BAGIAN KESEPULUH: PEMBUNUH FIKSI?

Start from the beginning
                                    

"Tidak. Aku kemari karena Onii-chan pasti kesepian, dan rumah ini akan berantakan. Jadi, aku putuskan tinggal di sini."

"Lalu, bagaimana dengan sekolahmu?"

"Tenang, ayah sudah mengaturnya. Aku akan sekolah di sekolah Onii-chan."

"Begitu, ya... Oh iya, Ca-chan itu kelas satu juga, mungkin dia akan sekelas denganmu."

"Ca-chan?"

"Di-Dia itu Claire Bell."

"Kenapa Onii-san memanggil Bell-san dengan sebutan itu? Apakah kalian pacaran? Atau ada hubungan spesial?" Dia memasang wajah serius.

"Ka-Kami hanya teman, dia meminta dipanggil seperti itu."

"Benarkah?"

"Benar."

"Baiklah, aku percaya."

"Kau kenapa? Apa kau cemburu?"

"Ti-Tidak, aku hanya khawatir! Tentu saja seorang adik harus mengkhawatirkan kakaknya! Bisa saja Onii-chan bergaul dengan bebas!"

"Te-Tenang saja, aku tidak akan jadi sesat."

Aku merasa Ami berubah. Biasanya dia selalu bicara denganku dengan nada manja, tapi sekarang dia seperti orang lain. Masalah kecemasannya, cara menyampaikannya saja yang berbeda. Biasanya kalau dia mengkhawatirkanku, dia langsung bertanya kepadaku dengan nada tenang. Tapi sekarang, dia seperti sesosok tsundere.

Oh iya, kami sebenarnya bukan saudara kandung. Keluargaku mengadopsi Ami sejak aku berumur delapan tahun. Dia dulu sesosok adik yang lucu, yang selalu ingin dimanjakan. Aku sangat senang dengan sifatnya itu, dan aku ingin sekali selalu bersama dengannya. Bahkan, sekarang pun aku ingin sekali bersama denganya. Sudah dua tahun aku tidak bertemu dengannya, jadi perasaan kangenku muncul.

Kami memasuki kamar Ami yang dulu. "Waah, ternyata masih bagus!"

"Ami, bagaimana perasaanmu tinggal di sana?" Aku menyimpan kopernya.

"Menyenangkan."

"Lalu, bagaimana kabar ayah dan ibu?"

"Mereka baik-baik saja."

Ternyata dia benar-benar berubah, biasanya dia akan menjawab dengan luas. Tapi, mungkin juga karena dia capek. "Kalau begitu, ayo kita turun."

"Aku mau beres-beres dulu. Onii-chan, duluan saja."

"Baiklah, setelah beres-beres, langsung turun, ya."

Sebelum sampai di ruang makan, Itsuka menghubungiku. Jadi, aku memutuskan untuk ke kamarku. "Ada apa, Itsuka?"

"Apa kau kedatangan tamu?"

"Oh, adikku datang kemari. Dia akan tinggal di sini mulai sekarang. Memangnya kenapa?"

"Hmm... Jangan kaget, ya. Dia adalah Fiksi."

"Oh."

"Kenapa kau tidak kaget?"

"Tadi kau suruh jangan kaget. Jadi, responku begitu."

"Bukan berarti kau harus setenang i... Sudahlah, pokoknya, dia adalah Fiksi!"

"Kau tahu jenisnya?"

"Hmm... Aku kurang tahu, tapi kau harus secepatnya menyegelnya."

"Itsuka, maaf, tapi aku tidak mau."

"Apa?! Apa yang..."

"Aku tahu, tapi aku tidak ingin dia terlibat dengan masalah ini. Lagipula, mereka tidak akan membunuh adikku kalau tidak lepas kendali, kan? Aku akan menjaga dia!"

AKU INI APA? S1 Dan S2 (Slow Update)Where stories live. Discover now