Yes, You! - Kim Taehyung

1.3K 156 16
                                    

Special for the bday gurl satoories
Pair - Kim Taehyung x Lee Heera

Heera kembali menatap pemandangan di hadapannya, enam orang laki-laki sibuk mengeluarkan keringat, berlari sana-sini, berusaha melompat dan memasukkan bola ke dalam ring.

Gadis dengan buku di tangannya itu selalu senang menatapi ketujuh pemuda, tapi yang bermain hanya enam, bermain basket di lapangan hampir setiap pulang sekolah.

"Heera-ya, sejak kapan kau duduk di sana?" Laki-laki dengan surai merah dan menggunakan headband itu menyapanya, melambaikan tangan dan tersenyum lebar, benar-benar mempertunjukkan giginya.

Heera tersenyum. "Baru saja, Tae. Aku membawa air mineral untukmu."

Lelaki yang ia panggil 'Tae' itu tersenyum dan menyuruhnya mendekat. Heera menaruh pembatas buku pad halaman yang terakhir ia baca dan menaruhnya sembarangan, berlari kecil menuju Taehyung.

"Kami akan bertanding minggu depan, kau akan datang?" Taehyung mengambil botol dari tangan Heera dan bergumam terima kasih.

Heera menatap Taehyung yang penuh keringat, pelipisnya sudah basah, begitu pula kemeja putihnya. "Semoga saja aku bisa datang."

Taehyung membentuk bibirnya menjadi ekspresi sedih, matanya yang cukup besar untuk ukuran orang Korea menatap Heera dengan memohon. "Ayolah! Itu sangat penting bagiku,"

"Kenapa?"

Taehyung mencubit pipi Heera dengan gemas. "Aku mohon! Kau hanya perlu duduk di mobil dan di lapangan, lalu meneriaki namaku."

Heera tertawa. "Aku bisa sakit tenggorokan, Taetae."

"Aku akan menjeputmu, jam lima sore hari Sabtu. Tidak ada penolakan. Sekarang, ayo pulang princess!"

Taehyung berbalik dan melambai pada teman-temannya, memberitahu harus pulang sekarang agar gadis dengan tinggi sebatas dadanya itu tidak pulang terlalu sore.

Heera masih terpaku. Barusan Taehyung memanggilnya apa? Mendadak sekelilingnya menjadi buram dan berganti menjadi kupu-kupu. Dan sepertinya, perutnya juga dipenuhi kupu-kupu itu, berputar, memberikan rasa geli dan menyalurkannya, membuat darahnya berdesir.

"Ayo!" Tanpa tahu apa yang terjadi pada Heera, lelaki itu menarik tangannya dan tidak melepaskan. Bergandengan sepanjang lorong yang sepi, tidak berbicara sama sekali karena terlalu malu, namun dua insan itu begitu menikmati hangatnya genggaman tangan masing-masing.

**

"Kim Taehyung! Kim Taehyung!" Heera benar-benar menepati janjinya, sedari tadi ia meneriaki nama Taehyung, membuat laki-laki itu menjadi seribu persen lebih maksimal dari biasanya.

Sekarang sudah memasuki quarter terakhir, hanya lima menit lagi. Taehyung dengan nomor punggung 95 mampu menarik perhatian gadis-gadis di sekeliling lapangan tertutup ini. Kelincahannya, ketepatannya dalam melempar bola, dan ketampanannya yang berlebihan mampu menghipnotis gadis-gadis di sekitarnya.

Tapi Taehyung benar-benar tidak peduli. Yang ia harus lakukan adalah benar-benar fokus dan memenangkan permainan ini, berjanji pada diri sendiri akan melakukan sesuatu yang cukup besar kalau ia menang.

Peluhnya sudah benar-benar tidak terkendali. Rambut merahnya berkibas seiring dengan larinya, waktu hampir habis. Taehyung sekali lagi melempar bola dari garis three-point, membuat kemenangan mutlak.

"TAEHYUNG-AH, SELAMAT!" Heera tidak bisa menahan rasa senangnya. Ia berteriak begitu keras, membuat Taehyung mendengarnya dan menoleh. Memberikan wink singkat dan membuat bentuk hati dengan kedua tangannya. Menunjukkannya untuk Heera.

Sorakan-sorakan dari sekeliling penonton membuat gadis itu benar-benar terasa direbus. Pipinya yang awalnya tanpa pemerah itu kini benar-benar berwarna merah padam, begitu pula dengan telinganya.

Taehyung dengan berlari kecil menghampirinya setelah berganti baju, dan membawa medali emas di lehernya. Lapangan tertutup ini sudah lumayan sepi, hanya ada beberapa teman sekolahnya dan keseluruhan tim basket.

Tidak tahu menahu, Heera ditarik oleh lelaki itu ke tengah lapangan. Membuatnya bingung setengah mati.

"Ada apa, Tae?"

Taehyung berbalik dan seseorang yang ia kenal dengan nama Jimin memberikan Taehyung satu bucket bunga mawar berwarna merah. Lelaki itu memberikannya langsung pada Heera yang masih sama sekali tidak mengerti.

"Apa ini, Tae?"

"Lee Heera, would you be my girlfriend?" Taehyung melepas medali yang tergantung di lehernya dan berlutut. "Jika iya, pakai medaliku dan jika tidak, pakaikan aku kembali medaliku."

Heera menggigit bibirnya dengan cukup keras. Ia benar-benar ingin menangis karena tidak menyangka Taehyung akan melakukan hal yang cukup gila ini. Diambilnya medali Taehyung dari tangan lelaki itu.

"Berdiri, Taehyung."

Taehyung menatapnya dengan penuh harap. Heera tersenyum dan memakaikan kembali medali itu kepada Taehyung. Sebuah semburat kecewa sudah tampak dari wajahnya, dan sorakan kekecewaan juga datang dari teman-temannya.

Namun sebelum Taehyung sempat berkata apapun, Heera menarik medali itu, membuat badan Taehyung ikut mendekat dan mencium pipinya sekilas. "Ini milikmu dan bukan aku. Kau meraihnya dengan susah payah Taehyung dan kau memberikannya begitu saja padaku? Tetapi, jawabanku adalah iya. I'd love to be yours,"

Heera benar-benar tidak bisa mendeskripsikan ekspresi Taehyung, mulutnya mengaga karena tidak percaya, mungkin masih mencerna apa yang Heera katakan tadi.

Setelahnya, Heera sudah merasa melayang karena Taehyung memeluknya dan mengangkat gadis itu ke udara. "WUHUUUU!"

Dengan gemas, lelaki itu memeluk Heera. "Terima kasih, sayang."

Heera mengangguk.

"Pajak, boss!" Semua tim basket di belakang Taehyung berteriak. Membuat lelaki itu menoleh dan memeletkan lidah, merangkul gadis yang baru saja menjadi miliknya pergi.

-
maaf ya jah ini cheesy super
happy bdaaaay! semoga langgeng sama tete yha❤️

For You [Closed Request]Where stories live. Discover now