Chapter 9

1.9K 182 18
                                    

Sesaat sebelum mereka pergi berpencar, entah mengapa tiba-tiba bibirku memanggil namanya.

"Neji!" dia langsung menengok kearahku.

Hingga kalimat itu tiba-tiba keluar dari bibirku tanpa aku memikirkannya.

"Kalian harus menjadi lebih kuat."

********

Neji memberikan tatapan bingungnya kepadaku. Aku sendiri bingung mengapa aku mengatakan hal itu, kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku.

"Ayo Neji!" kata Lee yang sudah siap dan sedang menunggu Neji, sedangkan Guy-sensei dan Tenten sepertinya sudah pergi terlebih dahulu.

Neji memalingkan wajahnya kemudian pergi ketempat yang ia tuju.

Aku terdiam, sambil menunggu Team Guy siap di tempat masing-masing.

Tiba-tiba aku mendengar aba-aba yang dikatakan Kakashi-sensei.
"Baiklah, dalam hitungan ketiga. Satu.. Dua.. Tiga.!" dengan begitu Kakashi-sensei langsung melepas kertas segel yang ada di atas batu besar itu. Apakah tadi aku sudah bilang bahwa Kakashi-sensei berdiri secara horizontal dan melawan gravitasi? Yah... tadi dia melakukannya, dan aku sempat terkejut sesaat sebelum aku ingat bahwa dia adalah seorang Shinobi.

Sakura langsung berlari ke arah batu itu dan meninju batunya dengan kuat. Aku bahkan hampir terjatuh dari batu tempatku berpijak saat aku merasakan getaran yang sangat kuat hasil dari tinjuan Sakura yang diperburuk saat batu itu pecah menjadi beberapa bagian dan berjatuhan ke air.

Dengan begitu Naruto, Kakashi-sensei, dan nenek tua itu masuk kedalam gua yang tadinya tertutup oleh batu besar itu. Sakura berlari ke arahku sebelum dia memasuki gua.

"Naomi, kau tunggu di sini. Jangan kemana-mana oke?" kata Sakura kemudian langsung berlari masuk ke dalam gua. Aku mengangguk.

Kau pikir aku bisa kemana? Aku terjebak di tengah-tengah batu yang dikelilingi oleh air.

Yah... aku hanya berdiri diam disini sambil menunggu entah siapa sendirian.

Apa yang mereka lakukan? Tidak terdengar ada pertarungan atau semacamnya. Tapi aku mendengar samar-samar percakapan mereka yang tidak aku mengerti.

"Gaara! Bangun! Kenapa kau tidur saja hah?!" itu suara Naruto.

"Naruto, cukup! kau tau di tidak sedang tidur" sahut Kakashi-sensei.

Gaara....

Apa yang terjadi dengannya?!

Aku mengintip sedikit dari tempatku berdiri karena batu tempatku berpijak ini cukup dekat dengan mulut gua, jadi aku bisa melihat keadaan yang terjadi di dalam.

Disana.. ada Gaara... dia, dia terlihat begitu pucat sama seperti yang ada dalam penglihatanku. Gaara.... telah meninggal..!

Aku bisa merasakan air mata yang kembali mengalir dari kedua pipiku. Apa-apaan ini?! Semua yang kulakukan hanya sia-sia! Walaupun aku bisa melihat masa depan, tetapi tetap saja ini tidak mengubah apapun... aku tidak bisa menyelamatkan Gaara...

Tangisanku terhenti saat ada burung besar yang keluar dari gua. Burung itu sepertinya dikendalikan oleh seseorang yang ada di punggungnya. Pria berambut pirang... pria itu yang ada di dalam penglihatanku beberapa hari lalu! Tak beberapa lama setelah itu Naruto dan Kakashi-sensei juga keluar dari gua. Mereka melompat kearah batu tinggi yang ada di hadapanku. Mereka seperti membicarakan sesuatu dan Naruto yang terus menerus berteriak tentang Gaara.

Kurasa mereka tidak menyadari keberadaanku. Setelah beberapa menit mereka langsung pergi begitu saja ke arah yang sama dengan Team Guy tadi. Omong-omong tentang Team Guy, mengapa mereka lama sekali? bukankah mereka hanya mencabut kertas segelnya? Hingga ingatan tentang penglihatan itu hadir dalam kepalaku. Oh ya, mereka mungkin sedang bertarung dengan 'diri mereka yang lain'. Kuharap mereka baik-baik saja.

Amnesia (Stuck in Naruto World)Where stories live. Discover now