chapter 4

94K 5K 13
                                    

"Jadi malik itu anak kakaknya ali, tapi di usia nya yg ke 4 bulan orang tua malik meninggal karna kecelakaan" prilly menghela nafas nya sejenak. Mama uly pun mendengarkan dengan seksama tanpa berniat memotong nya.

"Sejak orang tua nya meninggal, malik di rawat sama ali dan oma. Malik menganggap ali sebagai papa nya dan memanggil ali dengan sebutan daddy" air mata prilly pun mengalir begitu saja.

"Ya ampun kasian banget malik" ucap mama uly iba sambil menitikkan air mata juga.

"Ajak main ke sini dong nak" kata papa rizal. Ternyata papa rizal dari tadi menyimak pembicaraan 2 wanita yg sangat di cintai nya itu.

"Iya pa, besok juga dia ke sini sama ali buat jemput prilly. Soal nya prilly udah janji mau ngajak dia jalan2". Balas prilly sambil menghapus air mata nya. "Yaudah aku ke kamar ya ma, pa. Mau istirahat" pamit prilly mencium pipi orang tua nya bergantian lalu berlalu ke kamar nya.

Sampai di kamar, prilly duduk di bangku rias nya untuk membersihkan make up nya.

***
"Assalamualaikum ma, malik mana?" ucap ali yg baru memasuki rumah nya dan mencium punggung tangan mama resi.

"waalaikumsalam, Malik udah tidur li" balas mama resi.

"Li?"

"Hmm?"

"Prilly cantik ya li, baik lagi. Apa kamu ngga tertarik sama dia?" Tanya mama resi yg membuat ali terkekeh kecil.

"Iya ma, tertarik si pasti. Mana ada si cowo yg ngga tertarik sama dia. Tapi...." balas ali menggantung kan kata2nya. Terlalu cepat memang, tapi rasa cinta itu sudah mulai tumbuh. Karena menurut ali prilly sangat sempurna. Tak ada yg perlu di ragukan lagi dari prilly, prilly seperti bidadari tanpa sayap.

"Tapi apa? Prilly lembut, sopan. Dan keliatan nya dia juga sayang banget sama malik. Perempuan kayak gimana lagi si yg kamu mau li" kata mama resi kesal.

"ih mama dengerin ali dulu dong, ali mah tertarik sama dia ma. Tertarik banget malah" ucap ali sambil terkekeh. "Tapi apa prilly nya mau sama ali?" Lanjut ali.

"Ya kamu usaha dong sayang" balas mama resi.

"Emang mama setuju kalau aku sama dia?" Mama resi terkekeh mendengar pertanyaan ali. Alipun mengerutkan dahi nya.

"Ko ketawa si ma?"

"Kamu tuh ya, kalau mama ngga setuju ngapain mama muji-muji dia" ali pun tersenyum sumringah.

"Aaaa makasih mama" pekik ali girang sambil mencium pipi mama resi. Mama resi pun tertawa kecil melihat putra nya yg seperti anak kecil mendapatkan hadiah.

"Yaudah aku ke kamar ya ma, mau istirahat" mama resi pun mengangguk.

"Yeay, prilly i'am coming" pekik ali girang sambil berlari menaiki anak tangga menuju kamar. Mama resi menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak nya.

Semenjak ayah nya meninggal 5 tahun yg lalu, ali jadi sosok yg pendiam dan dingin. Tapi dengan hadir nya prilly, ali kembali seperti yg dulu. Singkat memang, tapi ntah apa yg di lakukan gadis mungil itu sampai ali nya kembali. Tak pernah mama resi melihat ali sebahagia ini sekali pun bersama fio.

Sesampai nya di kamar, ali langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ali mengambil ponsel nya untuk mengabari prilly.

To: Prilly Latuconsina
"Prill, aku udah sampai ya"

From: Prilly Latuconsina
"Oke deh"

Ali mengerinyitkan dahi nya melihat balasan prilly.

My Doctor (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant