Chapter 8

1.9K 177 63
                                    

Aku bisa merasakan angin yang berhembus diwajahku, diikuti oleh beberapa helai rambutku yang berderai di wajahku. Aku membuka mataku perlahan, dan melihat rimbunan pohon yang ku lewati. Kepalaku masih bersandar di bahu Lee. Kepalaku masih terasa sedikit pusing, apa yang terjadi padaku?

Setelah beberapa saat akhirnya aku mengingat beberapa hal. Pertarungan dengan manusia aneh itu! Kemudian saat aku ingin menyelamatkan Neji, Lee, dan Tenten dari jurus bola air milik pria itu, justru aku terjebak dalam jurus yang sama. Aku kehilangan kesadaran saat aku kehabisan nafas, ku kira itu adalah cara bagaimana aku akan mati, tetapi nyatanya aku masih selamat. Kurasa Lee lah yang telah menyelamatkanku, dan itu tidak mungkin Neji. Karena aku masih ingat jelas bahwa Neji lebih memilih untuk menyelamatkan Tenten. Bukannya aku tidak terima bahwa Tenten diselamatkan Neji ataupun membencinya, Tenten adalah orang yang baik jadi dia lebih pantas untuk diselamatkan. Hanya saja.... hhh.. entahlah, perasaan aneh ini benar-benar menyebalkan.

Aku memejamkan mataku lagi karena masih terlalu lelah karena kejadian tadi.

"Lee-kun, apakah kita masih jauh dari tempat tujuan kita?" gumamku kepada Lee.

"Ya, masih jauh Naomi-chan! Jika kau masih lelah istirahat saja lagi."

"Mmm... baiklah." gumamku.

Tunggu! Ada sesuatu yang aneh di sini. Itu memang suara Lee, tapi.... kenapa aku mendengar suaranya berasal dari belakangku?!

Aku membuka mataku, kemudian menengok ke belakang, dan menemukan Lee, dan Tenten yang melompat dari pohon ke pohon. Mereka memberikan senyuman dan lambaian tangan ke arahku.

Jika mereka ada di belakangku, berarti yang menggendongku adalah....

Aku menengok perlahan dan menemukan seseorang dengan rambut panjang yang diikat pada bagian ujungnya.

"Neji?!" aku berteriak, dan secara spontan melepaskan pelukanku di lehernya yang menyebabkan aku hampir terjatuh, tetapi untungnya Lee menahan punggungku dan mendorongku sedikit sehingga aku kembali pada posisi semula.

"Hati-hati Naomi-chan!"

"Dasar bodoh! Apa yang kau lakukan?!"

Kata Lee, dan Neji bersamaan. Tentu kalian tahu siapa yang mengataiku 'bodoh', ya itulah Neji. Walaupun aku baru mengenalnya kemarin, tetapi mendengarnya mengucapkan kata yang kasar kepadaku seperti sudah menjadi hal yang biasa bagiku.

"Berpeganganlah kalau kau tidak mau mati karena jatuh dari ketinggian!" lagi-lagi Nejilah yang mengatakan kalimat itu kepadaku.

Aku pun menuruti perkataannya dengan memeluk lehernya. Mimpi apa aku semalam sampai-sampai bisa memeluk Neji seperti ini?! Astaga.. perasaan itu datang lagi! Hanya saja kali ini terasa lebih kuat dari sebelumnya dan berhasil membuat jantungku berdebar-debar dengan kencang. Kuharap Neji tidak dapat merasakannya, mengingat posisiku yang begitu dekat dengannya. Untuk kedua kalinya dalam satu hari ini rambutku berubah warna lagi yang tadinya berwarna putih menjadi merah jambu.

"Naomi-chan, rambutmu berubah lagi!"

"Naomi...."

Aku bisa mendengar nada tetkejut dari perkataan Lee dan Tenten. Bahkan Tenten tak sempat menyelesaikan perkataannya, mungkin dia terlalu terkejut? Tapi bukankah kemarin dia telah melihat 'keajaiban' rambutku ini? Entahlah..

"Ya, aku tahu." jawabku dengan tenangnya. Seakan-akan hal ini adalah hal yang biasa terjadi. Entah karena aku terlalu lelah atau aku memang sudah mulai terbiasa dengan hal ini.

Tunggu, ada satu hal lagi yang mengganjal dalam pikiranku. Saat aku tersadar, aku telah berada dalam gendongan Neji, apakah itu berarti bahwa yang menyelamatkanku tadi adalah dia? Tidak. Mungkin saja Lee lah yang sudah menyelamatkanku, hanya saja Neji bergantian menggendongku karena Lee susah lelah mengingat dia telah menggendongku selama berjam-jam kemudian bertarung dengan pria itu. Mungkin saja kan?

Amnesia (Stuck in Naruto World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang