Vierunddreißig

12 1 0
                                    

James menatapku lekat. Mata hazelnya mengunciku. Jantungku berdegup kencang.

Oh god, ucapku dalam hati.

James melangkahkan kakinya mendekat. Aku dapat merasakan embusan napasnya.

Dia menggapai kedua tanganku, tatapannya semakin lekat.
"I'm sorry. I shouldn't act like that. I overreacted." Ucapnya.

What??

Aku terkejut dengan apa yang diucapkannya.

He's an angel.

"You did not overreacted. It was my fault. I shouldn't do that. I'm not a good friend. I'm sorry." Ucapku lirih.

Aku menundukkan kepala. I hurt him so bad and he still thinking it was his fault.

James menegakkan kepalaku dengan kedua tangannya. "Don't say that! You're a good friend. It was my fault. I-."

Aku langsung memeluknya erat. Aku tidak dapat menahan tangisku. Air mataku membasahi kaus putih yang dikenakannya.

James mendaratkan kecupan kecil di pucuk kepalaku. Air mataku semakin deras mengalir.  Dia sangat tulus kepadaku.

Lagi, dia menegakkan kepalaku, menatapku lekat. Kedua ibu jarinya menyeka air mata yang sedari tadi mengalir membasahi pipiku.

"Don't cry! You look  very ugly when crying."  Godanya sembari tertawa kecil.
Aku memukul pelan lengannya.
"Ouch! You hurt me again." Ucapnya.
Aku langsung terdiam.

"Hey, aku hanya bercanda." Dia menyentuh lembut pundakku.
"Sorry." Ucapku.
"Hahaha I was kidding."
Dia merangkulku. "You know what? I'm hungry. Let's get some foods!"

Dia menarik lembut tanganku. "C'mon!"
Aku pun mengikutinya.

-to be continued-

Hey Thank you for reading!!! Let me know how you think about this chapter

Have a beautiful day :)


HeartBreak GirlOù les histoires vivent. Découvrez maintenant