Invited

47 3 0
                                    

=Galuh Pov-

Gue di ajak sama vini ke citos, ya gue seneng banget ,apalagi ini di traktir, walaupun jauh sih. Bestie gue ini awalnya pendiam banget, dia ikut ekstra dance dan masuk tim inti ,sempet gak percaya juga, gue percayanya pas ngelihat dia ngedance di kompetisi basket di sekolah lain, menurut gue kalau dia nge dance kayak orang kesurupan, gerakan tubunya serta ekpresinya yang kadang centil dan nakal berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dari sifat kesehariannnya. gara – gara gue ngajak dia seneng nongkrong dan ngomong, tanpa sengaja gue ngerubah kepribadiannya yang pendiam menjadi cerewet. Itu salah satu bad influence viruses gue.

"syukur deh lo, mau ikut gue". Semenjak gue deket sama ini anak, dia mulai bisa ngomong lo dan gue.

"iya, gue mau diajak sama lo, karena gue di traktir". Gue coba menggoda dia.

"dasar lo luh, tukang gratisan". Gue seneng ngelihat dia kesel.

"iya, tapi lo ngajak jalan gue juga, pake mobil gue, sini bayar bensin" gue megadakan telapak tangan.

"gue bayarnya, ya mentraktir lo kali".

"oke, kalau gitu , jangan panggil gue tukang gratisan"

"peace" kata vinni sambil memberikan tanda peace.

"non galuh, kita mau kemana?" tanya pak joko.

"kita mau ke citos pak, tau kan citos ?"

"ya, saya tau lah non cilandak town square, tapi apa gak jauh non, non kan harus istirahat?"

"gak tau ini pak, temen aku ngerengek terus dari tadi, eh ni selain mentraktir gue lo mau ngapain ke citos?".

"gue mau mencari hadiah buat aldo"

"dia ulang tahun?" tanya gue kaget

"iya sweet seventeennya"

"dirayain?" gue kepo

"ya iyalah, lo gak diundang?"

"gue, gak tau ni"

"masa sih, secara lo juga kan termasuk anggota eagle club".

"gue gak terlalu mikirin juga kok, by the way ngapain lo sampai – sampai ngerengek, di depan gue buat beli kadonya, jangan – jangan lo?"

"iya gue ngaku, kalau gue suka sama dia sejak kelas sepuluh".

" level lo cukup tinggi juga ya, cie ,cie,cie temen gue suka sama cowok cie, sampai pipinya merah gitu cie, bisa diemberin ke bagas dan kawan – kawannya nih". Gue sumringah karena gue mendapatkan senjata baru.

" please jangan ngomongin ke anak – anak basket galuh". Vinni langsung memperlihatkan tampang melasnya ke gue.

"duh lo jangan melas dong, iya...iya... gue gak ngomongin tentang hal itu kecuali ada satu syarat".

"apa syaratnya?"

" lo harus traktir gue nonton star war di cinema dua satu". Yes akhirnya gue bakal nonton star war gratis nih.

" iya gue setuju, tapi kita harus pinky swear". Kata vinni sambil mengancungkan jari kelingkingnya, sumpah ini childish banget

"for what?" kata gue sinis

"yang tadi"

"oke, pin...in..nky swear". Jawab gue males.

" luh, kalau jam tangan gimana?", Kata vinni tiba – tiba.

"ehmm... boleh juga, tapi yang casio biar dibilang modal".

"anjirr, modal gue gak cukup kali, loh tau kan yang paling murah aja segitu".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hard Choice (My First Love Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang