Sekarang mereka sedang beristirahat dan memakan jagung bakar dikawasan puncak, jam sudah menunjukkan pukul 15.00, mereka sangat menikmati udara dan pemandangan yang indah itu.

"Mommy anass," tanya Raka saat prilly menjekit kaget karena melahap jagung yang masih panas.

Prilly tersenyum dan mengangguk, Raka beranjak dari tempatnya menaiki meja, Ali Kevin Galang dan Nayla menatap kaget kearah Raka, mereka memang menempati satu meja, Ali duduk disamping Raka sedangkan prilly diseberang meja dengan nayla.

"Huuuhhh,huuhhhh" Raka meniup jagung prilly.

Kevin mengacak-acak rambut raka gemes, Raka sangat memperhatikan Prilly,

"Iiii... maaciii akaaa, " prilly menirukan cara Raka berbicara. Raka hanya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.

"Kok punya aunty enggak ditiup ka" nayla pura-pura merengut menatap Raka.

"Aunty inces, aka apek" ucap Raka dengan tampang imutnya.

Kevin dan Galang tertawa, Ali juga ikut tersenyum, Nayla mengerucutkan bibirnya,

"Daddy pin, iup agung aunty inces, aka apek" Raka menggeser tempatnya yang duduk didepan Prilly mengarah menghadap kevin.

Kevin mencubiti pipi Raka, Raka tersenyum dan menepuk-nepuk tangan mungilnya, siapapun akan gemes melihat tingkah Raka. Dengan umur 4 tahun dan wajah tampannya Raka terlihat sangat menggemaskan.

Raka berdiri diatas meja, lalu menggoyangkan pinggulnya, Raka berjoget sambil menepuk-nepukan tangannya, melihat Raka para pengunjung pun bertepuk tangan, tak terkecuali prilly dan yang lain.

Raka semakin bersemangat, Ali tak hentinya tersenyum melihat tingkah anaknya. Kevin dan Galang ikut berdiri menepuk tangannya, suasana semakin heboh karena beberapa Maba menghidupkan lagu Cita Citata dan ikut bergoyang. Semuanya larut dalam kebahagiaan, prilly tertawa lepas melihat tingkah Raka, Ali ikut tersenyum melihat prilly yang ikut menggoyangkan badannya.

Setelah puas puas dengan kehebohan yang diciptakan Raka mereka kembali melanjutkan perjalanan, Raka tertidur pulas dalam dekapan prilly, prilly tak henti-hentinya tersenyum memandang wajah Raka begitupun dengan Ali, sesekali Ali mengalihkan pandangannya pada Raka dan prilly disampingnya.

Ali melirik arloji ditangannya, Ali mendesah kesal sudah hampir satu jam lebih mereka harus terjebak macet karena ada kecelakaan beruntun didepan mereka, proses evakuasinya berlangsung alot karena kondisi yang memang sedang hujan saat itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, namun mobil Ali dan yang lain masih belum bisa bergerak, prilly dan Raka sedang tertidur di samping Ali, tiba- tiba Ali dikagetkan dengan suara iphone milik prilly, prilly masih terpejam dan tetap bergeming, Ali membiarkan smartphone itu berbunyi, sudah beberapa kali iphone itu mati dan kembali berdering, Ali menoleh dan berusaha mengambil iphone dalam tas selempang prilly yang diletakkan di jok belakang mobil Ali.

BUNDA calling

Ali mengetuk-ngetuk jarinya disetir mobil yang dipegangnya, akhirnya Ali menyentuh iphone itu dan mendengar suara wanita diseberang telfon..

"Halo bie, jadi kamu pulang hari ini nak, kok belum sampai rumah jam segini, bie baik-baik aja kan sayang," Ali tersenyum mendengar suara lembut itu, pasti itu ibu prilly.

"Halo tante,maaf ini Ali prilly nya sedang tidur tante" jelas Ali.

"Ooo maaf nak, tante kira Prilly tadi" wanita itu menghela nafasnya, sepertinya sudah agak sedikit tenang.

"Nggak papa tante, prilly baik-baik aja, kami sedang perjalanan pulang ini tante, cuma ada kemacetan jadi sepertinya akan terlambat tiba dijakarta" jelas Ali menenangkan bunda Prilly.

The Handsome Devil LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora