Chapter 4

685 54 2
                                    

(DI HARI PEMOTRETAN)


"Suzzan, apa Rob tidak jadi tinggal serumah denganku?" tanya Kris saat dia dan Suzzan tiba di lokasi pemotretan.

"Hanya untuk sementara ini Dia masih harus mengurus Cindy. Tapi aku bisa pastikan setelah Cindy bisa keluar dari rumah sakit, dia akan langsung tinggal bersamamu." Kris hanya menganggukkan kepalanya untuk merespon perkataan Suzzan itu. Ia tidak ingin membahas hal ini lebih jauh lagi.

"Oh, itu Rafael, fotografer kita!" serunya seraya menyeret Kris ke sang fotografer.

"Rafael, apa Rob sudah datang?" tanya Suzzan tanpa basa-basi.

"Belum, Suzzan." Jawab Rafael dengan cepat. "Hai, kau pasti Kristy," sapanya ramah begitu matanya menangkap sosok Kris di belakang Suzzan. Kris mengangguk, dan mereka lalu saling berjabat tangan.

"Ayo, Kristy. Kau harus make-up dulu. Excuse us, Rafael." Suzzan lalu membawa Kris ke ruang ruang make-up.

Di ruang make-up, rambutnya langsung di roll dan diwarna. Wajahnya dipoles dan dilukis. Entah apa lagi yang dilakukan para make up artis itu dengan rambut dan wajah Kris.

Kris sendiri tidak begitu memerhatikan. Ia hanya menutup matanya dan membiarkan mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.

"Sudah selesai, Kristy. Ayo, sekarang kau harus pakai gaun." Ucap salah satu make up artis itu. Dan, tanpa melihat ke cermin, Kris langsung mengikuti wanita itu ke ruangan tempat gaun-gaun di simpan.

Di ruangan itu, Kris mencoba beberapa gaun model abad pertengahan yang biasa dipakai oleh perempuan bangsawan. Ada yang tidak pas dengan ukuran tubuhnya karena Kris terlalu gemuk. Sepertinya dirinya harus menjalankan program diet lagi.

"Robert sudah siap. Ayo cepat keluar, Kris!" Rafael mulai berteriak membuat Kris mendesis kesal. Kris dari dulu memang tidak suka diteriaki seperti itu.

Fun fact: ketahuliah bahwa tidak selalu seorang aktris itudiperlakukan bak ratu.

Rob & Kris [PUBLISHED IN A BOOK] ✅Where stories live. Discover now