Chapter 2

11K 477 4
                                    

"Ya ada apa ma?"
"Aku sedang di penthouse"
"Ya, naumi ada disini"
"Dia sedang memasak ma"
"Yasudah mama kesini saja"
"Aku nanti siang ada meeting penting ma"
"Ya, nanti aku sampaikan ke naumi"
"Bye.."

Aku segera menghampiri naumi yang sedang asik berkutik dengan peralatan dapur, aku langsung memeluk nya dari belakang dan melingkarkan tangan ku dipinggang gadisku itu, dia terkejut dan langsung melepaskan tangan ku sambil menunduk malu.

Aku terkekeh pelan "yatuhan masih saja malu gadisku ini dengan calon suami nya sendiri?" kemudian aku menangkup kedua pipi chubby nya, "dengar aku ya, aku calon suami kamu. Walaupun aku ngapa ngapain kamu, aku tetep tanggung jawab sama kamu sayang"

Naumi menunduk malu, walaupun gadisku itu menunduk tetap saja merah di pipi nya tidak bisa ditutupi dari ku, "derry, walaupun kamu calon suami aku, tapi kita gak boleh bersentuhan apalagi kamu meluk aku kaya tadi" naumi mengerucutkan bibir mungil nya

"Iya iya deh aku nurut sama kamu" aku pura pura cuek dan kembali memeluk gadisku itu dari belakang, sebelum dia melepas tangan ku kembali, aku langsung mengeratkan pelukan ku, "biarkan seperti ini, sebentar saja"

"Tapi, derry..."

"Sstt, sebentar saja", naumi kembali melepas pelukan ku, "derry, aku kan lagi masak"

"Berarti kalo lagi gak masak boleh dong aku meluk kamu?" naumi langsung menyubit kecil pinggang ku, aku berpura pura merasa kesakitan, walaupun rasa nya tidak sakit sama sekali.

"Saa..kitt sayangg"

"Bohong, masa digituin aja sakit" naumi kembali berkutik dengan peralatan dapurnya

"Beneran, aku gak bohong, mau liat bekas cubitan kamu nya?" aku mengangkat kaos ku, "iya iya aku percaya sama kamu derry, aku minta maaf, oiya kata nya kamu mau meeting kan? Ini udah jam 10"

"Iya aku mau meeting, yaudah aku ganti baju dulu.. Oiya kata mama tadi dia mau kesini mau nyusul kamu"

"Emang mau kemana derry?" naumi mengernyit bingung

"Kata nya mau ngajak kamu minep di appartement mama, kata mama tadi takut aku ngapa ngapain kamu" naumi terkekeh pelan, "emang bener, syukurlah mama mau jemput aku"

-women's final-

Naumi POV

Sambil menunggu mama, aku menyempatkan menonton tv sambil memakan cemilan ku, aku bersyukur karna diberikan keluarga yang baru, yang bisa menerima ku, yang menyayangi aku, dan bisa menerima masa lalu ku. Tapi, aku takut ayah kembali lagi, dan meminta uang kepada derry lagi. Karna ayah tidak akan pernah berhenti begitu saja, aku harus memberitahu derry, sebelum semua nya terlambat. Aku takut, derry akan menyesal telah menikahi aku.

Ting..tong

Itu pasti mama, aku segera berlari kecil membuka pintu penthouse untuk mama, benar saja itu mama shopia, atau yang sering dipanggil ash nyonya jane.

"Naumi, kamu gak di apa apain derry kan?", aku terkekeh pelan, "aku gak di apa apain derry kok mah"

"Syukurlah sayang, kamu aman sama dia, dia itu player" mama memutar bola mata nya, "player? Apa itu mah?" apa itu player? Aku belum pernah mendengar itu sebelum nya.

"Ah, gak penting. Nanti kamu tanya sama derry aja ya sayang" mama tertawa kecil, aku hanya mengangguk, walaupun aku masih tidak terlalu mengerti maksud mama, ah yasudah lah nanti aku akan bertanya pada derry saja

"Oiya sayang, ayo kita langsung ke appartemen mama aja"

"Tapi ma, aku belum minta izin sama derry"

Women's FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang