Nayla tersenyum, prilly memang baik, bahkan sangat baik mungkin prilly emang malaikat yang dikirim Tuhan untuk Raka, Raka yang sedari kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang Ibu.
Nayla ikuta-ikutan meluk prilly, prilly hanya tersenyum menepuk-nepuk lengan Nayla yang memeluknya, prilly seakan tahu kalau nayla kesepian dia sama seperti Raka, anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ibunya, meskipun mereka mendapatkan kasih sayang lebih dari orang terdekatnya.

****************

Prilly keluar dari tenda, menghirup udara segar, prilly semalam suntuk tidak bisa tidur nyenyak, bayangan Ali mulai menghantui nya, entah perasaan apa yang mulai dirasakan prilly, sejak insiden kesemutan itu, bayangan Ali mulai memenuhi pikirannya..

"Tatapan mata yang teduh, pelukan yang hangat,, arghh kok aku mesum sih sekarang " prilly kembali memukul kepalanya pelan.

"Kok cepet banget bangunnya dek.. " prilly tersentak suara seseorang mengagetkannya.

"Eh, bang kevin, eumm enggak nih pengen menikmati udara pagi aja, seger banget.. " prilly menampilkan deretan gigi putihnya.

Kevin kembali mengacak-ngacak rambut prilly gemes, prilly memanyunkan bibirnya yang dibalas dengan kekehan dari Kevin.

"Abang berenti ngacakin rambut aku " ucap prilly sambil menepis tangan kevin di kepalanya, bukannya berenti tangan kevin semakin mengacak-ngacak rambutnya.

Kevin terkekeh geli melihat prilly mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipi chubbynya.

"Chubby banget sih kamu, gemesin banget tahu nggak" tangan Kevin beralih ke pipi chubby prilly, prilly memekik kesakitan saat tangan kevin mencubiti pipinya.

"Aaaaa... sakiitt bang..." suara manja prilly, semakin membuat kevin gemes.

Prilly meringis, memukul lengan Kevin saat kevin melepas pipinya, pertemuan yang singkat namun tidak bisa menghalangi kedekatan mereka.

Kevin berlari meninggalkan aksi kejar-kejaran pun tak bisa dihindari, Kevin tersenyum puas melihat prilly yang merengut mengejar-ngejarnya, Kevin melihat sisi lain dari prilly ternyata sosok keibuan ini memiliki sifat manja yang cenderung seperti anak-anak.

**********

Prilly pov

Aku menoleh ke suara yang memanggilku, siapa lagi bang Kevin, aku mulai dekat dengannya, meskipun baru beberapa hari kami saling mengenal, tapi aku yakin Bang kevin orang yang baik dan penyayang.

Aku berdecak kesal bang Kevin mengacak-ngacak rambutku,

"abang berenti ngacakin rambut aku..." sungut ku kesal menepis tangannya yang asik dirambutku. Bukannya berenti bang Kevin semakin mengacak rambutku dan sesaat kemuadian mencubiti pipi chubbyku.

"Chubby banget sih kamu, gemesin tahu nggak" ucapnya sambil terkekeh geli, aku mengerucutkan bibirku.
Menyebalkan sekali dia..

"Aaaa sakiit bang.." pekikku kesakitan, pipiku sudah memerah namun bang Kevin tidak melepaskannya.

Aku memukul lengan bang Kevin, dia semakin tertawa dan berlari ,aku yang kesal mengejarnya, hingga aksi kejar-kejaran kami tak terelakkan, aku semakin mengerjar bang kevin, aku merengut kesal dia semakin menertawaiku.

Dia berlari dengan kencang, dengan postur tubuh jakung, dan atlit basket tentu itu tidak melelahkan untuknya, sedangkan aku rasanya perutku sudah mual, capek sekali mengejarnya. Aku masih tetap mengejarnya, namun kakiku tersandung hingga aku terjengkal aku menutup rapat mataku sebentar lagi entah bagian mana tubuhku yang terluka,

Bruuukkkk....

"Awwww...."

**************

The Handsome Devil LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang