EMPAT

11.7K 937 109
                                    

Kita melukis kekuatan melalui proses kehidupan, Bersabar saat kita tertekan, tersenyum saat hati kita menangis, mempesona karena memaafkan.

***

Hari-hari telah di lalui Al dan Prilly. Semakin lama hubungan mereka semakin akrab. Dulu hati yang hampa tak mampu tegak berdiri. Kini kehadiran Al mampu membuat Prilly berdiri menatap mimpi. Kehadiran Al mengubah segalanya di dalam hidup Prilly, sehingga dia merasakan hari-harinya kini tanpa beban. Al memberi kedamaian yang tidak ternilai di hidupnya. Hidup Prilly terasa baru sejak Al hadir di hatinya. Makan siang bersama menjadi rutinitas mereka setiap jam istirahat di kantor. Karena Al yang memiliki gaya hidup sehat, Prilly berinisiatif membuatkan makan siang yang dia masak sendiri. Seperti hari ini saat jam istirahat Prilly mendatangi ruangan Al.

"Selamat siang Mister tampan Al?" sapa Prilly yang sudah semakin terbiasa dan bisa terbuka dengan Al.

"Selamat siang Nona cantik Prilly," balas Al lalu dia berdiri dari kursi kebesarannya dan pindah duduk di sofa dalam ruangannya.

Prilly membuka bekal yang sudah dia masak sendiri khusus untuk Al. Dia sangat telaten menyiapkan makan siang untuk Al. Al yang duduk di sebelahnya merasa nyaman saat melihat Prilly melayaninya dengan baik. Al tersenyum sangat manis, melihat Prilly menjelaskan masakan yang ada di depan mereka.

"Kamu pintar sekali memasak Prill, aku selalu suka makanan yang kamu buatkan." Al memperhatikan Prilly yang sedang melayaninya.

"Harus enak dong, biar kamu nggak jajan di luar. Anggap saja ini salah satu cara aku, supaya kamu bisa hidup sehat. Nih, makan yang kenyang ya." Prilly memberikan sepiring nasi merah dengan sayuran sehat untuk Al.

Prilly senang memperhatikan Al yang selalu lahap saat menyantap masakannya. Hatinya menghangat tiap kali Al menampakkan senyumannya yang cukup menawan padanya. Hanya dia yang selalu bisa melihat senyum rahasia yang di perlihatkan Al padanya, tapi tidak pada yang lain.

"Kenapa malah ngelihatin aku kaya gitu. Ayo makan juga, oh, mungkin kamu mau di suapin mister tampan Al ya nona cantik Prilly?" Al menaikkan sebelah alisnya menggoda Prilly.

"Nggak, aku bisa makan sendiri." Prilly ingin mengambil jatah makanannya yang masih tergeletak di atas meja, tapi sayang Prilly masih kalah cepat dengan Al. Dia sudah berhasil lebih dulu mengambil makanan Prilly.

"Aku suapin aja. Anggap aja latihan suap-suapan nanti di pelaminan." Ucapan Al berhasil membuat mata Prilly melebar sempurna, wajahnyanya pun ikut bersemu merona.

Al menyadari itu, tapi dia berusa mengabaikannya. Dia tak mau Prilly merasa canggung dengannya.

"Nih buka mulutnya. Aaaaaa ...." Al memberikan sesuap nasi ke dalam mulut Prilly.

"Aku merasa seperti bayi, ya?" ucap Prilly yang menutup mulutnya dengan sebelah tangan.

"Iya, kamu bayi besarku." Al kembali menyantap sisa makanannya yang belum di habiskan.

Hanya sebuah menu sederhana berhasil menciptakan keakraban di antara mereka. Dua insan ini mulai menyadari rasa yang tumbuh di dalam hatinya. Kebersamaan mereka yang terjadi setiap hari semakin membuatnya mengenal satu sama lain.

Tak bisa lagi di pungkiri saat hati sudah memilih hati yang akan menjadi temannya nanti, tak peduli jika nanti harus kembali tersakiti, karena hati tahu bagaimana cara mengobati luka ini. Yaitu cinta yang abadi.

Prilly sudah bekerja di kantor pusat selama beberap bulan, dan itu membuat dia mulai memahami keadaan di kantor dan keadaan CEO tampan yang mulai menempati singgasana hatinya. Karyawan sudah tahu bagaimana kedekatan Prilly dengan Al selama ini. Selama mereka bersikap profesional tak akan ada masalah.

TAKDIR (Komplet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang