Zehn

89 12 2
                                    


Aku benar-benar tidak mengenalnya. Apakah dia teman satu sekolahku? Tapi, aku tidak mempunyai teman bernama Lucy di sekolah. Mungkin lebih baik aku balas saja pesan ini dan menanyakan siapa dia sebenarnya.

To: +61 986 675xxx

Who are you? Do i know you?

"hey James, bagaimana kalau kau membuka semua hadiah yang kau terima?" Michael membuka suara.

"Bilang saja kau ingin melihat semua isinya, iya kan?" balas James.

Aku tidak berniat untuk masuk ke dalam pembicaraan mereka. Alhasil, aku hanya mengamati mereka sembari mengangguk-anggukkan kepala.

"Aku ingin tahu hadiah siapa yang paling bagus dan aku ingin membuktikan kepada nikki kalau hadiahku lebih baik darinya." Ucap Michael sembari menatapku.

"What?" kataku terkejut dengan perkataan Michael.

"Good Idea, Aku juga ingin tahu. Ayolah James." Kini giliran evan yang mendukung ide Michael.

Aku langsung menatap evan tajam yang kebetulan berada di sampingku.

Evan langsung menyadarinya "Sorry, I think it's not a good idea. Biarkan James membukanya nanti saat kita sudah pulang. Right?" Evan langsung mengklarifikasi kata-katanya saat dia menyadari aku menatapnya tajam.

"Hey, tadi kau sangat setuju denganku. Kenapa kau berubah pikiran?" Michael mengubah posisi duduknya dan menatap Evan bingung.

Aku hanya tertawa menyaksikannya.

Michael langsung memalingkan pandangannya ketika dia mulai menyadari akulah dibalik berubahnya Evan. "Pasti ini semua karena kau. Kau mengintimidasi Evan, kan?"

"Me? No.. aku tidak berbuat apa-apa. Kau kan lihat sendiri, aku hanya diam."

"Sudahlah tidak perlu ribut. Aku akan membuka hadiah dari kalian jika Nikki menyetujuinya. Bagaimana?" James menyudahi perdebatan aku dengan Michael.

Wait, kenapa aku yang harus menyetujuinya? Aku kan sedang marah dengannya. Pasti ini cara dia supaya aku mau memaafkannya. Big no, tidak semudah itu.

"Ayolah Nik, memangnya kau tidak penasaran?" Michael mencoba merayuku.

Penasaran? Tentu saja tidak. Bilang saja dia yang penasaran dengan isi hadiah yang lain.

"Michael, tanpa kita mengetahui isi hadiah kalian. Aku sudah tahu pasti hadiah siapa yang akan menjadi hadiah paling spesial bagi James." Rena ikut memberikan pendapat.

Refleks, aku langsung menatap Rena tajam. Aku tahu pasti kemana arah pembicaraan ini.

Rena hanya tersenyum membalas tatapanku.

"Semua keputusan ada di tangan Nikki. Bagaimana Nik?" balas James sembari menatapku.

Sebenarnya aku tidak mau menanggapinya tapi, semua mata tertuju padaku saat ini. Jika aku tidak menjawabnya, pasti mereka akan memarahiku.

Dengan sangat terpaksa aku harus menjawab pertanyaan ini dan tanpa menatap James. "Ini bukan hadiahku so, terserah saja. Aku juga tidak peduli."

"Nah, berarti Nikki tidak masalah jika kau membukanya. Ayolah James." Michael sepertinya sangat ingin James melakukannya.

"oke oke, I'll do it. Semua hadiah atau hanya hadiah kau dan Nikki?"

"All of them. Aku akan membantu kau membawanya."

Kini Michael dan James tengah mengambil semua hadiah yang nantinya akan dibuka.

HeartBreak GirlWhere stories live. Discover now