LOtS (24)

27.7K 2.7K 150
                                    

Digo menyetir dengan perasaan gugup. Disebelahnya Tante Tina, Mamanya sesekali melirik Digo. Untung saja Digo bisa menyeret mamanya malam ini kerumah Sisi. Kalau tidak kesempatan untuk melamar Sisi bisa-bisa musnah.

"Santai Digo, Mama siap melamarkan Sisi untuk kamu, apapun yang mereka minta, akan mama turuti ... "

"Dad Sisi itu ajaib Mama, susah sekali diduga apa yang akan dia ucapkan. Digo susah sekali mengambil hatinya.. "

"Itulah orang tua, Digo, artinya mereka sayang pada Sisi, mereka mempunyai alasan kalau protective dengan anak gadis mereka, bukankah kamu bilang kamu sudah pernah menghamili puteri mereka, jadi sangatlah wajar jika mereka kuatir pilihan puterinya tak tepat..."

"Tapi Digo sudah setia selama tiga tahun apakah itu belum cukup membuktikan?"

"Digo, hidup bersama dalam satu ikatan perkawinan itu tak mudah sayang, banyak cobaannya, kamu tau mama saja beberapa kali gagal, Digo ... "

"Doakan cinta Digo dan Sisi abadi Mama ... "

"Ya, Mama kira kisah cinta kalian ini begitu rumit, semua itu bisa menjadi pelajaran Digo, mama yakin karna kamu mendapatkan restu tak mudah, kalianpun suatu saat tak mudah melepaskan antara satu dengan yang lainnya, meskipun banyak halangan dan rintangan, doa mama bersama kalian..."

Tante Tina menggenggam sebelah tangan Digo untuk menguatkan agar puteranya,benar-benar tenang menghadapi orang tua Sisi.

Didepan apartemen keluarga Sisi sebelum memencet bel Digo benar - benar berdoa agar semua usahanya dilancarkan tanpa halangan yang akan mempersulit hubungannya dan Sisi.

Diketahuinya kedatangan Tante Widya dan Om Soni ke Indonesia secara tiba - tiba karna memikirkan Sisi yang menurut informasi Jordy sudah mengingat semua masa lalunya. Dan tanpa sepengetahuan Digo dan Sisi, orang tua Sisi bertolak ke Indonesia atas paksaan Jordy. Jordy sengaja menggunakan alasan akan menikahi Sisi jika orang tua Sisi segera bertolak ke Indonesia dan menemui mereka karena Digo mulai mengambil hati Sisi kembali supaya orang tua Sisi segera datang ke Indonesia dan mereka bisa menyelesaikan persoalan Digo, Sisi dan dirinya. Jordy merasa Digo dan Sisi harus diberi kesempatan bersama tanpa menunggu waktu yang lama.

"Selamat Malam Tante Tina ... " Sisi membukakan pintu dengan wajah tegang. Ingin sekali Digo meraih kepala dan memeluknya setelah Sisi mencium tangan Tante Tina dan Tante Tina memeluk menenangkannya.

"Sisi jangan kuatir, Tante akan menyelesaikannya dengan orang tua Sisi ..."
Tante Tina mengelus kepala Sisi didadanya. Sepertinya keinginan Digo terwakili dengan sikap Tante Tina.

"Selamat Malam...Saya Cristina, bisa dipanggil Tina saja, saya Mamanya Digo..."
Tante Tina mengulurkan Tangan pada kedua orang tua Sisi.

"Soni, dan ini isteri saya Widya." Om Soni menggenggam tangan Tante Tina sambil sebentar menoleh pada Tante Widya isterinya yang tersenyum manis pada Tante Tina sementara Om Soni sendiri setelahnya menatap Mama Digo didepannya tak berkedip.

"Widya, Silahkan duduk jeng Tina..." Tante Widya menyikut lengan Om Soni yang masih tak berkedip menatap Mama Digo. Rupanya ketampanan Digo warisan dari Mamanya yang cantik yang membuat Om Soni menelan ludah.

"Dad, belum pernah kena serangan jantung akibat Mom yang membelah dada Dad kan?" Mom Sisi berbisik ditelinga suaminya ketika melihat Mama Digo duduk manis di Sofa ruang tamu. Om Soni tersenyum kecut.

"Mengagumi saja apa salahnya sih Mom." Om Soni balas berbisik dan setelahnya siku Tante Widya menohok dadanya.

Sisi memgeryitkan alisnya melihat kedua orang tuanya berdebat tak jelas apa yang diperdebatkan.

LOVe On The StreetWhere stories live. Discover now