Chapter 7

3.5K 412 17
                                    

Dua puluh dua tahun, baru saja menyelesaikan sarjanaku sebagai lulusan terbaik, diterima bekerja di perusahaan impianku di Seattle—semuanya terdengar begitu indah dan lancar, bukan? Seharusnya aku merasa curiga karena ini semua too good to be true.

Bukannya aku tidak merasa bersyukur, tapi coba lihat teman-teman seperjuanganku? Mereka berusaha begitu keras untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Mereka sudah belajar dengan keras untuk mendapatkan nilai yang baik dan mereka masih belum mendapatkan pekerjaan.

Aku kira, aku hanya memiliki keberuntungan yang bagus.

Tapi sepertinya, takdir suka sekali mempermainkan aku.

Ketika aku mulai bersemangat untuk memulai lembaran baru di kota ini, mengapa aku harus bertemu seorang Pangeran Iblis, yang mengatakan aku ini pasangan hidup dan matinya? Bahkan dia menggigitku dan meninggalkan bekasnya di leherku!

Ini sungguh-sungguh memalukan dan di luar rencanaku.

Aku ingin fokus berkarir dan membahagiakan Ayahku. Aku ingin berkeliling dunia. Aku ingin berkencan dengan berbagai macam pria, sebelum akhirnya aku berhenti di satu pria yang benar-benar aku cintai dan kami pun memiliki anak.

Aku ingin hidup sebagai manusia normal.

Is that too much to ask?

Lebih gilanya lagi, Pangeran Iblis ini memiliki ayah yang sepertinya ingin membunuhku!

Bagaimana bisa, kehidupanku seketika menjadi berantakan?

"Apa kau masih memiliki banyak pertanyaan di kepalamu?"

Kevin, entah dari mana, tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu kamarku. Aku harus mulai membiasakan diri melihatnya yang suka tiba-tiba datang seperti ini. Demi kebaikan jantungku.

"Kau tidak bisa mengetuk pintu, ya?" Tegurku. "Atau setidaknya, kau memberitahuku jika kau ingin bertamu."

Kevin mengedikkan bahunya. "Terlalu membuang-buang waktu."

Aku mendengus.

"Jadi, apa yang sedang kau pikirkan?"

Aku menatap Kevin dengan datar. "Banyak hal."

Kevin menaikkan alisnya. "Pasti tentang aku, kan?"

Aku memutar kedua bola mataku yang mendapatkan tawa renyah dari Kevin.

"Apa lagi yang ingin kau tahu?"

"Kenapa adikmu begitu membencimu?" Aku memulai dengan serius. "Mengapa ayahmu membenci manusia? Lalu bagaimana dengan Ibumu?"

Kevin menatapku datar dan berkata, "Aku tidak bercanda ketika berkata, keingintahuanmu itu bisa membunuhmu, Sara."

"Tapi aku punya kau." Jawabku. "Kau akan melindungiku, bukan?"

Kevin menyeringai mendengar jawabanku. "Apa yang membuatmu yakin jika aku akan melindungimu?"

"Kau yang berkata akan melindungiku jika aku membantumu untuk menyelesaikan penyatuan kita!" Kataku tidak terima. "Dan dilihat dari aksimu kemarin siang yang menyelamatkanku dari adikmu, aku yakin sekali jika kau akan melindungiku."

Kevin mendengus. "Aku mungkin akan melindungimu dari kematian, tapi aku tidak akan melindungimu dari sebuah penyiksaan, tahu?" Kevin berdecak dan menatapku dengan iba. "Walaupun aku menunggumu beratus-ratus tahun lamanya, bukan berarti aku mau diperbudak dan dibutakan olehmu, mate."

Aku berdeham untuk menyembunyikan rasa kagetku. Bodoh, mengapa aku bisa lupa jika dia itu seorang Iblis? Di Alkitab pun diberitahukan jika Iblis itu kejam.

Marked ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang