Chap. 0

181 7 7
                                    

Kimi wo matteita.

**

Mataku mengerjap, berusaha menyesuaikan mataku dengan cahaya menyilaukan yang berada di atasku.

Ruangan ini besar, putih, dan berbau obat-obatan. Sepertinya ini rumah sakit, mengingat tanganku diinfus dan alat bantu pernafasan yang menggantung di wajahku.

Tapi mengapa aku di sini? Apa yang terjadi? Dan siapa aku?

Aku meraba-raba kasurku. Tangan kananku menggenggam sesuatu. Kuangkat benda itu ke hadapanku dan menjuntaikannya. Itu adalah sebuah liontin yang kira-kira berdiameter lima centimeter, berwarna emas.

Aku tak tau mengapa, tapi perasaanku bergejolak melihat liontin ini. Seakan-akan benda ini adalah nafasku, yang tanpanya aku tak bisa hidup.

Aku membuka liontin itu perlahan. Seketika rangkaian melodi mengalun di telingaku. Dari liontin itu pun jatuh lipatan kertas kecil.

Aku memungutnya dan membacanya.


'Carilah bayanganku'




Apa maksudnya?



Cklek


Melihat knop pintu yang berputar, aku buru-buru menyembunyikan liontin itu. Sayang sekali, padahal aku belum melihat foto yang baru sekilas kulihat dalam liontin itu.

Pintu itu terbuka. Sosok wanita paruh baya dengan wajah yang penuh kerutan dan sepasang kantung mata yang menghitam, berdiri di sana dengan menenteng tas kecil. Ia juga menggandeng gadis kecil setinggi pinggangnya yang menenteng keranjang entah apa isinya. Gadis kecil itu menatapku dengan wajah lugu, sedangkan wanita itu menundukkan wajahnya sedih.


Siapa mereka?



"Onee-chan!'" pekik gadis itu seraya menunjukku.


Onee-chan? Kakak? Siapa? Aku?


Wanita itu mengangkat kepalanya menatapku. Kedua bola matanya berkaca-kaca. Wanita itu sontak berlari memelukku membuatku terkejut.

"Syukurlah kamu sudah sadar, Hime," ucapnya lirih sambil mengusap kepalaku.


Hime?


"Sumimasen, demo..." aku melepaskan pelukan itu perlahan, "Ibu siapa?"

Wanita itu terkejut seraya menutup mulutnya dan mulai meneteskan air mata. Aku merasa bersalah. Gadis kecil yang bersamanya pun mendekatinya seraya mengelus tangannya, lalu menatapku dengan pipi yang menggembung.

"Onee-chan hidoi! Ini ibu! Ibu kita!" serunya.

Wanita itu tersenyum dan mengelus kepala gadis itu lembut. "Tidak apa-apa Hazu, kakakmu tidak salah," ucapnya.

Aku semakin bingung, sebenarnya apa maksudnya?

Wanita itu menatapku dan tersenyum. Tangannya terangkat mengelus pipiku, entah mengapa aku meneteskan air mata. Perasaanku menghangat, bergejolak. Dan dengan rasa sayang ia menghapus air mataku.

"Sebenarnya siapa kalian? Siapa aku? Bagaimana aku bisa berada di sini?" tanyaku lirih.

Lagi-lagi, dia tersenyum. "Namamu Hime Fujioka. Kami adalah keluargamu. Aku ibumu, Natsu Fujioka. Dan ini adikmu, Hazu Fujioka. Kau kehilangan ingatanmu," terangnya, lalu mengelus kepalaku.


Jadi, aku amnesia?


Aku memundurkan tubuhku dan menunduk. Amnesia? Aku melupakan segala hal, begitu? Bohong, 'kan? Maksudku, berapa banyak hal yang sudah kulewati? Kulupakan? Mengapa ini harus terjadi?

"Nande...." gumamku seraya menggelengkan kepala dan meraup wajahku.

Wanita yang ternyata adalah ibuku itu mendekatiku dan memelukku lagi. Dia mengelus kepalaku perlahan dan menciumnya penuh kasih sayang.

"Tenang Hime. Aku, adikmu, teman-temanmu, akan membantumu mengingat hal berharga yang kau lupakan. Kami akan menjelaskan banyak hal padamu, jadi tenang ya?" ucapnya lembut.

Aku mengangguk.

Ibuku melepaskan pelukannya dan menatapku lembut. "Kalau begitu, Ibu akan memanggil dokter dulu untuk memeriksamu..." Ibu menoleh ke Hazu, "...Hazu, jaga kakakmu sebentar ya?"

Hazu mengangguk antusias yang menurutku terlihat lucu. "Yokai Oka-san!"

Setelahnya, ibu pergi meninggalkan ruanganku. Sementara Hazu berada di ruanganku dan mengajakku mengobrol tentang hal-hal lucu, yang membuatku tertawa.

Sejenak aku berpikir.



Apakah liontin tadi termasuk kenangan berharga?

Aku perlu menanyakannya.

--------------------------------------

Kosa kata

Onee-chan : Kakak perempuan
Sumimasen : Permisi / Maaf
Demo : Tapi...
Hidoi : Jahat
Yokai : Oke / Siap
Oka-san : Ibu
Nande : Kenapa?

--------

Tralala, inilah cerita baru yang akan menggantikan complicated dan ourdestiny! Cerita ini ga bakalan gantung, karena bakal end di chap 10, dan beberapa extra (di draft uda hampir selesai)

Latarnya di Jepang, dan kalian bisa liat sendiri ada beberapa bahasa jepang yang akan aku translate di setiap akhir chapter.

Oke sekian dari chikuyoku, semoga cerita ini memuaskan!

*liontin dan melodi terinspirasi dari Pandora Hearts, diikuti tokoh utamanya (chara akan dishare di setiap chapter). Bagi yang mau mendengarkan silakan download lagu Emily Bindinger - Everytime You Kissed Me

11.05.16

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang