Mulai dari chap ozu, alurnya mundur. Di hari yang sama pertama kali Hime mulai, Jumat.
*
Aku membuka mataku perlahan, hawa panas ini mengganggu dan membangunkanku. Ketika aku mendapatkan penglihatanku, yang ada di hadapanku adalah si jago merah.
Tunggu, api?
Aku cepat tanggap untuk menghindar ketika menyadari ada sebuah batang kayu berapi yang akan menimpa tubuhku.
Bam!
Nafasku terengah-engah, ditambah dengan bau asap yang mengganggu pernafasanku.
Aku butuh menenangkan pikiranku sejenak untuk mencerna semua ini.
Kuedarkan pandanganku. Aku mundur beberapa langkah setelah menyadari apa yang terjadi.
Sekolahku. Sekolahku terbakar. Dan aku terjebak di dalamnya.
"Aku harus keluar dari sini."
Kakiku refleks bergerak, berlari tak tentu arah. Menghindari kayu-kayu ataupun besi yang memiliki kemungkinan akan jatuh menimpaku.
"Ozu!!"
Samar-samar, aku mendengar suaranya, membuat langkahku terhenti dan dilanda pemikiran yang membingungkan.
Apa yang harus kulakukan? Berbalik menghampirinya? Atau berlari keluar tanpa memedulikannya?
"Ozu!! Kau dimana?!"
Suara itu membuatku meringis. Jantungku mendadak berdegup kencang, dan pikiranku kacau balau.
Gomenasai.
Gomenasai.
"Ozu!!"
Gomenasai,
Hime.
YOU ARE READING
Melody
Teen Fiction"Aku mencarimu, mengapa kau tak mencariku?" Dia menggenggam erat tanganku, menempelkannya pada pipinya. Aku terperangah lalu tersenyum setulus mungkin. Kugenggam tangannya yang lain dan menempelkannya pada pipiku. "Maafkan aku. Walau begitu, aku sel...
