22. Persimpangan

7.5K 753 137
                                    

"Aku kira kamu mati, Vid," Bayu terkekeh pelan, gigi-gigi kuningnya mengintip menawan.

Bayu kan agak-agak bego ya bleh, makanya setiap dia mengunjungi David yang hampir dua minggu ini tergeletak di salah satu ruang VVIP Rs. Dr. Soetomo, bawaannya selalu aneh-aneh. Saat pertama kali David masuk rumah sakit akibat penusukan itu, Bayu membawa nangka, yang akirnya karena David masih koma, nangka tersebut berujung di perut anak-anak Kanvas yang super rakus. Hari berikutnya yang dibawa Bayu buah durian, Bayu sampai menggunakan uang tabungannya untuk membayar hutang demi bisa membeli durian, tapi lagi-lagi karena saat itu David masih berada di ICU, durian mahal nan lezat berakhir di perut anak-anak Kanvas.

Sanggan yang dibawa Bayu semakin nyeleneh tatkala David dipindahkan ke ruang perawatan, tak tanggung-tanggung, dia membawa pisang ambon satu tandan utuh. Karena David masih belum bisa makan banyak, tuh pisang gemuk-gemuk berakhir di usus besar para penggila skuter lagi. Terus Bayu kesel, soalnya dari sekian banyak buah-buahan yang dia bawa, tak ada satupun yang dimakan David. Sampai suatu hari, dari salah satu lokus otak yang tak pernah dia pakai untuk berfikir, lampu lima watt menyala terang, seperti di kartun-kartun. Dari bawa buah-buahan, Bayu banting stir ke tumbuh-tumbuhan, ralat, bunga-bungaan maksudnya.

Yang dibawa Bayu bunga bucket seperti yang di acara kawinan, yang melingkar besar itu, tepat di tengah-tengah bunga ada tulisan Selamat dan Sukses. Memang benar-benar sukses sih waktu itu, karena tak berapa lama Bayu datang bersama bunga bucketnya, Andis dan Bang Gahar sukses memberikan keplakan di kepala berambut gondrongnya.

Bayu manyun, karena dia nggak cocok dipinangkan dengan hal manyun, wajahnya malah membentuk ekspresi absurd, yang kala itu dihadiahi Andis dengan jeweran di kupingnya, karena Andis mengira Bayu merencanakan ide aneh-aneh lagi.

Dan perkiraan Andis terwujud. Ide aneh, super jahiliah, seusia dengan ide raja fir'aun menambun korun, tercetus di pemuda tak tahu diri tersebut. Sehari setelah bunga bucketnya ditolak mentah-mentah ama Bang Gahar dan Andis, Bayu membawa bunga kenanga, lengkap dengan kelopak-kelopak bunga mawar, ditambahi beberapa buah kuncup kantil, plus siraman air kemenyan. Bunga sebaskom itu, langsung Bang Gahar tendang ke tempat sampah, dan Bayu dapat jitakan dari orang-orang menakutkan, orang-orang angker, yang ekstensinya sebelas dua belas ama dedemit, Bang Gahar ama Andis.

Seperti nggak jera, dan loading di otak Bayu semakin nggak waras, setelah penolakan itu, keesokannya Bayu membawa pohon cemara. Andis ama Bang Gahar sampai memijit-mijit pelipis melihat kelakuan gaib Bayu. Kala itu mereka yang sudah kapok menendang buah tangan dari Bayu, membiarkan Bayu meletakkan pohon cemara di dekat jendela.

Tapi hal itu malah diasumsikan salah jalur ama Bayu, dalam haribaannya, akhirnya oleh-oleh yang dia dibawa membawa manfaat buat David. Dan hal tersebut membuat Bayu semakin menjadi-jadi, yang dia bawa buat David semakin diluar nalar. Berdiri di samping pohon cemara itu sekarang dapat kita lihat dengan jelas, pohon singkong, pohon cabe, bayam dalam pot, kangkung dalam pot, dan hari ini Bayu meletakkan pohon semangka dalam pot, lengkap dengan semangkanya yang masih kecil, di samping pohon cabe.

Bayu terkekeh mengerikan. Aroma tembakau menari diayun air conditioner. Rambutnya digelung ke atas, jambang-jambang semakin liar di wajahnya, kumis ekor curut ikut-ikutan merusuhkan pemandangan.

Bang Gahar mendengus sebal, Andis melengos sambil terus bertelfon-telfonan ama Gempita, Bang Reza yang selama ini mingkem melihat kelakuan Bayu, hanya tersenyum miris.

Bayu mengacak-acak rambut David. Pemuda berdarah Malang blesteran Blitar itu masih pucat meskipun rona merah kehidupan mengurat di dua belah pipinya.

Dia kembangkan dua sudut bibir pucatnya ke atas, membentuk senyum menawan.

"Gue nggak akan matilah Bay, sebelum dua tangan gue menggali liang kubur buat lo," ucap David lemah. Di punggung tangan kirinya tersemat jarum infus yang langsung terhubung dengan selang infus panjang. Di tembok belakang David berbaring, selang oksigen tergolek tak terpakai.

MadnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang