I Love My Brother √ Sebelas

4.6K 324 8
                                    

Menatap hujan di balik jendela dengan perasaan yang gundah dengan semua hal Friska hanya diam dengan hidup nya tak ada yang menyemangatinya sekarang selain Prilly, dia Rindu dengan gadis mungil, cantik, ceria, dan apa ada nya itu

Dia masih menatap hujan deras yang turun di balik jendela kamar nya, sudah malam tapi wanita paruh baya yang masih cantik dan segar bugar itu tak tidur juga, dia hanya memikirkan putri cantiknya yang sekarang lagi apa? Khawatir menghantui Friska, khawatir dengan keadaan Prilly

Ntah kenapa perasaan dia terhadap Prilly tak enak, bukan apa apa tapi Friska ada perasaan bahwa putrinya itu terluka sekali entah ada apa?

Ingin mempersatukan Ali dan Prilly menjadi ikatan sepasang kekasih tapi Friska tak mau mendahului takdir tuhan Friska yakin kalau takdir tuhan itu indah

Membawa seluruh hidup Friska hanya untuk Ali dan Prilly, Friska hanya ingin Ali dan Prilly bahagia tanpa ada yang mengganggu hubungan mereka apapun itu?

***

"Prill"panggil Rini

"Ya?"tanya Prilly

"Kita kumpul dulu yuk, cerita gitu"ucap Rini

"Gue setuju"sahut Andi dan Rehan

"Iya iya biasa aja"ucap Dinda

Mereka pun masuk kesalah satu cafe di mall tersebut

"Prill mau nanya gue"ucap Dinda

"Nanya apa?"ucap Prilly

"Kenapa mata lo kayak sembab gitu sih?"tanya Dinda

"Hah? Enggak kenapa kenapa lo nya aja yang salah liat kali"ucap Prilly menutupi bahwa dia memang menangis

"Cerita kali jangan di tutupin, gue yakin deh kalo lo cerita lo lega"celetuk Rehan

"Bener Prill, hidup itu di nikmati Prill jangan di buat susah, kita akan selalu ada di saat lo sakit sekali pun"ucap Andi

"Sok bijak, tapi bener"cibir Rini

"Sirik"sahut Andi

"Balik ke topik, jadi mau enggak nih lo cerita?"tanya Rehan

"Gue belum siap"ucap Prilly mengalihkan pandangannya dari teman temannya yang sedang menatapnya

"Kenapa?, kalo pun itu karna Ali?"ucap Andi

Ralat!! Tepat banget!

"Hhhmm, gue belum siap aja, kalo pun itu karna Ali gue tetap gue belum siap"ucap Prilly

"Gue liat ya sama Rini kemarin pas kita ke mall ada clara sama Ali"ucap Rehan polos

Prilly yang mendengar itu rasa sesak di dada nya tiba tiba begitu saja muncul dan rasa nya air mata itu mau turun begitu saja, tapi sekuat tenaga Prilly tahan

"Enggak usah dipikirin Prill, paling dia beli sesuatu sama Clara kan mereka satu kelompok"ucap Andi

"Lah? Kok satu kelompok? Bukannya ya si Ali itu suka dan lagi pdkt gitu sama Clara"ucap Rehan polos, rasa nya Andi mau memukul Rehan sekarang tapi dia sadar waktu nya tak tepat untuk dia memarahi Rehan

"Mulut lo lemes"sahut Andi

"Lah gue mah emang bener kan? Kemarin sih Ali ngomongnya gitu"ucap Rehan, Prilly hanya diam tak mau menyahut sedikit pun

"Prill?"ucap Dinda

"Hah?"

"Lo enggak papa?"tanya Dinda

"Engak din, enggak papa gue"ucap Prilly

"Prilly kalo bener Ali sama Clara kayak gimana?"tanya Rini

"Hah? Ali sama Clara? Iya enggak papa lah mereka cocok tau, lagian siapa gue? Gue cuman adik Rin enggak berhak untuk apa apa kan?"ucap Prilly

"Lo adik nya Prill, lo ada hak"ucap Andi

"Gue enggak ada hak Ndi, wajar menurut gue Ali mau punya pacar selama ini di selalu jagain gue kan?, ini waktunya buat dia punya pacar tanpa jagain gue lagi"ucap Prilly

"Jagain lo untuk dia adalah sebuah kewajiban Prill bagi dia, dia yang udah anggap lo adik kalian punya hak atas masing masing walau itu Kakak Adik"ucap Andi

"Tapi gue ingin kasih dia kesempatan untuk bersenang senang sama orang yang di sayang sekarang, gue hanya ingin dia bahagia, dia udah bahagiain gue, kalo emang gue enggak bisa bahagiakan dia dengan diri gue sendiri setidaknya dengan orang lain Ali bahagia"ucap Prilly yang masih menahan air matanya supaya tak jatuh

"Tapi itu enggak adil Prill, lo udah buat di kembali dari keterpurukan dia tapi apa balasan dia?"ucap Andi

"Andi, tolong dengerin gue, satu yang gue mau dalam hubungan gue dan Ali adalah kita masing masing bahagia tak ada yang namanya gue ngebangkitin dia atau sebaliknya, kita hanya saling memberi kekuatan masing masing kita aja"ucap Prilly

"Iya tapi gue hanya ingin Ali menghargai kehadiran lo untuk sekarang, oke gue enggak gimana gimana Ali sama Clara tapi gue hanya ingin Ali masih ingat sama lo"ucap Andi

"Dia masih ingat sama gue Ndi, gue yakin itu"ucap Prilly

"Iya semoga dia tak dibutakan karena cinta"ucap Andi

###############

Plg, 16/07/2016

Hai i'm come back, terima kasih atas antusias kalian untuk cerita ini, sumpah aku pikir enggak ada yang minat ini cerita dan aku juga punya pemikiran untuk stop waktu itu tapi aku tungguin dan hasil nya? Bagus guys, sangat amat menyenangkan hihi😄 maaf kan jika cerita ini enggak bagus aku nulis ini soalnya udah lama dalam draf terus cerita ini udah sampai chapter 17 di draf aku jadi maaf misalkam enggak sinkron, hihi maaf ke panjangan saya buat pidatonya haha😂, konflik mereka di mulai ya guys, tunggu aja deh entar mereka.... *rahasia😝*
Typo? Maaf

Putrin

I Love My Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang