"Kalo kehabisan oksigen, biar aku kasih oksigen" suara bariton itu menghentikan segala ungkapan kekaguman Fira pada sosok Haikal. Keduanya mengangkat kepala mereka dan melotot kaget.
"Haikal?!!!" Pekik keduanya. Sedangkan Haikal, ia hanya menebar senyumannya.
"Yah kalo begini mending gue cabut dulu deh. Daripada jadi obat nyamuk? Kan gak enak" seru Prilly lalu berlalu meninggalkan Fira dan Haikal berdua di kelas
~~~***~~~
Prilly menghela nafasnya berat. Ini jam istirahat. Niatnya tadi dia hanya ingin duduk di kelas bersama Fira. Ia ingin menghemat uang jajan sekaligus ingin mensukseskan program dietnya.
Tapi diluar rencana, Haikal selaku kekasih baru Fira, datang menghampiri mereka berdua kala mereka asyik menikmati obrolan mereka. Tak ingin menganggu sepasang kekasih baru itu, Prilly memilih meninggalkan mereka berdua.
Dan disinilah Prilly. Duduk sendirian di kantin sekolah.
"Hufht ngebosenin banget sumpah" keluh Prilly. Ia mengaduk-aduk minuman yang ada dihadapannya dengan malas.
"Sendiri aja? Fira mana?" Prilly menghentikan mengaduk minumannya. Ia mendongakkan kepalanya. Didapatinya Ali yang sudah berdiri dihadapannya dengan senyum di bibirnya.
"Boleh duduk?" Prilly hanya mengangguk saja. Entah kenapa, saat matanya terperanjat pada mata Ali, jantungnya rasanya berdegup dua kali lebih cepat. Nafasnya mendadak memburu.
'Gue sebenernya kenapa sih' batin Prilly
"Eh ngelamun aja! Ngelamunin apaan sih?" Suara Ali kembali menyadarkan Prilly dari segala pemikirannya.
"Ngelamun? Siapa yang ngelamun" jawab Prilly gugup. Membuat Ali tersenyum.
Prilly yang melihat Ali tersenyum malah mendelik matanya.
"Ngapain lo senyum-senyum? Kerasukan ya?"
"Senyum liat lo" jawaban singkat Ali membuat Prilly terdiam. Prilly membuang mukanya sembari menahan senyumnya.
"Hahaha pipi lo merah banget. Iiih gemes banget" gumam Ali lalu menarik pipi chubby milik Prilly. Sedangkan Prilly berusaha keras melepaskan tangan Ali dari pipinya.
"Iiih Ali sakit. Jangan dicubitin! Lo kan punya pipi sendiri"
"Tapi pipi lo beda sama pipi gue!"
"Apa bedanya coba? Kan sama-sama ciptaan Allah?"
"Pipi lo chubby plus mulus"
Dan lagi jawaban singkat Ali kembali menimbulkan semburat merah di wajah Prilly.
"Aliiiii!!!!" Pekik Prilly kemudia ia memukuli tangan Ali kesal. Ali bukannya merasa kesakitan malah tertawa lepas. Membuat Prilly semakin jadi memukuli Ali seraya tertawa.
~~~***~~~
"Arghhh!!! Gue sebel gue kesel gue benci!!!" Teriak seorang wanita di dalam toilet sekolah.
Ia memerhatikan dirinya di cermin toilet. Dadanya naik turun karena bernafas secara memburu. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan. Kedua tangannya menggepal keras.
Kedua wanita lainnya hanya menatapnya dengan wajah penuh ketakutan. Tak berani mendekat, tak berani menegur dan tak berani menyentuh.
"Gue gak akan tinggal diem! Gue gak terima diperlakukan kayak gini! Tunggu pembalasan gue Prilly Amalia" desisnya tajam dengan tatapan membu unuhnya.
~~~***~~~
"Li, makasih banyak ya lo udah nganterin gue pulang. Sorry gue ngerepotin lo. Mau mampir dulu?"
"Gak usah Prill. Gue masih ada yang harus diurus lagi. Oh iya Prill...hmmm lo mau ikut gue gak malem ini?"
Prilly mengernyitkan dahinya heran mendengar ucapan Ali.
"Ikut lo? Ikut kemana?" Tanya Prilly terheran.
Ali mengigit bibir bawahnya. Ia memutar-putar bola mata hitamnya. Seakan tengah menimbang jawaban apa yang pantas ia ucapkan pada Prilly.
Sedangkan Prilly, ia masih diam terpaku menantikan jawaban Ali.
10 menit menanti Ali bicara. Namun tak jua suara Ali terdengar di telinga Prilly. Prilly pun menghela nafasnya resah.
"Yaudah kalo lo gak mau bi..."
"Gue mau ajak lo dinner!" Seru Ali cepat memotong ucapan Prilly. Prilly menatap Ali dengan tatapan heran.
Dinner? Ali mengajaknya dinner?
"Gimana Prill? Lo mau kan? Nanti gue jemput lo jam setengah delapan"
Prilly menimbang-nimbang tawaran Ali. Bola matanya ia putar seakan mencari jawaban.
"Oke gue tunggu ya" jawab Prilly diiringi senyumnya.
Haiiii sorry baru lanjut.
Jangan lupa vote dan commentnya yaaa!!! Vote dan comment kalian sangat amat berarti buat keberlangsungan cerita ini eaaa haha.
Happy reading guysss 😘😘😘
YOU ARE READING
ITU AKU DULU
Teen FictionTerkadang tak mudah bagi sebagian orang untuk melupakan cinta pertama. Yang telah bertahun-tahun bertaut dihati seorang insan. Namun, sebuah takdir mengharuskan melupakan sosok cinta pertamanya. Begitu pula yang dirasakan oleh seorang gadis berparas...
