The Twenty-Third Run

Start from the beginning
                                    


"Baiklah kalau begitu, Barb sudah mempersiapkan penerbanganku kesana. Kau amankan Nial dan juga Bima, I'm heading to the airport in 30 minutes" Dan panggilanpun berakhir


"Pak Abi, semuanya sudah beres!" Kata seorang pemuda berkulit sawo matang tepat didepan mobil Range Rover putih milik Abi. Mantan tentara itu berjalan keluar rumah, dibantu oleh dua orang anaknya yang sama sama telah menguncir rambut panjangnya dalam gaya rambut yang sama. Eli lebih nyaman dengan rambut lurus, sedang Ema lebih memilih rambut ponytail berponi dengan tekstur halus bergelombang.


"Apa semua amunisi sudah dimasukkan?" Tanya Abi


"Sudah pak! Saya dan juga Miki sudah memasukkan beberapa senjata laras panjang lengkap beserta peredam suara. Dan beberapa kotak peluru panjang---" . "Stop" Ema memotong omongan Nick, "Yang penting semuanya sudah beres"


Eli membuka pintu mobil dan langsung menghempaskan bokongnya di kursi belakang. Ia mengeluarkan iPod dan memasang earphone-nya. Terlihat sangat cuek. Careless. Sementara Ema membantu Abi berjalan memasuki mobil. Nick berlarian menghidupkan mobil dan memberi aba-aba kepada beberapa orang yang juga telah siap siaga dengan berbagai perlengkapan dibelakang, tepatnya pada 7 mobil sedan dan beberapa mobil truk yang juga berbaris dibelakangnya.


"Cepatlah Nick! Aku tak mau kak Nial ditembak mati oleh bajingan Keith!" pekik Eli dibelakang.


Bima dan Glenn berhamburan masuk kedalam rumah yang membuat pintu masuk berbunyi keras dan mengejutkan Putra beserta Ghina yang masing masing tengah mengamankan 2 penghuni rumah lainnya. Dan juga, Nial terbangun karena itu. Ayah dari Koi itu masih dalam posisi terlelap, hanya saja kelopaknya terpaksa dibuka karena bunyi benturan yang cukup keras dari pintu masuk.


"Tenang ja, tak ada apa ni". Glenn memasuki kamarnya dimana ia mendapati Ghina sedang duduk diatas kasurnya bertumpu dengan kedua tangan. Dan kekasihnya, Nial sedang terbaring diatas kasur. Dokter itu spontan meminta Ghina untuk keluar sebentar dan preman itupun merespon positif permintaannya itu.


"Sayang.." katanya dan langsung ikut berbaring disamping kekasihnya. Glenn mendekatkan badan Nial dan merapatkannya didadanya. "Apa kau masih mengantuk?"


Nial mengangkat kepalanya dan menatap Glenn lekat lekat. Sementara itu diluar kamar Glenn, Bima mengumpulkan kedua rekannya dan menceritakan semua yang telah ia dengar diluar tadi dari mulut Keith sendiri. Bahwa Keith akan menghancurkan rumah Glenn tepat besok pagi.


"Lo serius Bim?" Bima langsung menganggukkan kepalanya. "Lah terus gimana dong? Ini kan udah malem, mana mungkin sih si Keith itu nyampe besok pagi?"


"Sudah ada beberapa orang bawahannya yang bergerak menuju tempat ini"


"Maksud kau ni apa?" Tanya Ghina.


Bima menelan ludahnya. "Mereka sudah menyusun rencana untuk menangkapku beserta Nial.."


"Apa?!" Ghina dan Putra berteriak seirama. "Kok bisa sih?"


CAN'TWhere stories live. Discover now