Tuh kan.......

15.2K 1.7K 82
                                    

"Akhirnya kau pulang juga...."

Suara anggun seorang wanita menggema di ruang tamu yang luas itu. Adrian menoleh dan melihat wanita cantik berusia pertengahan enam puluh yang masih terlihat cantik dengan jubah tidur satinnya, berdiri di depan lorong yang menghubungkan ruang tamu itu dengan ruang piano. Wajah wanita itu tidak terlihat layu meski hari sudah jauh melewati tengah malam, dan di tangannya yang terawat ada sebuah gelas berkaki panjang dengan cairan berwarna bening dan es batu di dalamnya. Wanita itu Nyonya Lestari Smith, ibunya.

"Ini rumahku," Adrian menjawab dingin, dan bangkit dari sofa, lalu berjalan melewati ibunya tanpa menoleh sedikitpun untuk meninggalkan tempat itu.

Lestari tersenyum. "Kau benar," jawabnya lirih. "Ini rumahmu...."

Adrian berlalu tanpa menyahut dan langsung menuju ke kamarnya. Dikuncinya pintu di belakangnya, dan dia menghela napas sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang luas itu. Dengan langkah gontai karena lelah, dia berjalan ke sofa besar yang ada di dekat jendela, menghempaskan tubuhnya ke sofa, lalu menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata. Dia betul-betul lelah.

Sebuah kilasan kejadian tiba-tiba berkelebat begitu saja di benaknya. Sebuah kilasan tentang pengkhianatan.

Saat itu dia masih remaja berusia tujuh belas tahun, dan Anthony sepuluh tahun. Anastasia, si Bungsu, sedang merayakan ulang tahunnya yang ke lima, yang diadakan dengan perayaan yang lumayan besar dan meriah, yang lucunya, lebih banyak mengundang orang-orang dewasa dari kalangan atas, ketimbang anak-anak seusia adik perempuan satu-satunya Adrian itu.

Seorang pria dengan penampilan seperti bangsawan Jawa moderat pada umumnya, datang untuk menghadiri pesta, dan langsung disambut sendiri oleh nyonya rumah. Entah kenapa, Adrian merasa tidak nyaman melihat pria tampan berkulit coklat itu. Benaknya mengatakan ada yang tidak baik tentang pria, yang kemudian dia ketahui sebagai rekan ibunya dalam kegiatan sosial yang selalu diikuti wanita itu. Pria itu bernama Prasetyo, seorang politikus partai yang dermawan dan terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Interaksi antara Prasetyo dan Lestari terlihat terlalu intim di mata Adrian, dan dia segera mengetahui kalau instingnya tepat, saat sedang mengambil segelas air minum di pantry. Dia mendengar suara desahan menjijikkan datang dari dalam toilet pelayan di dekat pantry, dan dengan rasa penasaran yang luar biasa, Adrian membuka pintu toilet yang ternyata tidak dikunci, lalu melihat ibunya di pangkuan Prasetyo yang duduk di kloset, dengan keadaan tidak pantas.

Adrian murka. Dia tidak mengamuk, karena memang dididik untuk menjadi pribadi yang terkontrol. Dia juga tidak mengatakan tentang hal itu pada siapapun, karena menurutnya itu juga tidak berguna. Namun, sejak itu hatinya dipenuhi kebencian yang luar biasa pada ibunya. Dalam kemarahannya Adrian melakukan beberapa hal untuk menghancurkan Prasetyo, termasuk menjebloskannya ke penjara dengan kasus korupsi. 

Namun, seperti belum cukup semua kebencian dan kemarahan yang dimilikinya, di kemudian hari dia mengetahui kalau Anastasia, adik bungsu yang ternyata adalah buah perselingkuhan ibunya dengan Prasetyo, juga memiliki andil dalam kisruh rumah tangganya. Dengan murka, Adrian membuat Anastasia kehilangan warisan dari Alexander Smith, ayahnya, dan sampai hari ini, Adrian tidak pernah sekali pun bersedia bicara, baik dengan Lestari, maupun Anastasia.

Adrian adalah seorang pendendam, dan dia tidak akan berhenti membalaskan dendam sampai lawannya hancur tak bersisa. 

Adrian meletakkan tangan melintang di wajahnya, untuk menutupi matanya yang terpejam. Susah payah dia berusaha menghilangkan bayangan menyakitkan masa lalu, yang dengan seenaknya berseliweran di dalam otaknya. Keletihan yang ditanggungnya  makin menjadi, dan saat keinginan untuk mengakhiri segalanya kembali muncul, sebuah senyum sehangat matahari pagi, muncul begitu saja menghangatkan hatinya yang membeku. Membuat Adrian seketika terpaku.

My Morning Sunshine (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang