Part 14

2.8K 300 3
                                    

Seneng banget, yang baca udah lumayan banyak, dan vote juga lumayan, tambah semangat deh, makasih para pembaca, happy reading,,,

Aku menggeliut diatas kasur ku, seperti ulat kepanasan, hahah. lol.

Deg... deg... deg...

Aku memegang dadaku yang berdetak kencang,

Terus mengingat Jungkook yang mencium keningku,

"Kenapa kau terus membuat hatiku berdetak tak karuan!!" omelku entah kepada siapa.

Aku duduk di kasur,
"Huh, tenanglah sinb-ya, besok jangan sampai kau salah tingkah, tenang." aku menenangkan diriku.

"Ah,, otthokhe?" keluhku yang kembali menggeliut di kasur.

-

Keesokkan harinya,
Aku terbangun dari tidurku, mencium wangi harum.

"Wangi apa ini?" tanyaku seraya mengendus, "seperti masakan Ibu." lanjutku.

Dengan setengah sadar aku berjalan menelusuri pusat wangi harum itu berada,

Ketemu!

Aku membuka perlahan mataku,

Melihat masakan favoritku tersedia semua di meja makan miniku,

Aku berlari kearah dapur, melihat seorang yeoja paruh baya sedang memasak.

Eomma?

Yeoja itu menengok kearahku.

"Matahariku sudah bangun, apa kau mimpi indah, cepatlah mandi dan sarapan, bukankah hari ini kau ada praktek semester." jelas ibuku.

Yah dia omma-ku

Senyumku mengembang.

Aku segera mandi dan sarapan,

Selesai bersiap kesekolah, aku melihat kearah jam masih ada waktu 30 menit lagi.

"Ma." panggilku.

"Nde, wae?" Jawab eomma-ku.

"Omma, kau tak lupa janjimu kan?" tanyaku.

"Tentu saja tidak!" jawab omma-ku.

Lalu dia berjalan kekopernya, yah dia akan menginap semalam, dia membawa koper ukuran sedang karna akan menyelesaikan pekerjaannya disini.

Dia mengambil sebuah kotak coklat yang dikunci,

"Kuncinya kotak ini ada di kamu kan?" tanya omma-ku.

"Nde!" jawabku seraya mengangguk semangat.

Akhirnya penantian selama setahun untuk melihat wajah unnieku terkabul saat ini.

Aku segera mengambil kuncinya dilemari riasku dan membuka kotak itu dikamarku, yah aku yang memegang kuncinya, agar aku ataupun ibuku tidak ada yang bisa membukanya sampai waktu yang diminta unnieku untuk aku membukanya,

Terdapat sebuah album kecil, buku diary, dan sebuah kalung emas berhias cantolan matahari.

"Kalung apa ini?" tanyaku pada diriku sendiri yang ada dikamar.

Aku segera membuka sebuah album berwarna putih dan sedikit berdebu itu.

Halaman pertama aku melihat dua orang bayi bersama ibu dan ayahku,

Lalu aku membuka halaman kedua,

Srekkk ...

Tubuhku bergetar melihat dua orang saudara, mataku berlinang air mata, unnieku adalah.

.

.

.

.

TBC..

Part 14, mungkin sampai part 15, moment sinkooknya sedikit, karna fokus ke unnienya sinb, semoga suka♥♥♥

You and I. ➖ [Jungkook-Sinb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang