Chapter 8

5.7K 242 9
                                    

"Udah gue sms temen gue. Lo mau ngomong apa?" Tanya Dianty setelah memasukkan handphonenya ke saku

"Sebenarnya gue pengen curhat sama lo." Kata Rizki
"Curhat aja, gue bakalan dengerin curhatan lo kok." Kata Dianty sambil tersenyum ke Rizki.
"Gue punya~" tiba - tiba omongan Rizki terhenti karna ada bunyi telpon. Ternyata telponnya Dianty yang bunyi.

"Tar dulu ya ki, ada telpon dari mamah gue." Kata Dianty.
Sambil menunggu Dianty mengangkat telpon mamahnya, Rizki memikirkan mau beli kado apa buat sahabatnya dari kecil.

Beli apa ya, gue bilang ke Dianty bakalan tau gak ya dia? Ah pasti tau lah dia kan cewe, yaudah nanti gue tanya Dianty aja. Kata Rizki dalam hati

"Eh ki, gue di suruh pulang sama mamah gue, disuruh bantu bikin kue buat nanti malam." Kata Dianty setelah mengangkat telpon mamahnya.
"Oh yaudah, gue anter lo ya." Kata Rizki
"Yaudah yuk" kata Dianty

Sampai dirumah Dianty, Rizki langsung pulang kerumahnya.

*

Telpon Thania bunyi saat Thania sedang bermain dihalaman rumahnya.
Ternyata yang nelpon Faiz

"Hai Than." Kata Faiz
"Iya ada apa iz?" Jawab Thania
"Gue boleh minta bantuan lo gak?" Kata Faiz lagi
"Selagi gue bisa bantuin lo, gue mau kok, emang apa?" Kata Thania

"Besok kan ulang tahun mamah gue, gue niat mau bikinin mamah gue kue, lo mau gak bantuin gue buat kuenya?" Kata Faiz
"Mau kok, emang mau bikin dimana?" Kata Thania
"Bikin dirumah gue aja, gue udah siapin bahan - bahannya, nanti gue jemput lu ya jam 3." Kata faiz
"Yaudah iya, bye sampai ketemu nanti." Kata Thania sambil menutup telpon.

*

Tidak lama kemudian, Faiz datang ke rumah Thania

"Tok...tok...tok" Faiz mengetuk pintu rumah Thania.
Dengan perasaan yang sangat senang, Thania langsung menghampiri Faiz yang ada di luar.

"Udah siap belum?" Tanya Faiz.
"Udah kok. Yuk!" Kata Thania

Sesampai dirumah Faiz, tiba - tiba ada seorang cewe di depan rumah Faiz.

"Hai Faiz, aku kangen banget sama kamu." Kata cewe itu sambil memeluk Faiz.
Thania kaget, dan hati Thania terasa sakit saat melihat Faiz berpelukan dengan cewe itu.

"Oiya yang, kenalin ini temen aku namanya Thania. Than kenalin ini cewe gue." Kata Faiz mengenalkan Thania kepada pacarnya.
"Hai salam kenal ya." Kata pacar Faiz
"Hai salam kenal juga." Kata Thania sambil mengeluarkan senyum kebohongannya.

Ya Tuhan. Kenapa jadi seperti ini? Ternyata Faiz sudah punya cewe yang lebih cantik dari gue. Dia juga baik. Sekarang gue harus gimana? Gue udah gak kuat nahan air mata ini. Kata Thania dalam hati sambil mengelap air matanya yang netes dari matanya.

"Yaudah yuk masuk." Kata Faiz
"Yuk Than." Kata pacar Faiz
Akhirnya Thania ikut masuk, tapi sebelum dia mulai membantu Faiz dia berpamitan pulang. Bukan karna tidak ingin membantu Faiz, tapi buat apa Thania ada disitu kalau cuma jadi nyamuk atau cuma buat sakit hati.

"Faiz kayaknya gue pulang aja deh, soalnya gue juga mau bantuin mamah gue di rumah." Kata Faiz.
"Ohh yaudah kalo gitu, gue anterin lo balik yaa.." kata Faiz
"Ng... gue balik naik taksi aja gak papa kok." Kata Thania.
"Nggk Than, lo dianterin Faiz aja, dari pada nanti lo dijalan ada apa - apa." Kata pacarnya Faiz.

"Yuk. Aku anterin Thania dulu ya." Kata Faiz sambil mengambil kunci mobilnya.
"Iyaa, hati - hati yaa. Bye Thania." Kata Pacarnya Faiz
"Iyaiya." Kata Thania sambil tersenyum terpaksa kepada pacarnya Faiz.

Selama di perjalanan pulang, tidak ada obrolan diantara mereka.
Sampai dirumah Thania, Faiz langsung berpamitan.

"Gue langsung pulang ya Than."
"Ohh iya Iz bye." Kata Thania

Setelah Faiz berjalan kembali kerumahnya, Thania langsung masuk kerumahnya, dan lari ke kamarnya sambil menangis, sampai - sampai mamahnya bingung ada apa?

Lo udah ngasih gue banyak harapan. Tapi apa yang gue dapat? Hanya kejutan dari lo yang cuma buat gue sakit hati.

Hai hai..
Balik lagi nih abis pulang dari sekolah hehe...
Tunggu chapter selanjutnya ya. Dan tetap jangan lupa vommentnya..

PHPWhere stories live. Discover now