Bagian 14

1.4K 122 23
                                    


"Lo aja yang bilang ke Bella kalo kita ngajak dia liburan bareng," ucap Kevin memulai pembicaraan, karena sedari tadi Kevin dan Zella terus berdiam-diaman di dalam mobil.

"Kenapa?" tanya Zella dengan tampang polosnya. "Kan elo yang lebih kenal sama dia," ucapnya lagi.

"Ya gue males aja."

"Loh kenapa? Kenapa lo sebegitu bencinya sama Bella?" Entah mengapa Zella sedikit kesal pada Kevin yang terus-terusan menjauh dari teman kecilnya dulu seakan-akan Kevin tidak kenal dengan orang yang bernama Bella Gabriella itu.

"Ya gue males aja. Lagi lo kenapa jadi marah-marah gitu cuma gara-gara Bella?"

"Bukan gitu Kevin," Zella menarik nafas, lalu ia hembuskan. "Gue yakin dia orang baik, buktinya aja dia nolongin lo dari tendangan bola anak kecil," ucapnya lembut.

"Dia itu cuma cari perhatian gue doang Zel," ucap Kevin kesal.

"Lo gak boleh gitu. Lo gak boleh ngeliat seseorang dari sebelah sisinya doang Vin, lo harus ngeliat orang dari segala sisi. Lo dulu pernah ngelewatin masa-masa kecil bareng dia Vin, dan gue yakin masa kecil lo dulu bahagia banget. Apa lo nggak ingin coba untuk memperbaiki semuanya sama dia? Coba lo ulang semuanya dari awal Vin, mungkin lo bakal bisa memperbaiki hubungan lo dulu sama dia. Dan mungkin dia juga mau mencoba semuanya dari awal." Kevin termenung mendengar ucapan gadis disampingnya itu.

"Maaf," lirih Zella setelah melihat raut wajah Kevin yang kecewa sekaligus marah tercampur aduk. "Gue nggak seharusnya ngomong kayak tadi."

"Nggak. Lo nggak perlu minta maaf. Lo bener, mungkin gue bisa memperbaiki hubungan gue sama dia kayak dulu lagi."

Dan disaat itu juga, Zella menyesali ucapannya.

•|~|•|~|•

"Kevin udah selesai urusannya?" tanya Bella saat melihat Kevin yang memasuki rumahnya dari pintu utama. Bella sedang duduk di meja makan sambil memakan cemilan yang ia dan Kevin beli di mini market tadi. "Eh ada Zella juga," ucap Bella lagi ketika melihat Zella yang ada di belakang Kevin.

"Iya hehe," cengir Zella, "Kevin ngajak main PS dirumahnya."

Kevin berjalan ke arah Bella lalu duduk dihadapan Bella. "Gue mau liburan, kata Zella, gue suruh ajak lo." Bella langsung melihat ke arah Zella setelah Kevin berucap tadi. Yang dilihatin malah tidak mau mengakui.

"Engga, itu si Kevin yang ngajak. Beneran deh," Zella membentuk huruf v dari jari telunjuk dan jari tengahnya.

Kevin menarik nafas panjang, lalu ia hembuskan. Mendengar sahabatnya yang tidak mau mengaku, akhirnya ia berkata, "iya gue yang ngajak. Lo mau ikut?"

"Boleh boleh," ucap Bella dengan riang. Wajahnya terlihat berseri-seri bagaikan ada sinar yang memancar dari dalam wajahnya. "Kita mau kemana? Ke Dufan? Trans Studio? Sea Word? Atau ke-"

"Pulau Sumatra. Kita bakal kelilingin Pulau Sumatra. Tapi tujuan utama kita ke Bukit Tinggi," ucap Kevin asal. Sebenarnya ia tidak tahu ingin kemana di Pulau Sumatra itu, karena di sana tidak ada satupun keluarga jauhnya yang tinggal disana. Tapi yang namanya liburan pasti bebas ingin kemana aja.

"Waw. Serius kita bakal kelilingin Pulau Sumatra? Yeay kebetulan banget gue belum pernah kesana," ucap Bella kegirangan. "Zella sini duduk, ngapain berdiri aja disitu? Sini sini," Bella menarik kursi di sampingnya, mempersilahkan Zella duduk. Zella pun berjalan menuju meja makan, tepatnya di sebelah Bella.

"Yuk main PS." Zella hampir saja lupa jika Kevin tidak mengatakan hal tadi. Zella yang baru duduk pun langsung berdiri dan menghampiri Kevin yang sudah berada di depan TV.

AlmondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang