7»Kebersamaan(2)«

617 35 3
                                    

Elang dan Acha berjalan menyusuri koridor Rumah sakit, setelah sebelum nya Elang sempat bertanya pada suster yang memang melayani untuk memberitahu dimana kamar pasien di rawat, pada siapa pun yang ingin menjenguk pasien nya.

Acha memutarkan pandangan pada sekeliling nya, semua orang disekitar nya terlihat sangat sibuk.

Acha menghela nafas nya, Ia sangat benci bau rumah sakit.

"Hem, Kamar 203?"Ujar Elang,sembari membaca setiap nomor yang tertulis di pintu kamar.

Acha menatap Elang, yang berjalan di depan nya . Ia benar-benar tak habis fikir, jika tidak ada cowok itu.

Cklek.

Acha tersentak dari lamunan nya, ketika mendengar pintu terbuka. Lebih tepat nya pintu itu dibuka oleh Elang.

"Yuk,"

Elang mengajak Acha masuk ke ruangan itu.

Acha membaca sekilas nomor yang tertulis di depan pintu.

203.

Dengan penuh keraguan Acha melangkahkan kaki nya, melangkah masuk mengikuti langkah Elang.

Suasana dingin mencekam tubuh nya, Ia tak pernah merasakan sedingin ini .

"Permisi" Ujar Elang ketika melihat wanita paruh baya, seorang diri, duduk di kursi membelakangi nya.

Acha sadar itu pasti Mama nya. Ia berjalan mendekat, dengan Elang yang masih berdiri di tempat nya.

Acha menatap badan nya yang berbaring di ranjang.

Pucat. Dengan wajah yang sedikit lebam. Dan selang yang terpasang di hidung nya.

"Eh, teman nya Acha ya?" Tanya Annisa, ketika melihat Elang berdiri tak jauh dari tempat nya.
Elang menggangguk, dan berjalan mendekat.

Annisa berdiri dari duduk nya.

"Maaf tante, saya malam-malam ini datang menjenguk Acha" Ujar Elang dan menyalami Annisa.

"Iya tidak apa-apa, Acha pasti senang, ada yang menjenguk nya ke sini" Jawab Annisa sembari tersenyum.

Acha mendengar nama nya disebut, memalingkan wajah nya menatap Annisa.

"Mah, Acha kenapa?" Tanya Acha pada Annisa.

Elang mendengar pertanyaan dari Acha, ingin sekali rasa nya Ia menenangkan gadis itu.

"Apa yang terjadi dengan Acha, tante?" Tanya Elang, Ia berjalan mendekati ranjang tempat, tubuh Acha terbaring.

Ia tak menyangka, Acha yang berbaring di ranjang ini berbeda dengan Acha yang berdiri di samping nya.

Acha yang berbaring di ranjang terlihat sangat lemah.

"Ia mengalami kecelakaan, tante yakin kamu pasti sudah tahu soal itu"

Elang menatap Annisa, dan menggangguk menjawab nya.

"Untung saja, Acha segera di bawa ke rumah sakit, kalau tidak, mungkin saja Ia sudah meninggalkan saya disini." Tambah Annisa dengan tatapan sedih menatap Acha.

"Mah, Acha disini mah! Mah?!"

Elang terdiam mendengar Acha, gadis itu sudah menangis tersedu menatap Annisa di depan nya, sedangkan Annisa tak dapat melihat nya.

"Tapi, saat itu Acha tak sadarkan diri,kepalanya terbentur keras, sampai sekarang Ia belum bangun dari tidur nyenyak nya" Ujar Annisa dan menggenggam tangan Acha.

STAYEDWhere stories live. Discover now