" Waah...Ternyata Mom marah " Jeslyn mendengar suara Darrel sambil tersenyum namun Darrel mengatakan itu sambil memijat pelipisnya, apa yang dia ucapkan dan apa yang sedang terjadi dengannya harus ia tutupi.

Darrel menjawab berbagai pertanyaan Jeslyn sambil membaca laporan bahwa beberapa investor menarik investasinya dan ancaman dari investor lain yang akan melakukan hal yang sama jika Darrel tidak segara memulai projectnya.

" Apa kamu baik-baik saja Darl..." Tanya Jeslyn saat Darrel hanya diam dan bergumam mendengar pembicaraannya.

" Ya aku sangat baik sayang, aku akan menelponmu lagi nanti " Jawab Darrel karena dia merasa benar-benar tidak fokus dengan apa yang ia dengar dan baca.

" Baiklah.. Maaf kalau aku sudah mengganggumu "

" Tidak apa-apa, aku sangat menyayangi kalian " Jawab Darrel singkat lalu mematikan sambungan teleponnya.

" Sepertinya Daddy sangat sibuk sayang.. " Ucap Jeslyn kepada Fae dan Fae hanya mengangguk-angguk mendengar ucapan Jeslyn.

" Selamat Pagi Nona Jeslyn.." Mendengar sapaan itu membuat Jeslyn berbalik dan menatap pria yang menyapanya.

" Kamu ? Ada apa lagi ?" Ucap Jeslyn dengan jantung yang berdebar menatap pria yang kini berjalan kearahnya.

" Bukankah aku menunggu jawabanmu, kenapa tidak memberiku kabar ?" Jawab Zayn yang kini sudah duduk di depannya sambil mencium pipi Fae.

Jeslyn langsung mengambil Fae dan membawanya masuk ke dalam rumah lalu memberikannya kepada Maria dan setelah itu dia kembali untuk menemui Zayn.

" Jika aku memberikanmu lahan itu, apa kau akan berhenti menemuiku dengan berbagai ucapan membualmu itu "

" Jelas..Walapun aku tahu suatu saat kau pasti merindukannya "

" Terlalu percaya diri.." Mendengar perkataan Jeslyn membuat Zayn tertawa.

" Jadi berapa harga yang kamu tawarkan ?"

---

" Tuan, saya baru saja mendengar kabar kalau Tuan Adam akan segera mendapatkan lahan Tuan James di Queens "

" Apa kau bilang ?"

" Beberapa jam lalu Tuan Adam resmi bertemu dengan Nona Castalia Tuan.."

" Sekarang keluarlah..." Ucap Darrel sambil mencengkram kedua tangannya.

" Kau akan hancur karena cinta barumu itu Darrel ! " Batin Darrel marah.

Dia merasa terlalu lama bermain dan terlalu dalam menggunakan perasaannya sampai ia lupa dan akan kehilangan tujuan awalnya. Darrel ingin sekali pulang karena masalah ini benar-benar membuatnya muak, namun dia juga belum siap jika harus bertemu dengan Jeslyn, antara rasa marah namun ia juga tidak bisa meluapkannya kepada wanita yang kini membuat perasaannya damai, kenapa dia lemah dalam mengambil tindakan saat seperti ini.

" Apa kau di apartment ?" Dia tahu dia salah tapi siapa yang bisa mengeluarkan segala emosinya selain menemui wanita yang sedang tertawa bahagia menerima telepon bahwa pria yang ditunggu-tunggu akan datang menemuinya dan memakainya lagi, walaupun sebenarnya akan menciptakan suatu masalah baru untuk Darrel.

Setelah melajukan mobilnya Darrelpun sampai di apartment Martha, dia tersenyum bahagia melihat kedatangan Darrel. Dengan hanya memakai kimono tidurnya dengan bahan sutra yang jelas mencetak bentuk tubuhnya, Martha langsung merangkul mesra Darrel dan membawanya ke dalam tempat tidurnya.

It's YouWhere stories live. Discover now