10»Keajaiban«

597 31 0
                                    

Acha bangun dari tidur nya, melihat dimana Ia sekarang.

"Ahk! Gue ketiduran." Umpat nya dalam hati.

Ia terperanjat ketika melihat Elang, tertidur di kursi panjang.

Ah apa Ia tertidur pulas? Sampai tak menyadari Elang pulang semalam. Ngomong-ngomong jam berapa semalam Ia balik?.

Acha melirik jam dinding milik Elang, waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat.

"Lang?" Panggil Acha.

Tak ada sahutan dari cowok itu.

"ELANG!" Seru Acha.

Seperti nya teriakan nya mampu membuat cowok itu membuka kelopak mata nya menatap Acha tajam.

"Apa sih?" Tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Udah jam enam, lo gak sekolah?"

Elang mengubah posisi tidur nya lalu tertawa kecil. "Lo tau gak sih hari ini hari apa?" Ujar nya, berusaha tetap sadar, walaupun mata nya masih sangat berat.

Acha menatap bingung Elang. "Hari... Ga tau," jawab nya, membuang nafas pasrah.

"HARI INI HARI MINGGU ACHA!" Seru Elang.

"Oh." Jawab singkat Acha. Lalu beranjak dari tempat tidur.

"Sana Lo pindah ke tempat tidur, sorry Gue ketiduran." Pintah Acha, yang hanya di jawab gumam-an tak jelas dari Elang. Dan cowok itu sama sekali tak beranjak ke tempat tidur.

×××

Acha POV

Gue memutuskan, untuk pergi ke rumah sakit.

Dan Elang?

Elang masih tertidur pulas di kamar nya. Sumpah itu anak udah kayak orang mati, gak bangun-bangun.

Gue udah dua jam nungguin dia bangun, sampai akhirnya gue bosen dan pergi ke rumah sakit.

Gue berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Gue benci Rumah sakit. Gue benci bau nya dan suasana nya, rasa nya rumah sakit hanya membawa kesedihan buat semua orang. Dan gue benci itu.

Gue melewati salah satu kamar, pintu nya terbuka, terdengar suara isak tangis dari dalam sana, membuat gue tertarik melihat lebih dekat, apa yang sedang terjadi.

Tidak terlalu banyak orang, hanya ada seorang dokter beserta dua Suster yang berdiri di samping dokter, membereskan peralatan seperti kejut jantung untuk seseorang yang tak sadarkan diri.

Gue gak asing dengan peralatan itu, karna gue pernah melihat Dokter Michael menggunakan nya pada tubuh gue.

Lalu tepat di pinggir ranjang, gue melihat seorang gadis yang umur nya tampak tidak jauh dari gue, sedang menangis histeris.

Ia tampak sangat bersedih.

Apa yang terjadi pada Ibu yang terbaring di ranjang itu? Tubuh nya di tutupi oleh selimut sampai dada nya.

"Bu, bangun Bu, jangan tinggalin Tasya."

Gue mundur beberapa langkah ketika mendengar perkataan itu.

Gue takut. Gimana bisa gadis itu mengalami hal seperti itu dan kemana keluarga nya yang lain?

Gue gak mau tahu lebih lanjut tentang gadis itu. Gue pun keluar dari kamar itu dan berlari menuju kamar Gue.

Setiba nya di dalam, gue menatap tubuh lemas itu terbaring di atas tempat tidur.

Apa ketika gue pergi akan ada yang menangis, seperti anak itu?

STAYEDWhere stories live. Discover now