"Kejar dia Li, gue yakin dia tidak akan semudah itu ngebiarin hubungan kalian berakhir." Kevin menepuk pelan bahu Ali.
Ali mendongakkan kepalanya menatap Kevin yang sedang tersenyum hangat padanya,
"Dia gadis dewasa meskipun mungil tapi gue yakin pemikiran dia jauh melebihi tubuh mungilnya itu." Kekeh Kevin berusaha membuat Ali tersenyum.Dan berhasil, Ali tersenyum benar kata Kevin gadis mungilnya memang dewasa, bahkan sikap manjanya tidak menutupi sikap dewasanya, caranya mengurus Raka dan menyayangi Raka tidak dapat menutupi kedewasaan gadis mungilnya itu.
"Gue harus gimana Kev?"
"Kok lo jadi bebal gini sih?" Kevin menoyor kepala Ali.
"Gue bingung gue enggak mau kehilangan Prilly Kev, dia hidup gue jiwa gue, nafas gue gue bakal mati tanpa dia." Ali kembali menangkup wajahnya.
Kevin ingin kembali mencandai sahabatnya namun segera ditahan olehnya, kondisi Ali saat ini tidak memungkinkan ya benar, Ali sangat terlihat rapuh..
"Gue yakin lo pun sama berarti nya buat Prilly, lo berjuang Li, ini bukan akhir segalanya, loe belum jelasin ke dia kan kalau semua ini hanya salah faham doang." Kevin sangat mengerti kondisi Ali saat ini bahkan kali ini Ali lebih terlihat hancur daripada kehilangan Clara dulu.
"Kejar dia Li, gue yakin dia jodoh lo dan bakal jadi ibu dari anak-anak lo nanti." Ucap kevin dengan senyumannya.
"Thanks kev, loe yang terbaik." Ali memeluk hangat Kevin.
Kevin tersenyum sambil menepuk-nepuk punggung Ali,
"Semangat , ajak bini lo rujuk." Canda Kevin yang dibalas pukulan Ali dipunggung Kevin."Wah... ajak gue dong kalau mau peluk-peluk gini." Galang langsung menerjang Kevin dan Ali yang masih berpelukan,
Mereka berpelukan dan kembali tertawa bahkan melupakan Raka yang sedang terlelap."Hiks...hikss...hiksss...." Ali,Kevin dan Galang segera melepas pelukan mereka saat mendengar tangisan didepan pintu...
"Kalian lupa sama nay, hikss..hikss..." Nayla kembali menangis sambil menutup wajahnya.
Ali, Kevin dan Galang berpandangan dan terkekeh geli melihat Princes mereka,
"Aduh.... sini dong abang mau peluk princes lama banget sih di London nya.." Ali segera bangkit mendekati Nayla dan membawa Nayla kepelukannya. Nayla membenamkan wajahnya didada Ali, sedangkan Ali membelai lembut rambut dan punggung Nayla.Kevin hanya mematung melihat Nayla dalam pelukan Ali, ini hal lumrah buat mereka memeluk dan mencium Nayla seperti keharusan bagi Mereka tapi kenapa saat ini melihat Ali memeluk Nayla ada perasaan tidak rela pada Kevin.
"Bang... abang kok bengong sih.. tuh kan abang juga udah lupa sama nay udah enggak sayang sama nay, hikss..hiks.." Nayla kini sudah berdiri didepan Kevin yang masih duduk diranjang Raka.
"Lho kok kamu nangis lagi sih sayang." Perasaan hangat membuncah dalam dadanya saat memanggil Nayla dengan "sayang" bahkan ini bukan kali pertama bagi Kevin.
Kevin berusaha menutupi kegugupannya, Kevin sadar bahkan sangat sadar perasaannya pada Nayla bukanlah perasaan kakak pada adiknya melainkan perasaan seorang Pria pada seorang wanita.
Galang terlihat acuh pada Kevin dan Nayla karena itu adalah hal biasa bagi sahabatnya memeluk dan mencium Nayla-nya, malah sekarang Galang sedang membelai Raka sesekali mengecup pipi Raka, Namun tidak dengan Ali, Ali faham betul bagaimana perasaan Kevin walaupun Kevin menyembunyikan kegugupannya namun Ali masih melihatnya jelas, dan kali ini Ali percaya Kevin memang mencintai Princes mereka bahkan pengakuan nya dulu masih diragukan oleh Ali tapi tidak dengan hari ini, Kevin memang mencinta Nayla.
YOU ARE READING
The Handsome Devil Love
FanfictionWARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori otakku, masa lalu yang begitu sulit ku terima pil pahit yang tak mampu kutelan, mimpi buruk yang selalu menghantui memporak porandakan masa...
Chapter 29
Start from the beginning