"Non prilly ada di kamar, langsung ke kamar nya aja den" kata bi imah sambil mempersilahkan ali masuk.

"Om sama tante kemana bi?" Tanya ali.

"Ke ambon den, lagi ngabarin keluarga besar tuan yg di ambon tentang pernikahan den ali sama non prilly" jawab bi imah yg berhasil membuat ali terdiam. Apakah prilly tetap mau melanjutkan pernikahan ini setelah ia merendahkannya tadi?

"Den...?" Panggil bi imah yg melihat ali melamun.

"Eh iya bi?" Jawab ali.

"Den ali gpp?" Tanya bi imah.

"Gpp ko bi, ali langsung ke kamar prilly aja ya bi" pamit ali sambil tersenyum kecil lalu segera berlalu dari bi imah.

Sesampainya di depan kamar prilly, ali menghentikan langkah nya lalu ia melihat pintu kamar yg sedikit terbuka dan terdengar prilly sedang berbicara dengan seorang pria. Ternyata prilly sedang berbicara dengan ricky sambil di suapi makan oleh ricky. Ali memutuskan untuk mendengarkan pembicaraan prilly dan ricky di ambang pintu.

"Kamu jangan nangis terus dong de, masa mau jadi pengantin mata nya sembab? Kan ngga lucu" Canda ricky sambil menyuapi prilly makanan dan sesekali menyeka air mata prilly. Prilly hanya tersenyum kecil. Sejak tadi ricky selalu berusaha untuk menghibur prilly tapi sampai sekarang belum berhasil, prilly masih saja diam dengan air mata mengalir di pipi nya.

Ali yg melihat prilly seperti ini semakin merutuki kebodohan nya. Dulu ia berjanji untuk menjaga prilly agar tak ada satu orang pun yg menyakiti nya, namun sekarang justru dia lah orang yg sangat menyakiti prilly.

"Apa ali ngga sayang ya ka sama aku? Ko dia tega banget si sampai bilang aku murahan? Apa aku emang kayak wanita jalang?" Tanya prilly lirih setelah selesai makan yg membuat ali menggeleng cepat. Ricky langsung membawa prilly ke dalam pelukan nya.

"Siapa bilang aku ngga sayang sama kamu?" Tanya ali sambil berjalan menghampiri prilly dan ricky yg membuat mereka menoleh.

"Ngapain lo ke sini? Mau bentak2 prilly lagi karena gue peluk dia di dalam kamar nya? Atau lo mau bilang kalau gue abis nidurin dia?" Tanya ricky sinis. Ali menundukkan kepala nya sambil menggeleng lemah.

"Gue minta maaf bang" jawab ali pelan namun masih terdengar oleh ricky.

"Harus nya lo bisa berfikir dewasa, jangan langsung berasumsi dengan apa yg lo liat doang. Sekarang selesain masalah kalian, jangan pake emosi!! Dan ingat!! jangan bikin ade gue nangis lagi" ancam ricky.

"Makasih bang" ricky mengangguk sambil menepuk bahu ali lalu bergegas keluar memberi kesempatan ali dan prilly untuk menyelesaikan masalah nya.

***

"Sayang?" Ali menghampiri prilly di ranjang nya.

"Maaf" ucap ali lirih sambil menggenggam tangan prilly namun dengan cepat prilly menarik tangan nya yg di genggam ali.

"Maafin aku, aku sadar aku udah ngga pantas dapetin maaf dari kamu. Tapi aku mohon, aku sayang banget sama kamu, aku cinta banget sama kamu. Tolong maafin aku" ucap ali sambil berlutut dan kembali menggenggam tangan prilly. Kali ini ali menggenggam nya sangat erat agar prilly tak melepaskan nya lagi.

"Lebih baik kita batalin aja pernikahan ini, daripada kamu nyesel nikah sama cewe murahan kayak aku" ucap prilly dengan air mata yg mengalir di pipi nya yg membuat ali mendongakkan kepala nya lalu menggeleng cepat, sesak rasa nya mendengar prilly ingin membatalkan pernikahan yg selama ini menjadi impian nya.

"Ngga!!! Aku ngga mau, aku mohon jangan sayang" balas ali dengan memohon.

"Kenapa? Bukan nya aku cewek murahan? Kenapa kamu masih mau nikah sama cewek murahan ini?" kata prilly sambil terisak.

My Doctor (End)Where stories live. Discover now