Bagian 9

1.5K 212 18
                                    


"Zel, nanti istirahat anterin gue ke ruang Kepsek yah?" pinta Kevin kepada Zella yang terdengar seperti bisikkan. Mereka saat ini sedang ada di dalam kelas. Dan guru fisika sedang mengajar di depan.

Sejujurnya Zella ingin bertanya untuk apa ia menemaninya ke ruang Kepala sekolah. Tapi daripada ia ketahuan oleh guru killer a.k.a guru fisika yang sedang mengajar, lebih baik ia berkata, "oke."

Kring.....kring.....kring.....

Bel istirahat sudah berbunyi. Zella dan Kevin segera melangkahkan kakinya menuju ke ruang Kepala sekolah. "Lo mau ngapain ke ruang Kepsek?" Tanya Zella yang saat ini ada di koridor sekolah.

"Adalah pokoknya. Sebuah kejutan yang tak terduga" kata Kevin, pandangannya masih lurus menatap anak tangga satu persatu yang akan ia lewati.

Sebuah kejutan yang tak terduga?Tiba-tiba Zella jadi teringat sesuatu, "lo kemaren juga ngomong gitu, kejutan tak terduga. Tapi apa? Gak ada tuh kejutan yang tak terduga nya."

"Lah, yang kemaren itu kejutan yang tak terduga nya."

"Maksud lo?" Zella sangat bingung.

Kevin tak menanggapinya, baginya yang terpenting sekarang adalah sampai di ruang Kepala sekolah dan menjelaskan semuanya.

Mereka pun sampai di depan pintu ruang Kepala sekolah. Kevin mengetuk pintu ruangan Kepala sekolah itu tiga kali. Ketika terdengar suara dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk, mereka berdua pun masuk ke dalam. Dan mereka duduk di kursi khusus tamu setelah diberi intruksi suruh duduk.

"Ya ada apa nak... Kevin?" Tanya Kepala sekolah itu yang bernama Pak Santiyo setelah membaca name tag yang tertera di seragam Kevin.

"Jadi gini Pak, saya mau melaporkan tindak kekerasan yang terjadi hari Minggu kemarin."

"Oh. Coba kamu ceritakan" pinta Pak Santiyo.

Zella hanya bisa terdiam mendengar pembicaraan dua orang lelaki dihadapannya. Ia ingin mengetahui lebih lanjut apa yang ingin dibicarakan oleh Kevin.

Kevin mulai menjelaskan secara detail setiap kejadian yang terjadi kemarin. Pak Santiyo sedikit terkejut mendengar penjelasan yang keluar dari mulut Kevin. Ia tak menyangka anak muridnya akan berbuat sekeji itu pada murid yang tidak mempunyai salah apa-apa.

Zella pun juga terkejut. Bukan karena Mariska yang telah membully nya habis-habisan. Tapi karena....

Chaca.

Chaca yang sudah ia anggap seperti sahabatnya sendiri tega membuatnya menderita seperti itu. Ia benar-benar tidak menyangka. Awalnya Zella tidak percaya dengan omongan Kevin, tapi ada sebuah foto surat dari Mariska untuk Chaca yang menjadi buktinya bahwa mereka berdua bekerja sama untuk membuat Zella celaka. Ingatkan Kevin bahwa ia memfoto surat Chaca yang diberikan dari Mariska.

"Panggilan untuk yang bernama Mariska, Fany, Dessy, dan Dewi dari kelas 12 IPS 3. Dan Chaca dari kelas 11 IPA 4. Segera menuju ke ruang Kepala sekolah sekarang" kata Pak Santiyo melalui speaker yang ada di dalam ruangannya.

•|~|•|~|•

"Mariska Olivya, kamu saya Drop Out dari sekolah ini atas tindak kekerasan dalam sekolah" tegas Pak Santiyo setelah Mariska diintegorasi dan tidak mau mengakui nya juga sampai akhirnya Kevin menunjukkan sebuah video perbuatan Mariska yang terjadi hari Minggu kemarin. Oh, ingatkan Kevin bahwa ia merekam kejadian kemarin.

AlmondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang