12. Huh, School

572 25 0
                                    

Hari ini sekolah nampak biasa saja, aku masih belum melihat clara ya mungkin dia akan masuk minggu depan.

"Ethan, gw mau ke kelas zoe dulu ya?" Gray segera berjalan mendahuluiku

Aku belum sempat menjawabnya tapi dia sudah hilang di antara murid lainnya.

Hari ini biasa tanpa ada masalah atau keributan lagi, aku menghabiskan jam istirahatku di belakang sekolah terduduk sendiri mendengarkan lagu dengan menyantap sandwich yang kubeli di cafetaria.

Aku merasa seseorang datang, terduduk di sampingku. Aku menoleh

"Whatsup?" Ia sedikit canggung

Aku hanya mengangguk melepas headsetku.

"Yup?"

"Emm gw mau tanya clara sebenernya kemana?" Thomas membuka pembicaraannya

"Dia sakit, mungkin minggu depan masuk"

Ia mengangguk mengerti, "emm sorry soal waktu itu. Gw tau gak seharusnya gw tindak bodoh kaya gitu. Berhubung gw mau lulus gw minta maaf ya" ia menepuk pundakku

"Iya maafin gw juga gak harusnya gw ladenin amarah lo itu"

"Sebenernya, lo beruntung ya et"

"Beruntung apanya maksud lo?" Aku heran dengan maksud pembicaraannya apa dia ingin memulai perkara baru? Tapi dari nadanya dia serius.

"Iya, lo beruntung bisa jadi satu - satunya di hati clara. Lo tau gak? Perjuangan banget gw dapetin clara susah taklukin hati dia" ia seperti mengingat kembali masa bersama clara saat berbicara seperti ini padaku

"Seberapa susah dapetin dia thom? Tapi lo hebatlah bisa dapetin dia dan berusaha buat dia seneng walau dia masih keinget gw terus" aku mulai memperhatikan topik pembicaraan ini lebih detail.

"Sesusah lo taklukin cuaca sedangkan lo bukan pawangnya. Dia bisa seneng banget sama gw dan bisa down banget saat dia inget lo. Gw tau mungkin gw brengsek tapi ya gw gak sebrengsek elo ya haha yang bisa bertahan terus di hati dia. Sampai sekarang gw bingung apa yang ada di pikiran dia soal gw"

Aku tertawa, ya cukup lucu mendengar pengakuan mantan seorang musuhku ini yang sedang jujur mengenai perasaannya pada clara.

"Ya gw yakin dia makasih banget sama lo karna lo mungkin satunya lelaki yang buat dia lupa sama gw walau sementara. Gw makasih banget thom walau lo brengsek seenggaknya lo bisa jagain dia selama gw gak ada" aku menepuk pundak thomas ia hanya tertunduk

"Tolong jaga dia ya Et, gw sayang sama dia apapun yang terjadi. Jangan pergi tinggalin dia ya? Gw rela dia sama lo karna sumber kehidupan dia yang bener - bener itu elo. Tapi, gw gak terima kalo lo cuman mainin dia" thomas sedikit memberi ancaman padaku tapi menurutku wajar, dia mungkin belum menerima seutuhnya atas keputusan clara,

"Iya tenang aja. Gw bakal jaga dia ko karna emang gw gak mau yang lain thom"

Kami pun berjabat tangan, dengan itu aku dan thomas resmi berdamai kami akan menjalani aturan yang sudah di sepakati apalagi thomas akan meninggalkan sekolah ini dia berkata tidak ingin meninggalkan kenangan buruk di akhir tahun ajarannya disini.

"Emm et? Gw heran deh clara di rawat dimana sih?" Tiba - tiba thomas bertanya

"Kenapa thom?" Aku seolah tak mengerti tapi sebenarnya aku tau pasti dia tidak diberi tau oleh ibu clara bahwa clara dirawat di rumah.

"Iya gw pernah beberapa kali ke rumahnya tapi gw gak bisa tau info clara dirawat dimana. Dan gw selalu gak diizinin masuk sama nyokapnya" ia terlihat bingung penuh pertanyaan

JANJI & WAKTU (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang