Chapter Seven : Attention

3.3K 177 2
                                    

A/N

Hay readers yang setia atau yang cuman numpang lewat, makasih udah mau mantengin cerita yang hampir keberadaannya terancam punah, kenapa? hampir setenga tahun belum apdet lagi dan ide ceritanya juga mulai membuntung, tapi entah kekuatan dari mana, ingin ngelanjutin cerita ini, mungkin karna doa kalian (?) dan sebagai tanda minta maaf sebesar besarnya, gue bakalan nyelesain cerita ini, dan hari ini tepat pukul 00:21 hari rabu, yang nanti pagi pembagian rapot *nahloh* gue bakalan apdet 2 part yang panjangnya juga lebih panjang dari biasanya, dan doakan semoga pas liburan bisa apdet terus karna, yah rasanya pengen nyelesain cerita yang bener-bener hasil karya jenih payah gue, kebingungan gue dan apapun itu, so happy readings guuys

Abby

Setelah terjadi insiden kecil dengan kakanya Radin, Abby pun kembali menuju ruang tengah dan menghampiri Radin.

"Kenapa tangan lo By?" Tanya Radin dengan raut wajah penasaran.

"Kelakuan kaka lo Din, masa pas gue mau ngambil minum di kulkas, tiba-tiba kaka lo muncul, parahnnya dia shirtless , ya kontan aja gue teriak eh dia ikut teriak," ucap Abby menggebu-gebu.

"Terus terus," lanjut Radin.

"Ya kan gue teriak, jadinnya tuh gelas pada jatuh, terus pecah deh. Yaudah gue beresin pecahan gelasnnya, tapi tangan gue malah kegores, lumayan parah lagi,

"Terus kan kaka lo liat tangan gue berlumuran darah gitu, terus dia narik gue ke wastafel buat nyuci tangan gue."

"Terus terus."

"Sesudah dia nyuci tangan gue, dia ngebalut tangan gue pake perban, dan lo pun muncul Din, udah ah cuman gitu doang, eh gemana ada film yang rame ga," ucap Abby bermaksud mengalihkan pembicaraan.

"By jangan mengalihkan pembicaraan gitu deh, ga ada kejadian yang aneh aneh kan?" Tanya Radin ambigu.

"Ya enggalah, cuman kaya gitu doang, eh ini mau filmnya yang man Din? Gue gabisa milih soalnya hehe
" jawab Abby sambil menyodorkan beberapa film yang akan mereka nonton, dan Radin pun mulai sibuk untuk menimbang-nimbang film manakah yang akan mereka tonton. 

  Setelah menemukan film yang akan mereka tonton, yaitu film Refrain, mereka pun mulai memaikan film tersebut. Mereka sangat antusias menonton fim tersebut. Ditengah tengah keantusiasan mereka, Ashton datang dengan membawa minuman dan makanan. Menyadari kakanya datang, Radin pun menoleh ke arah kakanya.

"Eh makasih kak udah dibawain," ucap Radin sebari mengambil makanan yang ada di pangkuan kakannya

"Eits, tapi ada syaratnnya?" ucap Ashton sambil menjauhkan makanannya dari Radin.

"Alay deh lo Ka, siniin makanannya kali."

"Asalkan gue boleh ikut nonton bareng kalian berdua, okay?" Tanya Ashton dengan santai, kontan membuat Abby dan Radin terkejut. Mereka hampir saja memuntahkan minuman yang sudah masuk kedalam kerongkongan mereka. 'What the funk, apa apan Kak Ashton make acara mau nonton bareng segala? Jangan bilang dia mau modusin Abby, Gosh kenapa sih Kaka gue sekali aja bisa act like normal people, tenang Radin lo bisa ngatasin ini semua,' batin Radin.

Selama ia masih sibuk dengan pikirannya, Kakanya sudah melambaikan tangan di depan muka Radin, namun Radin tetap tidak menyahutnya.

"Temen lo kenapa sih? Kayanya dia aneh deh," ucap Ashton dengan tangan yang masih melambai dibjadapan Radin.

"Lo ko nanya gue sih? Dia kan adik lo," jawab Abby dengan ketus

"Kalau dia adik gue kenapa emang?"

HiddenWhere stories live. Discover now