Part 14

4.8K 401 25
                                    

Jiae P.O.V

"Mama Soul! Aku lapar! Ayo kita makan" ucap Seojun.
"Seojun-ah! Aku baru saja membuat pancake, kau mau tidak?" tanya Myungeun.
"Kyaa eonnie~ aku mauu~" sahut Yein menjulurkan tangannya.
"Ya! Ini untuk Seojun bukan untukmu tau" Myungeun menjauhkan piring dari Yein.

Tiba-tiba piring yang dipegang Myungeun sudah ditangan orang lain.

"Kalian berisik sekali. Seojun-ah ayo makan dengan Mama MiSoo(Mijoo Jisoo)" ujar Mijoo dan Jisoo.
"Nee~" Seojun menghampiri Jisoo dan Mijoo, mereka makan pancake bersama.

"Aish, aku kan juga mau. Myungeun eonnie~ buatkan pancake lagi juseyo~" Yein memgeluarkan aegyo nya.
"Baiklah, ayo kita buat lagi" ujar Myungeun menuju dapur diikuti Yein.
"Ya! Tunggu kami juga mau!" Sujeong dan Kei menyusul ke dapur.

Beginilah keadaan pagi ini dirumahku. Lovelyz masih disini, mereka akan pulang mungkin siang nanti.

Aku hanya duduk saja di sofa membaca novel. Ketika aku membaca dibagian dimana si namja mencium sang yeoja, aku langsung teringat Suga. Ciuman pertamaku ketika di perkemahan, ciuman sekilas di taman sekolah, dan ciuman 'dare' kemarin sore. Pipiku memanas sekarang ><

"Eoh, Jiae-ah? Kau sakit?" tanya Babysoul eonnie tiba-tiba.
"A-ani.."
"Serius? Wajahmu merah lho" suara Babysoul eonnie terdengar khawatir.
"Jiae eonnie tidak sakit, dia hanya teringat ciumannya dengan Suga oppa kemarin" sahut Mijoo.
"Ya! Mijoo-ah!" pekikku.
"Benarkan eonn? Jujur saja pada kami" Mijoo menaik turunkan alisnya.
"Terserahlah, aku ingin ke dapur" jawabku mengalihkan pertanyaan.

Min Yoongi. Kenapa kau selalu difikiranku?

-skip-

Suga P.O.V

Aku sudah disekolah meskipun ini masih jam 06.00 . Ya, aku tau ini terlalu pagi karena pagi ini entah kenapa aku bisa bangun sepagi itu dan merasa bosan dirumah. Aku meletakkan kepalaku diatas meja dan memejamkan mata, mendengarkan musik dari earphone. Tak lama pintu kelas terbuka dan aku menoleh.

Itu Yoo Jiae.

"Pagi, Suga" sapanya.
"Eoh, pagi" balasku.

Setelah itu Jiae menaruh kepalanya juga diatas meja.

"Ohya, Seojun? Bagaimana dengan dia? Apa kau meninggalkan nya dirumahmu sendirian?!" aku membalikan kepalaku kearahnya.
"Tentu saja tidak! Aku menitipkan Seojun ditempat penitipan anak dekat taman. Nanti pulang sekolah akan kujemput" Jiae juga membalikan kepalanya kearahku.
"Kau mengantarnya jam berapa? Ini masih 06.15 dan kau sudah ada disini"
"Entah, mungkin sekitar 06.00"

Aku merasa agak bersalah dengan Jiae. Jam 06.00 dia sudah mengantar Seojun ke penitipan anak, memangnya dia bangun jam berapa?

"Jiae-ah, kau bilang kemarin ibumu ke Jepang"
"Eoh, kenapa?"
"Jadi kau hanya berdua dengan Seojun dirumah?" tanyaku lagi.
"Iyaa, memang nya kenapa?"
"Tidak apa - apa" jawabku singkat dan Jiae mengerutkan alisnya.

Jiae P.O.V

Aku berjalan pulang sendiri seperti biasa dan aku menuju ke penitipan anak dekat taman.

"Annyeonghaseyo, Yoo Jiae imnida. Aku ingin menjemput Lee Seojun" ucapku ramah.
"Ah, Jiae-ssi! Tunggu sebentar ya" ujar salah satu yeoja ber name tag 'Tiffany Hwang'.
"Eommaaa~" teriak Seojun sembari berlari ke arahku.

Aku menyamakan tinggi badanku dengan Seojun dan Seojun memelukku.

"Aigoo~ Seojun memanggilmu 'eomma'?" tanya Tiffany eonnie.
"Ne, eonnie. Tapi Seojun bukan anak ku, aku hanya menemukannya hilang ditaman 3 hari yang lalu" aku langsung memperlurus keadaan.
"Kkk~ arra arra~ Baiklah Seojun-ah, sampai bertemu besok" ucap Tiffany eonnie seraya menunjukan eyesmile nya.
"Nee!! Annyeong" Seojun membungkukkan badannya.
"Annyeong eonnie" aku juga membungkukkan badanku.

-skip-

Aku menata sepatuku dan sepatu Seojun di rak. Seojun sudah duduk di sofa dan bermain mobil-mobilannya.

"Seojun-ah, kau lapar tidak?" tanyaku.
Seojun mengangguk, "Eomma, aku mau kimbap"
"Baiklah, kau tunggu disini oke?"
"Okeey~"

Aku pun menuju dapur dan membuat kimbap untuk Seojun. Ketika aku sedang memotong wortel, bel pintu berbunyi.

*Ting tong ting tong*

"Aku datang" aku berlari pelan menuju pintu. Aku pun membuka pintu itu dan..

"Annyeong, Jiae-ah"
"Appaaa~" Seojun berlari dan memeluknya.
"Suga-ah, kau sedang apa disini?" tanyaku bingung.
"Memangnya kenapa? Aku kan ingin bertemu Seojun dan tinggal disini sampai ibumu pulang" jawab Suga menggendong Seojun.
"MWO?!! Kau tinggal disini?! Kau serius?!"
"Kau tidak keberatan kan? Aku bisa tidur di sofa. Lagipula aku juga khawatir kalau kau dan Seojun tinggal hanya berdua. Aku khawatir kalau terjadi sesuatu sama kau dan Seojun" jawab Suga seraya bermain dengan Seojun.

Aku tidak salah dengar kan? Suga bilang ia khawatir denganku dan Seojun.

"Eum.. baiklah. Ada kamar tamu, kau bisa tidur disana" ujarku.
"Ah, oke"
"Kau sudah makan? Aku sedang membuat kimbap untuk Seojun, kau mau?"
Suga menolehkan kepalanya, "Boleh juga" jawab Suga sembari senyum.

Suga tersenyum padaku? Ya ampun><♡

"E-eoh.. t-tunggu sebentar" aku pun kembali ke dapur dan kembali memasak.

-15 menit kemudian-

"Makanan dataang~" seruku seraya menata makanan di meja.
"Yeeeaaaayy~" Seojun langsung menghampiriku.
"Suga-ah, ini punyamu" ucapku seraya menyodorkan sepiring kimbap. Suga hanya mengangguk.

"Eomma eommaa, aku mau makan sambil nonton tv di sofa" rengek Seojun menarik-narik ujung bajuku pelan.
"Baiklah baiklah, ayo" ujarku sembari senyum.
"Aaaah" ucapku menyuapi Seojun.

*Hap*

Tiba-tiba Suga memakan kimbap yang kupegang.

"Appaa~ itu kan punya Seojun" Seojun mempoutkan bibirnya.
"Kkk, mianhae Seojun-ah. Nah ini untuk Seojun ayo buka mulut" Suga pun menyuapi Seojun.

Suga dan Seojun terlihat seperti ayah dan anak sungguhan. Suga pasti bisa menjadi ayah yang baik.

"Jiae? Yoo Jiae?" Suga menjentikan jarinya didepan wajahku menyadarkanku dari lamunan.
"Eoh?"
"Kau tidak makan?" tanya Suga.
"Atau kau mau aku suapi juga?" tanya Suga lagi.
"M-mwo? A-aku bisa makan sendiri kok" aku yakin wajahku pasti merah sekarang.

Kami sudah selesai makan dan aku mencuci piring-piring tadi. Tiba-tiba ada sepasang tangan melingkar di pinggangku.

"S-suga?" Suga menaruh dagunya dipundakku.
"Hmm?"
"K-kau sedang apa?" tanyaku gugup.
"Memelukmu dari belakang, apa lagi?"
"M-maksudku, kau kenapa memelukku?"

"Eomma.. Appa.. aku ngantuk" suara Seojun membuat Suga melepaskan pelukannya.
"Eoh.. ayo Seojun-ah kita tidur siang" ujar Suga sembari menggendong Seojun ke lantai atas.

Tadi itu apa?

================================

Annyeong Readers!! Maaf baru update dan ceritanya ga menarik X( lagi ga punya inspirasi. Maaf ya kalo ceritanya ngecewain. Don't forget vote and comment nya~ Saranghaeyo~♡

My SugarWhere stories live. Discover now