-8-

16K 673 5
                                    


Tapi, wajahnya kayak bukan manusia."

DEG.

Semua orang seisi ruangan kamar Leinna tercengang dan diam tanpa kata.

Setelah keheningan berakhir, akhirnya mama Leinna buka suara untuk menanyakan apa yang baru saja terjadi kepada anak pertamanya ini.

"Kamu tidur tadi baca doa ga?"

Seketika Leinna mengingat sesuatu saat dia sebelum terlelap tadi dia memikirkan hal yang aneh aneh tentang Sherryl, apa mungkin pemikiran itu masuk ke mimpinya?

"Hehe, lupa ma." Jawab Leinna dengan wajah polosnya.

"Tuh kan, yaudah kamu cerita sekarang gimana kronologisnya." Pinta mamanya dengan wajah serius sambil menatap mata Leinna dengan tajam.

"Gini ceritanya...."

Setelah semua penghuni kamar Leinna mendengarkan kisah uniknya barusan, akhirnya terlintas di benak Lyrra untuk,

"Ma, gimana kalo kakak dibawa ke penafsir mimpi?"

"Ih apaan sih, lebay banget tau gak. Lebay!! Woooo!!!" Teriak Leinna tanda menolak dengan keras usulan aneh adiknya itu.

"Iya tuh tante coba aja bawa mama ke penafsir mimpi." Sambut Sherryl dengan wajah imutnya.

"Ecieeeee manggilnya mama. Kalo sama mama aku panggil nenek dong? Yah masa aku dipanggil tante, gak cocok banget masih muda gini udah jadi tante tante." Potong Lyrra yang sempet sempetnya ngelucu disaat orang lain lagi panic paniknya.

Terlihat mama Leinna tersenyum simpul, namum berbeda dengan Leinna yang mengercutkan bibirnya tanda kesal dengan lelucon adiknya itu.

'Lagi panic begini sempet sempetnya ya lo dek ngelucu' Batin Leinna.

"Yah mama juga belum cocok dipanggil nenek dong, kamu gak lihat mama masih muda banget begini? Hahaha.." Timpal mamanya yang malah menyambungi lelucon Lyrra,

"Aduhhhh apa apaan sih kalian semuaa, gak liat aku masih gemeteran gini? Tega ya kalian tega!" Terdengar suara Leinna yang menggerutu dengan memanyunkan bibirnya.

"Astaga sampe lupa ka ada lo disitu hahaha.." Lagi lagi Lyrra membuka suara, bukannya menenangkan dan balik seperti kondisi awal yang sangat serius akan mimpi Leinna, tetapi dia semakin membuat semuanya tertawa dan melupakan masalah Leinna sampai akhirnya Sherryl pun meluruskan pembicaraan mereka semua.

"Ayo dong back to the topic, kayaknya aku setuju deh sama tante kalo Leinna ini dibawa ke penafsir mimpi. Siapa tau aja mimpi tadi siang emang petunjuk dan jalan keluar dari semua masalah ini, aku juga kan mau tau sebenernya aku ini makhluk apa." Ucap Sherryl dan tanpa sadar ia menitikkan setetes air matanya.

***

Setelah Leinna menceritakan semua isi mimpinya tadi siang, akhirnya sang penafsir mimpi menatap mata Leinna sambil menggenggam tangannya erat. Tak hanya tangan Leinna, tangan Sherryl pun di genggam oleh penafsir mimpi menggunakan tangan kirinya.

Tak sampai 5 menit akhirnya sang penafsir mimpi mulai mengeluarkan hasil yang telah dibaca dari mimpi tersebut.

"Kalo dilihat dari yang saya baca, mimpi itu memang petunjuk. Dan dari cerita kamu, saya dapat simpulkan bahwa umm... maaf ya sebelumnya," Sang penafsir itu terdiam sejenak karena merasa tidak enak bila mengungkapkan ini.

"Iya, gak papa kok. Lanjut aja, saya bisa terima semuanya." Jawab Leinna yang mengerti bahwa yang akan disampaikan olehnya pasti menyakitkan.

"Menurut dari apa yang saya baca Sherryl ini memang bukan pure anak manusia. Seperti ada 'campuran' makhluk lain, tapi saya tidak tahu menahu tentang makhluk apa itu. Kalau memang kalian mau tahu lebih lanjut coba silahkan bertanya pada paranormal." Jelasnya panjang lebar.

Bastard!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang