"Kau kenapa naumi?." zayn mengernyit bingung.

"Aku gelisah zayn."

"Tidak apa apa, semua akan baik baik saja." zayn mengelus puncak kepala ku sambil tersenyum lembut, sebenar nya aku sedikit tidak suka saat zayn selalu mengacak rambutku. Entahlah, aku selalu ingat derry saat zayn melakukan itu semua. Dan aku akui jika aku sangat merindukan derry, merindukan saat saat derry menangkup kedua pipi ku dan di saat derry mengacak rambut ku asal. Aku sangat merindukan itu semua.

"Ayo turun, kita sudah sampai." zayn membuka kan pintu mobil untuk ku, "zayn, lebih baik kau tidak usah terlalu berlebihan, aku jadi tidak enak dengan mu." aku tersenyum tipis, lalu menghembuskan nafas gusar.

"Hm, tidak masalah bagiku naumi. Apa kau sakit?" aku menoleh ke arah zayn yang saat ini punggung tangan nya sudah menyentuh dahi ku. Aku dengan cepat melepas tangan nya sambil tersenyum kecut. "Tidak, aku tidak sakit zayn."

"Serius?" zayn masih menatap ku tak percaya.

"Ya, aku serius zayn. Ayo nanti mereka sudah menunggu."

Setelah sampai di tempat yang sudah di janjikan, mr. Grewson tersenyum lebar menyambut kedatangan kami berdua. Tapi, disini belum ada siapa siapa, hanya ada mr. Grewson sendirian.

"Hallo, mr. Grewson kenapa hanya ada kau saja? Dimana yang punya restaurant berbintang itu?" zayn menatap mr. Grewson dan langsung mendudukan diri nya di jejeran kursi putih yang sudah tersusun rapih

"Sebentar lagi mereka sampai, aku tidak sendirian. Aku bersama adik ku dan istri nya. Tapi mereka sedang membeli cemilan untuk istri nya yang sedang hamil muda. Maklum, pengantin baru yang langsung diberi momongan." mr. Grewson tertawa lebar, aku yang sudah mengerti sedikit tentang bahasa inggris langsung tersenyum lembut. Setidak nya nanti aku akan ada teman wanita untuk berbincang bincang. Tapi, jika adik mr. Grewson sudah menikah, kenapa dia belum menikah? Padahal umurnya sudah hampir 28 tahun. Kalah dia sama adiknya. Aku pun tertawa kecil membayangkan nanti adik nya sudah punya anak tetapi dia belum menikah sama sekali.

"Kau kenapa naumi?" zayn menatap ku bingung, disusul dengan tatapan mr. Grewson yang sama percis dengan zayn.

"Oh, tidak apa apa." aku berusaha tidak tertawa lagi, tapi ini benaran lucu. Lucu sekali.

Mereka berdua pun mengangguk mengerti, tiba tiba suara kaki muncul di belakang ku, mr. Grewson pun tersenyum menyambut tamu tersebut, apa yang datang itu pemilik restaurant berbintang? Aku pun berbalik berniat menjabat tangan, namun baru saja aku melayang kan tangan ku, dan aku sangat terkejut, yang datang ternyata..

"Auri!?" aku menatap auri tak percaya, bilang kalo suami auri adalah adik nya mr. Grewson yaitu bos satu bulan ku? Yatuhan, terimakasih kalau itu benar!

"Naumi? Yaampun ternyata lo di restaurant milik mr. Grewson? Gua kira lo bukan disini karna aina gak ngasih tau gua sih."

"Iya aku disini dikasih kepercayaan sama aina untuk jadi chef satu bulan di restaurant nya mr. Grewson, aku gak tau kalo ternyata adik nya mr. Grewson itu ya suami kamu." aku pun tertawa riang, akhirnya aku bisa ketemu sama auri lagi, auri pun tak kalah bahagia nya.

"Iya, suami ku itu adik dari mr. Grewson, mereka punya restaurant di ny, karna itu aku dan suami ku kesini, padahal kami kemarin ke ibu kota, niat nya sih ingin bertemu kamu, tapi kata aina kamu udah di ny." aina pun memeluk ku, dan aku pun membalas pelukan dari auri.

"Kalian saling kenal ya?" mr. Grewson angkat bicara, auri pun mengangguk riang, "iya kak, ini sahabat ku dan sahabat nya ms. Aina."

Aku pun tersenyum, "dia masih single kan ri?" aku dan zayn pun spontan melebarkan kedua mata ku, ah yang benar saja. Walaupun hubungan aku dan derry memang sedang tergantung kaya cabe di keringin.

"Tidak kak, dia sudah menikah"

"Oh maaf ms. Naumi. Saya tidak tau" terdengar suara penyesalan disana, namun aku tidak ambil pusing, karna niat aku berada disini untuk berkerja bukan untuk bermain main.

Aku pun tersenyum kecut, auri pun mengelus punggung ku.

"Nah ini dia ms. Jane sudah datang." mr. Grewson menyambut uluran tangan wanita yang ada dibelakang ku.

"Maaf mr. Grewson kami terlambat, dimana chef yang akan berkerja sama dengan restaurant mama saya?."

Suara nya, seperti suara derry. Aku pasti menghayal. Tidak mungkin itu derry. Aku pun berbalik badan.

"Naumi?"

"Derry!?" aku menegang di tempat ku, jantung ku berhenti berdetak untuk kesekian kali nya. Kaki ku berubah seperti jelly yang tak kuat menopang berat badan ku sendiri. Kemudian semua nya gelap.

-women's final-

Aku terbangun saat merasakan punggung tangan ku basah dan suara tangisan yang tidak asing dikepala ku, aku berusaha mengingat semua yang terjadi tadi, derry. Ya derry kembali. Aku mengangkat kepalaku dan menjauhkan tangan ku dari genggaman derry.

"Kau sudah sadar?" derry terlihat sangat kacau dan keringat yang mengucur deras, padahal ac di kamar ini sudah sangat dingin.

"Maaf kan aku, ku mohon jangan pergi lagi" derry mengenggam tangan ku dan langsung mengecup nya berkali kali sambil memohon, lalu aku mengusap air matanya.

"Lelaki tidak perlu menangis." aku mengamati wajah nya, wajah yang selama ini sangat aku rindukan. Senyuman nya, tatapan nya, kebiasaan nya yang selalu aku rindukan. Aku mencintai nya, dia suami ku. Walaupun hubungan kami sudah retak. Tak terasa air mata ku sudah meluncur di kedua kelopak mataku, beban yang selama ini ku pikul sendiri, kesepian yang selalu ku rasakan sendiri, perasaan rindu yang selalu ku tahan, kini ku tuangkan semuanya bersama tangisan ku.

Tangan besar nya menyentuh kedua pipi ku, mengusap air mata yang sudah jatuh membasahi pipi ku, aku terisak saat ia memeluk ku, sangat lama. Disana kami menumpahkan semua perasaan rindu yang selama ini sudah ku tahan.

"Jangan menangis, hatiku tambah sakit jika melihat istriku menangis."

"A-aku mi-minta maaf sa-ma ka-mu derr-ry"

"Tidak perlu sayang, aku yang harus minta maaf sama kamu." derry mengecup puncak kepalaku, "kita mulai dari awal lagi ya? Tapi kamu harus janji, jangan pernah tinggalin aku lagi." aku pun mengangguk lalu tersenyum



Hay Author balik lagii^^
Maaf yaa telat post soalnya lagi disimpen di draff, maaf juga author udah gantungin kalian kaya ikan asin dikeringin:p:p
Next Chapter 120++ janjii langsung di nexttt.
Maaf juga kalo misalnya feel nya gak dapet karna jujur author gak bisa buat adegan sedih nya lama lama:(

Karna author aslinya banyak becanda dan moody, jadi kalo buat cerita sedih author sedikit berfikir keras buat lanjutan nya.
Makasih ya yang masih setia sama lapak nya Derry-Naumi
Laffff❤❤❤❤

Women's FinalKde žijí příběhy. Začni objevovat