3. Dreaming of you (ChanKyung)

2.7K 263 8
                                    

Sebuah mobil Hitam sedan berhenti didepan pintu utama yang berhiaskan ornamen indah.
Jejeran para pelayan terlihat berdiri berjejer rapi. Seorang pria tua menyambut kedatangan didepan pintu dua sisi yang tiga kali lebih besar dari tubuh manusia pada umumnya.

Dari dalam mobil keluar seorang pria dengan stelan jas hitam yang terpadu dengan bunga mawar merah sebagai penghias jasnya. Sejenak ia merapikan pakaiannya sebelum melangkah memasuki penthouse besar itu.

Dengan langkah teguhnya, ia berjalan dengan angkuh melewati jejeran para pelayan yang menunduk.

"Selamat datang, Tuan muda" sapa pria itu, kepala pelayan penthouse milik CEO Park Enterprise Holding Inc. Seorang Park Chanyeol. Pria itu hanya mengangguk kecil. Dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Apa Chanyeol ada?" Ketua pelayan itu pun mengangguk seraya berjalan meiringi langkah pria muda itu.

"Kalau begitu aku langsung keruangannya saja" pria itu pun langsung berjalan menuju keruangan Chanyeol. Sedangkan para pelayan hanya menunduk atas kepergian pria itu.

Dari dalam ruangan, terlihat seorang pria tampan sedang duduk dengan sebuah buku yang ada ditangannya. Ia nampak sedang membaca isi buku tersebut.

"Apa buku yang sama lagi, Tuan Park ?" Pria tampan itu langsung menoleh kearah suara. Dan seketika senyum muncul dari sudut bibirnya.

"Kau selalu terbiasa datang seperti ini ya, tuan Kim Jong In" ujar pria itu, Chanyeol "dan tidak pernah sekalipun kau mengetuk pintu, meski seketuk pun"

Pria yang dipanggil Jong In, itu pun hanya terkekeh. Ia berjalan lalu mengambil posisi duduk disebuah kursi disebelah Chanyeol.

"Sedang menikmati liburanmu, eoh ?" Mendengar gurauan Jong In atau sapaan kecilnya Kai itu, Chanyeol hanya bisa memutar bola matanya. Dan kembali memusatkan perhatiannya pada bukunya.

"Bagaimana jika kau ikut bersama kami. Bersenang-senang~. Kau tahukan?" Ya. Bersenang-senang dengan banyak wanita di club milik pribadi Chanyeol. Meskipun Chanyeol pemiliknya, Chanyeol jarang ikut dalam acara di club malamnya. Ia terlalu memegang teguh pendiriannya untuk tidak bermain-main dengan wanita.

Chanyeol menggeleng keras. Ia tahu, meskipun banyak wanita yang bahkan merelakan tubuhnya untuk ia tiduri. Chanyeol tetap saja menolaknya. Dengan alasan, ia sedang tidak ingin diganggu. Atau dengan alasan ia lelah, dan bahkan beralasan sudah memiliki janji dengan wanita lain. Hingga banyak wanita kecewa dibuatnya.

Hanya saja untuk menjaga prinsipnya, Chanyeol menentang nafsu batinnya dan terus memaksakan dirinya. Ia masih tak sanggup melepaskan kepergian Min Kyung sepenuhnya.

"Ayolah... Kau kan pemiliknya, jadi,kau juga harus ikut bersama lainnya, eoh ?" Kini Jong In sedikit memaksa. Bagaimana tidak,ia merebut buku yang sedari tadi berada di tangan Chanyeol dan membuangnya asal. Dan menarik lengan Chanyeol.

Tapi Chanyeol juga begitu bersikeras. Ia menebas tangan Jong In.

"Jangan memaksaku, Kai. Kau tahu aku tak menyukainya" kini suara Chanyeol meninggi. Ia benar-benar dalam suasana marah.

"Hyung..."

Chanyeol menghela nafas berat. Ia benar-benar dalam keadaan perasaan yang buruk. Sebenarnya ia tidak ingin sedikit pun membentak Kai.

"Pergilah Kai.. Aku sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun" ujar Chanyeol lagi "pintu diluar ada disana kau boleh pergi sekarang"

Kai pun menghela nafas berat dan akhirnya memutuskan pergi meninggalkan Chanyeol. Daripada harus berkutat dengan segala ocehan panjang pria dingin itu.

It's Okay It's Love (I Miss You Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang