15»Sebuah Pertemuan«

Start from the beginning
                                    

"Cepat sadar, gue nungguin lo, Cha, kita semua menunggu lo." Harap Elang.

Setelah itu, Mama Acha kembali duduk di bangku panjang yang memang disediakan untuk menunggu.

"Semua keluarga lo ada disini, Cha. Ini kan yang lo mau? Come on wake up Acha! Lo ga pegel tiduran terus? Gue aja liatnya pegel, Cha."

Elang memutar tubuhnya. Anna, Gadis kecil yang sering diceritakan oleh Acha. Kini Elang dapat bertemu langsung dengan gadis itu.

Anna tertidur pulas dipangkuan sang Ayah. Bersama seorang cewek yang sedari tadi berada disebelah nya.

Sekarang lo ada dimana, Cha? Jangan menghindar dari gue.

×××

Dengan cepat Mia, turun dari motornya. Dan berjalan menuju gerbang tinggi, lalu menekan bel rumah besar tersebut berkali-kali.

Berharap orang didalam rumah tersebut segera keluar menemuinya.

Tak perlu menunggu lama, orang yang ingin ditemui nya pun segera keluar dan membukakan gerbang besar itu untuknya.

"Vera mana?" Tanya Cellin, sembari mendorong gerbang agar tertutup kembali.

"Gak bisa ikut. Dia harus jagain adiknya." Ujar Mia, dan mulai menyalakan mesin motornya. "Dia besok katanya. Yuk lahh berangkat! Nih."

Cellin menggangguk dan memakai pelindung kepala yang diberikan Mia.

Mereka pun mulai berangkat menuju Rumah Sakit tempat dimana Acha dirawat. Karna, baru saja Mia mendapat kabar dari Mamanya yang tadi memang sedang berada di rumah sakit dan melihat Acha sedang dilarikan ke ruang ICU.

Kabar itu membuat Mia segera memberitahukan pada kedua sahabatnya. Dan akhirnya mereka memutuskan akan menjenguk malam ini juga.

"Lo baru balik, Cel?" Tanya Mia sedikit teriak agar Cellin dapat mendengarnya dari belakang.

"Gak, udah satu jam yang lalu lahh." Jawab Cellin dengan senyum yang merekah di wajahnya kembali mengingat sore yang singkat tadi bersama Elang. Walau singkat, tapi itu sudah cukup membuat nya senang.
Jatuh cinta membuat suatu hal yang terlihat biasa saja, menjadi luar biasa ketika kita yang merasakannya.

"Lo suka beneran ya sama diaa?! Hahah." Ledek Mia, karna sebelumnya Cellin selalu menyangkal kalau ia tidak menyukai Elang. Tapi kali ini Cellin tidak akan bisa menyangkal semua itu.

Lo gak akan bisa menyembunyikan sebuah perasaan. Mau lo sembunyiin di tempat yang gak pernah ditemui orang pun, tetap ga akan bisa, semua itu akan terlihat dengan sendirinya.

Mia memasuki area parkir Rumah Sakit. Setelah menemukan tempat kosong untuk motornya. Mereka pun berjalan memasuki Rumah Sakit.

Karna, Mia sudah tahu dimana ruang tempat Acha berada, Ia dan Cellin pun langsung pergi ke ruang ICU.

Rasa khawatir sudah pasti ada. Bagaimana sesuatu yang buruk terjadi pada Acha. Keduanya pun tak dapat membayangkan semua itu. Bahkan terlalu takut untuk membayanginya.

STAYEDWhere stories live. Discover now