pada Jiyong dan sesaat menatap ke Dara sambil mengedipkan mata. Tak lama ia pun keluar meninggalkan Dara dan Jiyong sendirian.

Salah tingkah. Itulah keadaan mereka sekarang. Saling gugup, dan tidak berani menatap satu sama lain. Sampai Dara memberanikan diri untuk memulai duluan. "Bagaimana kabarmu?"

Suara Dara yang lembut terdengar di telinga Jiyong. Menyadarkan pria itu. Jiyong mengangkat wajahnya dan menatap Dara. "Aku..  Aku baik." jawabnya dengan susah payah. Itu jawaban paling aman yang bisa ia berikan pada Dara. Karena jika ia jujur, Dara akan tahu bagaimana hancurnya dirinya sejak Dara meninggalkan dirinya, belum lagi sejak tiba-tiba muncul dua pria yang dihubungi-hubungi oleh Dara.

"Bagaimana denganmu?" ganti Jiyong yang bertanya pada Dara. Matanya menatap ke arah mata Dara, menunggu jawaban yang akan diberikan oleh perempuan itu. Dan jawabannya mengagetkan Jiyong.

"Sekarang aku baik-baik saja."

Jiyong mengangkat alisnya. Jawaban Dara yang mengambang membuatnya bingung. "Sekarang?" tanyanya pelan.

Dara mengangguk dan tersenyum tipis.




tbc

I Want You backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang