Roll the Dice I [Hyung Line]

Mulai dari awal
                                    

Namjoon menoleh dan dengan cepat bertanya, "first sex?" Yang langsung disoraki oleh kami semua. Betapa ingin tahunya Namjoon dengan segala yang berhubungan dengan Jin.

Wajah Jin sepenuhnya memerah, tidak menyangka Namjoon akan memberikannya pertanyaan sepanas itu. "Mantan pacarku, Chung Ha."

Sorakan kembali terdengar, membuat Jin memerah lagi. "Teruslah menyorakiku, dan kalian akan kelaparan nanti,"

"Masih ada delivery." Yoongi menyela dan mengambil dadunya. Melempar dengan tatapan tidak peduli.

Min Suga, tujuh.

"Wohoo! ada yang punya ide?" Kami kembali berpikir dan berbisik satu sama lain. Yoongi sepertinya pasrah atau tidak peduli, ekspresinya begitu-begitu saja.

Selagi mereka berdiskusi, aku kembali menghabiskan snack di bungkusan yang lain. "Berikan kissmarks pada leher Hoseok dan gigitlah dengan hati-hati."

Aku tersedak. Hampir mati karen tertawa sambil meminum air. Hoseok menatap Jimin dengan horor, "kenapa aku?"

"Karena kau adalah Hoseok." Aku kembali tertawa mendengar jawaban Jimin.

Yoongi mendekat dan menarik kerah Hoseok, seperti mengajaknya bertarung. Kulit tangannya yang putih pucat segera menelusuri leher Hoseok dengan lembut, seperti adegan vampire sebelum menggigit mangsanya.

"Hyung, ini menggelikan! Cepatlah!"

"Ah, hyung." Selanjutnya hanya terdengar desahan Hoseok karena gigitan Yoongi, bukan desahan memilukan, aku mendengarnya sungguh geli. Itu desahan keenakan.

"Kau menodai telinga kami, Hoseok." Jin menggelengkan kepalanya dan melempar dadunya ke arah Namjoon.

Kim Namjoon, sebelas.

"Oke." Ia menghela napasnya pasrah, karen tahu kami semua akan tega memberinya dare apa saja.

Yoongi menatap Namjoon dengan lurus, "karena kau menyuruh Jimin untuk memberikanku blow-job kemarin, kenapa sekarang tidak kau yang memberikan Jin blow -job terbaikmu?"

"Gross, Oppa." Aku bergidik dan tertawa geli. Membayangkan mulut yang biasanya mengeluarkan sumpah serapah di atas panggung, kini harus melakukan hal itu, benar-benar menggelikan.

Tapi, Namjoon sudah bangkit dan berada tepat di antara Jin. Aku harus menutup mataku. Dan terimakasih, Jungkook yang sudah berpindah di sebelahku melakukannya.

"Namjoon, ah," Aku mendengar suara desahan Jin yang tidak berhenti. Aku melonggarkan sedikit jari-jari Jungkook, membuatku bisa mengintipnya sedikit.

Jin sudah tegang sepenuhnya, dan Namjoon sedang melakukannya dengan kasar. Memaju mundurkan kepalanya pada milik Jin, membuatnya terlihat sangat berkilau.

"Namjoon!" Jin menjambak Namjoon dengan sekuat tenaga, dan mendesah sepanjang-panjangnya, bersamaan dengan orgasme dahsyatnya yang membuat Namjoon terbatuk.

"(y/n) aku perlu air,"

Jungkook masih mengurungku, "ambil saja sendiri, hyung."

"Lepaskan Jungkook Oppa." Ia hanya tertawa dan mengacak rambutku.

Hoseok dengan gemetar menerima dadunya, lehernya sudah berisi lebih dari tiga kissmarks milik Min Yoongi. "Aaaaa!" Ia berteriak sambil melempar dadunya.

Jung Hoseok, sembilan.

"Kenapa ganjil?!" Ia menatapnya tidak percaya. Aku tertawa terbahak-bahak, ekspresinya sangat precious. Segera aku mengambil ponsel dan mengabadikannya, dan nanti kugunakan saat aku mendapati mimpi buruk.

"Guys kalian sadar tidak, sedari tadi (y/n) belum bermain sama sekali," aku mendelikkan mataku pada Taehyung, ia malah dengan seenaknya memeletkan lidahnya. Sial.

"Huh, aku ingin melakukannya dengan (y/n) ya bukan dengan kalian." Hoseok sekali lagi mengeluarkan wajah 'ew' yang terkenal miliknya, membuat semua orang kembali tertawa.

"Puaskan (y/n) dengan jari kakimu," what even. Aku menoleh sinis ke arah Jimin yang melontarkan omongannya begitu saja, tanpa berpikir.

"Tentu saja aku bisa melakukannya, karena jariku panjang. Coba kau Jimin, kau pasti tidak akan bisa," Hoseok mendekatiku tanpa memerdulikan sumpah serapah yang Jimin lontarkan.

Aku menggigit bibirku, senyum Hoseok begitu menawan. Jawline miliknya makin hari makin tajam saja. Ia langsung menindihku dengan kedua kakinya, "buka celanamu, cepat!"

"Perlu aku bantu?" Jungkook menyengir. Aku memukul lengannya pelan dan membuka sendiri celanaku. Menyisakan dalaman La Senza berwarna hitam dengan motif renda di sekelilingnya.

Hoseok menggeser celana dalamku dan menggelitik klitorisku tanpa membuka celananya. Hanya menggesernya dan terlihat sebagian. Aku berada dalam posisi memunggungi mereka, hanya berhadapan dengan Hoseok.

"Ngh..." Aku mulai keenakan, walaupun tidak bisa masuk sepenuhnya, gerakan gelitikannya pada klitorisku cukup membuatku berada di ambang.

Perutku mulai terasa teraduk dengan kupu-kupu, menghantarkan rasa panas pada sekujur tubuh.

"Don't be too hot, (y/n)." Aku mendengar seseorang berteriak dari arah belakang tapi aku tidak peduli. Hoseok mulai mempercepat gerakannya, membuatku pusing. Bukan pusing yang tidak mengenakkan, melainkan pusing yang memabukkan.

"Close," Hoseok mulai mempercepatnya lagi, membuatku kepanasan. Keringat sudah mengucur di kedua pelipisku. "Oppa.." dan ia berhasil menjalankan dare-nya dengan sempurna.

Aku mengembalikan napasku, dan menghapus keringatku asal. Tidak sabar melanjutkan permainan. Aku melempar dadunya ke arah Jimin.

Park Jimin, tentu saja tiga.

"Sehabis Yoongi, cobalah Jungkook."

--
annyeong!
akhirnya comeback setelah ga lama hiatus ehehe
maaf kalau kurang hot ya ^^

IMPORTANT ANNOUNCEMENTS:
1. AKU PUNYA PROJECT BARU, dan prolong-nya udah di post. Judulnya 'Another Jeon', dan castnya Jungkook.
tolong di baca dan vommentsnya makasi ;3
2. WHO WANTS TO JOIN yourwifes97 and tinkerbaell 's LINE GROUP CALLED BANGTAN SQUAD??! aku udah join and let's fangurls together dan bahas tentang kepenulisan juga yukyuk ^^
tinggal ask mereka okay ^^ please do join❤️

WILDEST DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang