Chapter 15

4.9K 199 6
                                    

Hari senin tiba.
Seperti biasanya anak - anak disekolah ini sangat jenuh dengan keadaan sekolah.

Yaa memang hari ini katanya ada pulang cepat karena gurunya ada rapat.

"Pulang sekolah nanti ke mall yuk, bete gue." Ajak Thania ke teman - temannya.

"Yuk mumpung pulang cepet nih." Seru Dianty.
"Tapi uang gue lagi tiris." Kata Nanda.
"Udah kali gak papa Nan." Kata Bulan.

"Iyaa Nan nanti gue yang bayarin deh." Kata Thania.
"Oke deh kalau kayak gitu kan aman haha." Kata Nanda sambil tertawa

"Yeee Nanda doang nih?" Seru Bulan mengode Thania.
"Iyeiye nanti gue bayarin semua." Kata Thania pasrah.
"Yee gak boleh gitu lo Lan. Gue juga dong Than. Hehe." Kata Dianty sambil tersenyum ke Thania.

"Kalau kayak gini sayang deh sama Thania haha." Kata Nanda memuji Thania.

***

Sepulang sekolah mereka semua langsung pergi ke mall di jakarta.
"Kita mau kemana nih?" Tanya Dianty.
"Ke toko buku dulu yuk sebentar pengen cari novel bagus." Ajak Bulan.

Sesampai di toko buku, mereka mencari buku yang mereka ingin beli.

Setelah semua selesai mencari, mereka kumpul di kasir.
"Loh kok lo gak beli Ty?" Tanya Bulan heran.

"Iya kok lo gak berdua gak beli?" Tanya Thania heran.
"Gue lagi males baca." Kata Dianty.
"Gak ada yang gue pengen novelnya." Kata Nanda.

"Yaudah yuk laper nih gue." Ajak Bulan setelah membayar novel yang ia beli.
"Ke foodcourt aja." Kata Nanda.

"Eh Thania jadi traktir kan?" Tanya Dianty.
"Jadi jadi." Jawab Thania.

Setelah itu mereka duduk disebelah 4 cowo yang sepertinya seumuran dengan mereka.

"Njir ganteng banget. Gak salah deh milih tempat disini haha" kata Dianty dalam hati sambil melihat ke arah cowo yang ada di sampingnya.

"Eh eh main turth or dare yuk?" Ajak Bulan.
"Yuk sambil nungguin pesenannya." Kata Thania setuju.
"Gue bawa pulpen nih." Kata Nanda sambil mengeluarkan pulpen yang ada di tas nya.

Pulpen itu untuk penunjuk siapa yang di tanya atau di tantang duluan.

"Nih." Kata Nanda sambil menyodorkan pulpennya.
"Oke gue yang puter pertama ya?" Kata Dianty.
Dianty memutar pulpen itu.... Dann....

Pulpen itu menunjukan kepada Bulan. Semuanya tertawa kecuali Bulan.

"Turth or dare?" Tanya Nanda.
"Dare deh." Kata Bulan.
"Gue tau.. Lo kenalan sama cowo yang ada disana." Kata Dianty sambil menunjuk ke arah cowo 4 itu.

"Anjir gak mau gue, muka gue mau ditaro dimana?" Kata Bulan sambil geleng - geleng.
"Bodo gak mau tau." Kata Thania.
"Iya deh tunggu." Kata Bulan pasrah.

Lalu Bulan menuju kursi yang diduduki cowo itu.
"Haii.. Boleh kenalan gak?" Tanya Bulan kepada cowo itu. Muka Bulan tampak memerah saat melihat cowo itu.

Lalu seorang cowo langsung menyodorkan tangannya kepada Bulan.
"Boleh kok. Nama gue Delpiero, panggil aja Delpi." Kata cowo itu sambil tersenyum.

"Yee modus lo pi." Kata salah satu cowo itu.
"Gue Rifki." Kata cowo yang berada disebelah Delpi.
"Gue satria." Kata salah satu cowo itu.

"Ssstt.. sstt.. Gas." Kata Rifki sambil menyenggol salah satu tangan cowo itu yang dari tadi memainkan hp, tanpa menyadari kedatangan Bulan dan belum mengenalkan diri.

"Oh iya gue Bagas." Kata Bagas.
"Aaa gila ganteng banget." Kata Bulan dalam hati saat melihat wajah Bagas.

"Gue Bulan. Thanks ya." Kata Bulan sambil meninggalkan kursi cowo - cowo itu.
"Salam kenal ya Lan." Kata Rifki teriak ke arah Bulan.

Teman - temannya hanya mentertawakan Bulan dari jauh.
"Kenapa lo pada ? Gue gak nyesel haha kenalan sama Bagas ganteng banget." Kata Bulan sambil membayangkan muka Bagas tadi.

"Sumpah Lan, muka lo merah banget." Kata Thania sambil ketawa.

"Apasih coba aja lo ada diposisi gue, muka lo pasti merah juga." Kata Bulan kesal.

"Oke sekarang giliran gue yang muter." Kata Bulan sambil memutar pulpen itu lagi.
"Waa gila gue." Kata Thania terkejut saat pulpennya tepat ke arah Thania.

"Turth or dare?" Tanya Dianty.
"Turth haha." Kata Thania.
"Curang lo." Seru Nanda.
"Bodo." Kata Thania sambil meledek Nanda.

"Selain Faiz, siapa cowo yang ganteng menurut lo?" Kata Bulan.

Pertanyaan Bulan tentu sangat membuat Thania bingung.
"Cowo itu tuh yang pakai baju hitam." Kata Thania. Ternyata yang dimaksud dengan Thania itu adalan DELPIERO.

"Hahaha gila lo Than. Baru ngeliat aja kayak gitu apalagi kenal." Kata Dianty bingung dengan jawaban Thania.

"Mungkin sayang haha." Kata Thania dengan polosnya.
"Okeoke kita putar lagi." Kata Nanda sambil memutar pulpen.

"Kok ke gue sendiri sii?" Kata Nanda saat pulpennya menunjuk ke Nanda.
"Mampus.." kata Thania tertawa.

"Turth or dare?" Tanya Bulan.
"Turth aja deh. Males bangun dari bangku." Kata Nanda dengan muka khas magernya.

"Gue punya pertanyaan buat lo." Seru Thania.
"Apa?" Tanya Nanda.
"Lo sayang gak sama Ardi?"

DEG

pertanyaan yang sangat sangat menjebak.

"Mm... kepo lo." Kata Nanda.
"Ihh serius." Kata Bulan kesal.
"Oke. Kalo iya kenapa?" Jawab Nanda dengan enteng.

"Hah?" Kaget mereka berbarengan.
"Kok lo kayak gak peduli gitu sama Ardi." Tanya Dianty bingung.

"Karna gue gak mau terlalu berharap sama Ardi." Jawab Nanda.
"Aneh" kata Bulan.

"Oke tinggal lo Ty. Haha." Kata Thania.
"Dare ae lah gue mah." Kata Dianty.

"Okee. Lo minta id line mereka semua." Kata Bulan sambil menunjukan kearah cowo - cowo tadi.
"Ah anjir susah banget." Kata Dianty.
"Gak mau tau." Ucap Nanda.

Dianty menuju kursi cowo - cowo itu.
"Haii.. gue boleh minta id line kalian gak? Gue temannya Bulan." Kata Dianty dengan muka merah.

"Kenapa gak Bulan yang kesini ?" Kata Bagas.
"Gak tau tuh dia." Kata Dianty. "Oh iya nama gue Dianty." Lanjut Dianty mengenalkan dirinya.

"Id line gue nurrifkiazka double R." Kata Rifki sambil tersenyum ke Dianty.

"Ya tuhan manis banget." Kata Dianty dalam hati saat melihat senyuman Rifki.

"Gue delpiero16" kata Delpi.
"Gue bagaswildan." Kata Bagas.
"Gue gilangfahmi" Kata Fahmi.

"Thanks yaa." Kata Dianty sambil tersenyum.
"Sama - sama Dianty." Kata Rifki.
"Yeee." Kata Satria menyenggol Rifki yang sedang modus.

Setelah itu Dianty duduk ditempat duduknya.
"Dapet doongg." Kata Dianty pamer.
"Bagi dooongg." Kata Bulan merengek ke Dianty.
"Eh iya dong bagi id delpi." Kata Thania.
"Gue bagi id satria hehe." Kata Nanda sambil tertawa.

"Yee Ardi aja udh lo woy." Kata Bulan kepada Nanda.
"Lo juga dua Lan." Kata Thania. Bulan hanya tertawa kecil.
"Nih." Kata Dianty.
"Makasih Dianty." Kata Bulan, Thania, dan Nanda berbarengan.

Setelah 20 menit dia menunggu pesanan sampai sambil bermain Turth or Dare akhirnya sampai juga makanan yang dipesan.


-------------------

Maaf kan aku baru update lagi -_-
Kasih saran dong!!
Vote + comment yaaa

PHPWhere stories live. Discover now