Dua Puluh Lima (END)

12.4K 889 60
                                    

Seorang anak perempuan berlari kesana kemari dengan balon yang tak lepas dari genggamannya. Tertawa riang tanpa beban, karena apapun yang di lakukannya bisa membuatnya bahagia.

'Brruuukkk

"Mamaaa ... Huaaa."

Seseorang berlari menghapiri anak itu yang menangis karena terjatuh. Ada luka kecil di lututnya dan itu justru membuatnya semakin menangis.

"Sayang, kenapa Nak, kok bisa jatuh, ada kodoknya ya. Kodoknya nakal ya. Diem ya Sayang, yuk Mama obatin ya biar sembuh." Perempuan yang mengaku ibunya itu membawanya masuk ke dalam sebuah Villa.

Aprillya Putri Chandra Mardika, Nama yang diambil dari bulan lahirnya yaitu bulan april, sedangkan nama Chandra, diambil dari nama tengah ayahnya yang berarti ia adalah putri dari Ali Chandra Kanaka. Mardika di ambil dari nama belakang Al. Ali sengaja menyematkan nama Mardika di belakang nama April, bermaksud sebagai rasa bersyukurnya karena berkat Al ia dapat merasakan kebahagiaan ini. Ali tak pernah melupakan betapa besar pengorbanan Al untuk kebahagiaannya bersama Prilly hingga seperti saat ini. Untuk menghormati dan mengenang Al, Ali sengaja mencantumkan Mardika di belakang nama putri tercintanya bersama Prilly. Putri kedua Prilly dan Ali kini sudah besar, usianya yang sudah beranjak 3 tahun terlihat lucu dan menggemaskan bagi mereka yang melihatnya. April kecil sangat cantik seperti ibunya, bulu matanya lentik seperti ayahnya. Perpaduan yang sempurna bagi anak seusia dia.

Prilly membawa masuk April yang masih terus menangis di dalam gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly membawa masuk April yang masih terus menangis di dalam gendongannya. Ali yang tidak berada di TKP terkejut melihat anaknya menangis hingga sesenggukan.

"Loh Ma, April kenapa?" tanya Ali segera mendekati Prilly yang sedang membujuk April agar berheti menangis.

"Tadi jatuh Pa, di depan lagi main. Ini mau Mama obatin." Prilly mencari kotak P3K yang selalu dia bawa. Sedangkan Ali mengambil alih April.

"Dede April kenapa Pa?" tanya El yang baru saja datang dari luar.

"Kata Mama tadi Adik jatuh, lari-lari di depan," jelas Ali kepada El sambil menimang-nimang April agar berhenti menangis.

"Cup cup cup Adek, udah ya nangisnya. Nanti Kak El temenin kamu main," ujar El mengelus rambut April lembut, menenangkan adiknya penuh perhatian.

"Jangan nangis lagi ya Sayang, bentar ya ... Mama sedang ambil obat." Ali mencoba menenangkan April dengan mengguncangkan kakinya pelan. El juga membantu menghibur April agar berhenti menangis.

Prilly tergopoh-gopoh membawa kotak P3K-nya yang diambil di kamar. Prilly bersimpuh di hadapan Ali, mengobati kaki April yang terluka. Luka di lututnya kecil, mungkin karena April masih balita jadi dia merasakan sakit.

Prilly dengan telaten memberikan revanol pada luka April setalah itu di berikan plaster dengan gambar binatang-binatang lucu yang menutupi lukanya.

"Nah udah selesai kan, jangan nangis lagi ya sayang. Yuk bobo sama Mama, besok pagi kita jalan-jalan ya." Prilly mengambil alih April dari tangan Ali.

TAKDIR (Komplet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang