Bonus - 3

35.7K 2.5K 339
                                    

(18+)

Muna(^^)

"Aku mau sekarang Muna." kata-kata pria di hadapanku ini membuat jantung berdendang dengan tempo cepat.

Apa maksudnya mau sekarang? Jelas-jelas tanpa disuruh aku pasti akan membersihkan wilayahnya.

Tapi tunggu, ini kenapa ada yang bergerak menusuk? Apa ada kucing? atau tongkat ajaib? Ah Muna bahasa lo.

Eh tapi..,

Oke perlahan Muna, carilah kebenaran apa itu gerangan
di bawah sana. Turun pelan tapi pasti Mun.

Jadi dagdigdug gini..

Dan.. Oh benar dugaanku. Dasar pria. Ah ini efek wewangian alami racikan Ibu Sita. Ampuh yah ternyata.

Bahan-bahan dari tepung beras, daun pandan, jeruk nipis, bunga melati, bunga sedap malam dan beberapa cem-cem ala pengantin. Bu Sita bilang ini akan membuat pria kesemsem dan aku tak menyangka pria tampan ini akan dengan mudahnya. Sebenarnya ini khusus pengantin, kenapa aku memakainya. Mohon dimaklumi manusia mudah melakukan kesalahan.

Oke Muna apa dia akan sama seperti mantan-mantan brengsek yang lainnya. Tapi dari cara ia mencium sih berbeda. Bibirnya mirip ikan maskoki. Lincah euy. Lazisss..

Oke fokus Muna.

Sapu, carilah sapu. Jangan tersihir dengan kecupan lembutnya.

Ayo bertindak Muna..!!!

Tapi rasa ciumannya mantab.

Muna...!!! Cari sapu..!!!

Ah berisik yeh si Muna..!!!

Iyaloh Muna positif dan Muna negatif bertengkar sengit. Ini perdebatan yang selalu terjadi antara aku dan aku.

Oke tanya langsung.

Tapi tanya apa? Masa bilang juniornya kenapa membelendung begitu? Nggak mungkin juga aku bilang sepertinya junior kamu sesak di sana. Ah cari cara yang lain.

Oke Muna pasti bisa.

"Kamu kok?"

Arggh.. pertanyaan apa itu? Kamu Kok. Ini ulah Muna positif yang terlalu lugu. Ambil jalan tengah Muna segeralah bertindak. Tapi nanti kalo dia menerkam ku tanpa aba-aba aku harus bertindak apa?

Bagaimana kalau kerja otakku tidak sejalan dengan pergerakan tulang dan ototku? Ini bisa menimbulkan persaingan ketat antar sesama organ tubuh dalam diriku. Muna negatif akan semakin berdiri angkuh dengan kesombongannya.

Ini tidak baik.

Ayo Maimunah.

Kring.. Kring..

Oke setidaknya aku selamat.

"Maaf itu ponselku." secepat kilat ku angkat panggilan itu.

Laura? Ah ini dia sipelaku utamanya. Orang yang melempar aku ke tempat pria tampan ini.

Mirip siapa yah dia? Mantanku yang sebelumnya standar mukanya biasa aja. Ini lazisss.

Bonus Palsu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang