21. My Family

290 9 2
                                    

Selama kehamilan clara sering memintaku untuk pergi ke pantai saat waktu luang. Tentu aku mengiyakan segala yang ia inginkan. Aku juga turut serta merasakan apa yang clara rasakan selama kehamilan, repot. Aku sibuk kesana kemari menuruti kemauannya dan untungnya kemauan itu sejauh ini wajar dan tidak menyulitkan.

9 bulan berlalu, clara melahirkan anak cantik yang kami beri nama Serena Clarie Dolan. Tentunya kebahagiaan meliputi keluarga kecilku dan keluarga besar, Gray dan zoe juga turut bahagia.

"Tuh lucu ya baby Rena" Zoe menggendong Serena yang masih tertidur.

"Iya iya lucu banget, kamu mau?" Gray memandang serius.

"Nikah dulu woi!!" Aku tertawa diikuti tawa Clara yang masih lemas di kasur.

Gray hanya tertawa kikuk, diikuti juga ledekan dari teman - temanku yang datang.

* GRAY POV
Aku berjalan pulang dari rumah sakit bersama Zoe tentunya, karena mobilku yang sedang masuk bengkel aku dan Zoe pun hanya bisa menaiki taksi.

"Kamu mau dinner?" Tanyaku mengayunkan tangannya di pinggir jalan.

Ia menoleh dan mengangguk, aku segera membawanya ke tempat makan cafe yang tidak jauh dari rumah sakit berada.

"Sayang, seneng ya liat Ethan sama Clara" ucapnya saat kami sudah mendapatkan tempat duduk.

"Iya, kamu mau gitu juga?" Ia terdiam memandangiku, "why baby?" Lanjutku yang heran melihatnya hanya diam memandangiku.

"Kamu tuh ya gak ada romantisnya napa" keluhnya yang memegang kepalanya dan menghela napas panjang.

Aku meraih tangannya perlahan, mengeluarkan sesuatu dari saku celanaku membuatnya terlihat penasaran.

"Kamu jaga ini yah" ucapku menyelipkan di kepalan tangannya.

Ia membuka kertas yang berada di kepalan tangannya.

"Struk belanja?" Ucapnya yang terlihat bete.

Aku tertawa, "kelak kamu yang bakal ngurus semua pengeluaran dan aku cuman ngasih uangnya haha"

Ia menggerutu kesal dan disitulah aku mencium tangannya, " Zoe kamu tau aku gak mau jadi Gray yang lain, Aku cuman bisa jadi diriku sendiri. Gray milik Zoelitha"

Pipinya memerah, aku bisa merasakan ia mungkin sedikit luluh dengan perkataanku tapi aku serius untuknya.

Malam ini aku mengantarnya pulang berjalan kaki, dari tempat makan malam tadi kami menyempatkan bermain bowling di daerah dekat rumahnya.

"Sampaiiii" ucapnya tersenyum di depan pintu rumahnya.

"Em.... Zo?" Aku mendekatkan tubuhku padanya.

"Ini.." Aku memberikan sesuatu ke dalam tangannya lagi.

"Struk lagi?" Ia tertawa.

"Buka please" aku melihatnya membuka tisu yang tadi kuberikan.

"Kamu akan selalu menjadi hal terindah yang aku dambakan untuk kulihat berada di sampingku sebelum aku tertidur dan terbangun di pagi yang indah bersamamu di sampingku?" Ia membaca apa yang telah kutuliskan.

Aku sedikit terjongkok membuatnya bingung, "Zoelitha, kamu mau jadi pendampingku? Jadi istri yang terbaik untukku, jadi ibu yang hebat untuk anak - anakku kelak?" Ia masih terdiam, sampai aku mengeluarkan sebuah cincin yang benar - benar cincin untuk aku menikahinya.

"I love you Zoe" aku memperlihatkan cincin dalam sebuah kotak kecil.

Ia menangis, "i love you too Gray" ia segera mengangguk, "yes!!"

Aku segera memeluknya, saat ini detik ini menit ini jam ini dan hari ini adalah waktu yang tepat. Setelah sekian lama aku sering membawa cincin ini akhirnya aku bisa memberikannya.

"Kamu nulis ini kapan?" Bisiknya saat dalam pelukanku.

"Aku nulis pas kamu main bowling, pinjem pulpen ke pelayan" balasku

Ia tertawa dan mengencangkan pelukannya, "gemes" ucapnya.

Aku pun menciumnya, dan ini hal yang terindah. Aku pun pulang tak lama dari itu dan menelpon Ethan memberitahukannya aku sudah benar - benar mengajak Zoe menikah.

Dan asal semua tau, aku benar - benar sangat mendadak mengajak Zoe menikah. Aku sebenarnya menunggu moment yang pas untuk ini tapi kurasa Zoe sudah cukup lama menunggu untuk ini dan juga aku sudah siap. Siap dengan segalanya hati tentu sudah mantap aku mencintainya dan pekerjaan? Aku sudah memulai bisnis kecil - kecilan selama Clara hamil aku dan Ethan menjalankan bisnis kecil sebuah butik khusus untuk remaja yang berada di kawasan yang berjajar di pertokoan pusat kota. Dan sejauh ini menjanjikan.

Aku juga berencana membuka Coffee shop bersama Zoe kelak setelah kami menikah nanti. Saat ini aku sudah mengabari semua orang terdekat mengenai kabar lamaranku itu dan kami sedang menjalankan proses persiapan pernikahan dengan menyiapkan konsep dan segalanya. Tentunya sudah ada rapat keluarga yang sering kami lakukan Zoe datang dengan ayahnya dan aku bersama ibu lalu Et dana Clara datang bersama baby Rena sekaligus pertemuan keluarga agar lebih erat lagi. Dan hasil diskusi kali ini aku sudah menyiapkan tema yaitu garden party, dimana nanti pernikahanku akan menjadi outdoor wedding dan kami tengah menyiapkan apa saja yang ingin ada disana melalui paket pernikahan yang akan di proses tiga hari lagi di EO yang cukup terkenal tentunya EO ini sudah terpercaya dimana ia juga menangani pernikahan Et waktu itu.

"gak nyangka bakalan nikah juga ye lo" ledek Ethan seraya menepuk pundakku.

"haha yoi nanti lo harus kabarin ya Cam sama Micah ya mereka harus dateng" ucapku.

"santai nanti kita skype aja kebetulan Cam setau gue itu masih jalanin bisnisnya di Paris jadi kita kasih tau lewat medsos aja dulu" jelas Ethan.

Aku mengangguk ada tawa bahagia dari wajar Zoe saat berbincang dengan Clara yang menceritakan asyiknya kehidupan setelah menikah apalagi sudah memiliki anak.

Aku senang melihat tawanya dan tawa ini kelak akan menemani hari -hariku kelak.

***
Hari ini aku sibuk mengurus desain baru untuk keluaran baju yang akan keluar bulan ini. Kebetulan Et Belum datang karena harus mengurus urusannya ke rumah sakit karena babu Rena yang akan melakukan vaksin pertamannya. Tentu aku tidak masalah dengan itu sebagai om muda yang keren ini aku yakin bisa menghandle segala keperluan butik hari ini bersama kedua anak buah yang bekerja di bagian desain.

"gue keluar dulu ya mau cari inspirasi"ucapku kepada salah satu anak buahku yang sedang mengurusi beberapa desain di laptop. Ia mengangguk dan aku pergi keluar dengan mengutik handphone untuk mengabari Zoe.

nomer Zoe tidak aktif mungkin ia sedang dalam urusan pekerjaannya, akhir - akhir ini Zoe sedang sibuk dengan perusahaan besar yang akan mencetak karya bukunya maka dari itu ia lebih fokus dengan pekerjaannya namun kuharap ia tidak lupa jika hari ini aku dan Zoe akan datang ke tempat EO untuk mengurusi paket pernikahan kami.

Aku terduduk di cafe pinggir jalan menikmati ice coffee dan juga mulai mencoret - coret buku sketch membuat coretan asal sesekali termenung sendiri memperhatikan keadaan jalan.

"Grayson? " ucap seseorang yang membuatku terbuyar dari lamunan.

Aku menoleh mencari sumber suara, dan kulihat seseorang tengah berdiri dengan memegang sebuah minuman dengan senyumannya.

"Liz? "ucapku yang tak menyangka akan kehadirannya

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jul 14, 2017 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

JANJI & WAKTU (on going)Kde žijí příběhy. Začni objevovat