Chapter 7

9.5K 424 20
                                    

"Apa benar ash?" derry menghampiri ash yang sedang duduk di sofa penthouse nya, "benar tuan, saya yakin kalau itu teman nona naumi yang waktu itu saya temukan di club milik tuan Gerry."

"Kau melihat wanita itu dimana?"

"Saya melihat nya memasuki sebuah penginapan di ibukota tuan."

"Apa kau sudah menanyakan dikamar berapa wanita itu berada?"

"Sudah tuan, nomor 224 lantai 3, nama wanita itu adalah Auri Gabia Dwany bersama suami nya yang bernama Mr. Greyson warga asli belanda tuan."

"Suami?." Derry mengernyit bingung, jika auri sudah punya suami, tidak mungkin kan jika naumi bertumpang hidup bersama mereka? Apa lagi suami nya warga asli negara belanda, sudah pasti auri mengikut suami nya pergi ke belanda.

"Tidak mungkin naumi bertumpang hidup bersama mereka ash." Derry menggelengkan kepala nya kuat kuat.

"Siapa tau saja mereka tau keberadaan nona manis tuan."

Derry mengangguk kan kepala nya, "kau benar, kau harus mencari informasi tentang istriku terus ash, setelah aku pulang dari ny aku akan langsung bertanya dengan teman nya naumi."

"Baiklah tuan, apa kau sudah siap berangkat ke ny?." ash bangkit dari tempat duduk nya dan langung mengambil tas kecil nya yang berisi charger dan keperluan handhphone nya itu, yang disusul anggukan kepala dari derry

"Aku sudah siap, semoga saja aku mendapat pemecahan masalah di ny nanti ash." derry langsung bergegas meninggalkan penthouse nya berharap setelah ini semua akan baik baik saja.

"Semoga saja tuan."

-women's final-

Setelah berada di dalam pesawat pribadi nya selama 4 jam lebih, akhirnya derry sampai di bandara dan langsung menuju ke rumah milik orangtua nya di ny. Sebuah rumah bercat putih klasik namun terlihat elegan, bertingkat 3 dan semua dekorasi nya terlihat berwarna putih, di depan halaman rumah terlihat sebuah taman kecil yang di tanami white rose, gold rose, blue rose, dan silver rose yang diselingi masing masing setiap tangkai nya. Tidak lupa juga di lengkapi batuan batuan alam yang harga nya bahkan sangat fantastis, dan ditengah halaman rumah terdapat air mancur yang berbentuk bunga white rose, sangat indah.

"Kau sudah sampai sayangg." Shofia memeluk anak nya dengan hangat disusul dengan pelukan papa dan adik sepupu nya yang bernama Difa.

"Tapi, naumi mana?" Shofia menatap dibelakang derry berharap naumi ikut serta dalam perjalanan ke ny. Tetapi nihil, naumi tidak ada.

"Kenapa kau tidak mengajak kak naumi sih? Aku kan ingin berkenalan dengan kakak iparku." Difa mengerucutkan bibir mungil nya yang dibalas dengan senyuman paksa dari derry.

"Dia sedang ada bisnis dengan teman nya, maka nya dia tidak ikut serta kesini." derry mengatur suara nya supaya tidak terlihat parau di depan keluarga nya.

"Kakak kan banyak uang, kenapa istri mu kau biarkan bekerja?"

"Istri ku kan mandiri dif, tidak seperti kamuu"

"Masa? Bisa masak gak?" difa menaikan alis nya turun baik disusul dengan senyuman devil nya, derry yang melihat nya langsung tertawa kecil, "masakan mu itu tidak seberapa, enakan masakan istriku." derry menjawil hidung adik sepupu nya yang dulu terlihat sangat tomboy itu, tetapi setelah lulus SMA difa terlihat sangat anggun, dan pandai memasak.

"Benarkah? Apa dia sama seperti wanita wanita mu itu?" Difa menyeringai kecil, pasti wanita yang dimaksud kakak sepupu nya itu adalah wanita satu malam milik nya, eh sudah sudah lagi lah kak kamu itu gak mungkin punya istri yang berbudi baik dan pekerti. Lagi lagi difa memutar bola matanya jengah

Women's FinalWhere stories live. Discover now