Chapter 31

3.6K 172 10
                                    

"Lia, gue mau ketemu sama lo sekarang di taman." Delpi.

"Kamu kenapa sih? Yaudah iya aku ke taman sekarang." Lia.

Sesampainya Delpi di taman komplek, dia langsung menghampiri Lia yang sedang duduk di bangku taman sambil memegang handphonenya.

"Lia." Panggil Delpi. Lia hanya mengangkat kepalanya pelan dan melihat ke arah Delpi.

"Maksud lo apaan?" Tanya Delpi sambil menunjukan handphonenya yang berisi foto mentionan dia dengan Faiz.

"Sejak kapan kamu main twitter lagi?" Tanya Lia bingung kenapa Delpi bisa tau.
"Lo gak perlu tau itu. Sekarang yang gue tanya maksud lo apaan mentionan sama dia?" Tanya Delpi semakin kesal.

"Aku gak suka kamu deket sama tuh cewe genit itu." Ucap Lia dengan nada tinggi.

"Lo yang genit!" Ucap Delpi dengan nada yang tinggi juga.
"Lo kenapa sih jadi ngebelain dia?" Tanya Delpi.
"Karena lo yang salah, dan gue gak bakal ngebela orang yang jelas - jelas salah, gue tau niat lo ngedeketin Faiz bukan karena kesel sama Thania juga kan? Tapi lo juga suka sama dia. Gue tau Li, sikap lu kayak gimana." Ucap Delpi.

"Bukan gitu maksud gue, gue bisa ngejelasin semuanya." Kata Lia.
"Gak ada yang perlu dijelasin lagi." Ucap Delpi.
"Trus mau lo apa?" Tanya Lia.
"Gue mau kita putus." Kata Delpi.

"Tapi.. gue masih sayang sama lo." Ucap Lia. Pelan - pelan Lia meneteskan air matanya.
"Gue udah cukup kecewa sama lo Lia. Air mata lo itu, air mata busuk." Kata Delpi. Lalu Delpi meninggalkan Lia karna dia sudah terlalu kecewa sama perlakuan Lia.

Kali ini Lia hanya bisa menangis, dan dia berniatan untuk minta maaf kepada Thania.

Di group Line.

"Guys, gue udah kapok ngedeketin Faiz buat ngancurin Thania." Lia.

"Lah kenapa? Gak asik lo." Via.

"Baru sebentar belom ada apa - apanya Li." Deria.

"Yahh payah lo, masa segitu doang." Vina.

"Gue diputusin sama Delpi. Delpi tau semuanya." Lia.

"Serius lo? Dia tau dari mana?" Vina.

"Dia mulai main twitter lagi. Ya, gue bilang sih kalian hati - hati aja kalo sampe cowo - cowo kalian itu pada tau." Lia.

"Huh.. untung aja cowo gue gak main twitter." Vina.

*********

Ketika Delpi sedang jalan pulang kerumahnya, dia bertemu dengan teman - temannya yang baru saja keluar dari supermarket membawa plastik yang didalamnya ada makanan dan minuman kecil yang seperti nya untuk dimakan bersama.

Teman - temannya melihat Delpi dengan wajah yang bingung.
"Itu Delpi kan?" Ucap Bagas.
"Iya iya, dia dari mana?" Tanya Satria.
"Udahh ayo kita samperin." Ucap Rifki sambil berjalan ke arah Delpi.

"Woy, lo dari mana?" Tanya Rifki kepada Delpi.
"Gue dari taman." Jawab Delpi.
"Lo kenapa Del?" Tanya Satria.
"Gue baru putus sama Lia." Ucap Delpi dengan nada kecewa.
"Hah? Kok bisa? Emang kenapa?" Kata Bagas.

"Lo pada mau kemana?" Tanya Delpi.
"Mau kerumah Satria, mau maen ps." Ucap Bagas.
"Yaudah dirumah Satria aja gue ceritanya kenapa gue bisa putus." Kata Delpi sambil menyalakan motornya.

Setelah mereka sampai di rumah Satria yang letaknya tidak jauh dari supermarket tadi, Rifki langsung sangat penasaran, karna diantara mereka semua yang pacaran paling lama adalah Delpi dengan Lia, tapi mereka malah putus sekarang.

"Jadi kenapa lo bisa putus sama Lia?" Tanya Rifki.
"Tar dulu apa, gue baru duduk." Ucap Delpi.
"Yaudah yaudah minum dulu nih, nafas dulu." Kata Satria sambil menaruh gelas yang berisi fanta.

"Gue putus sama Lia, karna dia mencoba buat ngedeketin Faiz." Ucap Delpi setelah meminum satu gelas fanta.
"Faiz siapa?" Tanya Bagas.
"Cowo yang deket sama Thania." Kata Delpi. "Yaa, dia bilang sih dia cuma gak suka ngeliat gue deket sama Thania, jadi dia gangguin hubungan dia sama Faiz, tapi gue gak percaya, gue yakin dia juga suka sama Faiz." Lanjut Delpi.

"Eh bentar deh, yang kayak gitu Lia doang atau sama temen - temennya nih?" Ucap Satria penasaran.
"Gak tau lo liat aja sendiri di twitter." Ucap Delpi.

Satria, Bagas, dan Rifki langsung membuka twitter mereka masing - masing.
"Eh parah, gue juga gak terima kalau Via kayak gini." Ucap Rifki.
"Gue juga gak nyangka sama Deria." Kata Satria.
"Gak bisa dibiarin kalau gini mah." Kata Bagas sedikit kesal.

"Cewe lo juga pada kayak gitu?" Tanya Delpi yang sedang asik memakan kacangnya.
"Eh lo mau kemana Gas?" Tanya Rifki saat melihat Bagas berjakan keluar rumah Satria.
"Gue mau ketemu sama Vina." Jawab Bagas. "Del, gue minjem motor lo." Lanjut Bagas sambil menaiki motor Delpi.
"Iye pake aja, hati - hati lo." Ucap Delpi.

"Gue mau nelfon Deria dulu." Ucap Satria.
"Ett gue kapan mutusinnya ya?" Ucap Rifki sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Terserah lo, kalo lo masih betah Via kayak gitu mah lanjut aja." Ucap Delpi.
"Yehh... gak mau, gue mau nelfon Via dulu." Kata Rifki yang langsung berlari keluar.

Tidak lama kemudian Satria keluar dari kamarnya.
"Udah Sat?" Tanya Delpi.
"Udah, malah dia yang marah sama gue, yaudah lah ya bagus malah. Gak suka gue cewe kayak gitu." Kata Satria.
"Apalagi gue, sesayang - sayangnya gue sama Lia, tapi kalau udah kelewatan batas gitu males gue." Ucap Delpi.
"Untung lo ngasih tau Del." Ucap Satria.
"Itu juga gue dikasih tau sama Thania." Kata Delpi.

"Huh, gue nyesel gak yaa mutusin Via." Ucap Rifki yang tiba - tiba dateng.
"Yaelah cewe gak cuma dia doang kok." Ucap Satria.
"Eh Dianty cantik yaa, bikin gemes. Gue gebet dia ah." Ucap Rifki.
"Baru putus lo." Kata Delpi yang sedikit kaget melihat kelakuan temannya.
"Yaa kan biar cepet move on." Ucap Rifki. "Lo ngedeketin dia biar lo move on?" Tanya Satria.
"Yaa nggak gitu juga, gue suka sama dia dari waktu yang di cafe, dia tuh beda." Ucap Rifki.
"Terserah lo Ki." Kata kedua temannya secara bersamaan.
"Widihh barengan gitu ngomongnya." Ucap Rifki.

"Main ps yuk ah, males ngeladenin Rifki mah gak selesai - selesai." Ucap Delpi.
"Yaudah ayo." Ucap Satria.

"Eh Bagas, udah belom?" Tanya Rifki saat melihat Bagas masyk kedalam rumah Satria.
"Kayak main petak umpet lo, udah belom udah belom." Ucap Bagas.
"Yehh ditanya nya." Kata Rifki.
"Gimana Gas?" Tanya Satria.
"Yaa gitu dah, dia malah marah - marah, nuduh gue yang nggak nggak." Ucap Bagas.
"Yaudah jadi kan itu pelajaran." Kata Rifki.
"Wih tumben lo ngomong bener?" Ucap Delpi.
"Yehh udah lo maen ps maen aja." Kata Rifki.

------------------

Haii, maaf selalu gak tepat janji.
Aku mau lanjut partnya seminggu sekali ya.
Oiya jangan sider yaa, kan horor nanti.
Vote & comment nya jugaa.
Kalau ada kesalahan penulisan maaf ya, soalnya langsung di publish gak di liat dulu hehe..

See you

PHPWhere stories live. Discover now